Episode 14

245 8 0
                                    

Yoon Sung berbalik dan memutuskan menyelamatkan Kim Jong Shik, tapi pria ini memutuskan melepaskan pegangannya. Sepertinya ia ingin bunuh diri.

Yoon Sung berdiri di tepi pagar jembatan, syok. Jaksa Kim teriak dan lari ke arah ayahnya. Kim Jong Shik luka parah. Kim Jong Shik kritis dan langsung dibawa ke UGD.

Yoon Sung masuk ke mobilnya, dia syok. Yoon Sung sadar, ia hampir jadi pembunuh. Apa yang sudah kulakukan?

Telpnya bunyi. Dari Jin Pyo, yang langsung membentaknya, Berniat membalas dendam, tapi lari kembali untuk menyelamatkan musuhmu...sia-sia saja menabrak Shik Joon.
Astaga.. Jin Pyo ternyata yang menabrak Shik Joon, demi membuat Yoon Sung bertindak nekad.

Yoon Sung sadar itu semua hasil karya Jin Pyo. Yoon Sung murka dan menyerbu kantor ayahnya. Jin Pyo dengan ringan mengaku, bukankah itu efektif? Aku ingin kau menjadi seperti kau yang sekarang ini. Bertekad untuk membalas dendam, mata berapi-api, sanggup menembus air dan api.

Yoon Sung : Apa kau sudah gila? Paman Shik Joon hampir mati karena kau? Apa kau harus sejauh itu untuk memaksaku membunuh seseorang?

Jin Pyo : Jika kau ingin menghentikan kegilaan ini, maka segeralah menaruh peluru ke dalam jantung mereka..menggunakan tanganmu..tanganmu sendiri.
semakin lama kau menunda, semakin kau membuat orang di dekatmu menderita.

Yoon Sung : Aku ingin tahu..bagimu ayah, siapa orang yang paling penting dalam hidupmu? Aku tidak bisa menemukannya. Tapi..hanya ada satu orang. AKU.
Dan secepat kilat Yoon sung meraih pisau pembuka surat lalu menikam tangannya sendiri ke meja! Jin Pyo pun tampak syok.

Darah menetes, dan Yoon Sung berkata : Orang yang berharga untukmu adalah aku. Apa hatimu terasa sakit? Harus sakit, memang itu seharusnya. Tidak peduli seperti apa kau menginginkannya, aku tidak akan membunuh siapapun.
Hari ini baru aku mengerti..kalau Ayah, dendam-mu dan dendamku berbeda.

Yoon Sung mencabut pisau itu dari tangannya dan jalan pergi dengan tangan berlumuran darah. Jin Pyo terdiam.

Nana melihat Kim Jong Shik dibawa masuk RS dan ia mengikutinya. Dokter segera memacu jantung Kim Jong Shik.

Jaksa Kim harus diusir keluar agar mereka bisa kerja. Nana pergi meninggalkan tempat itu.

Jaksa Kim duduk lesu di bangku sendirian. Jang Pil Jae menemuinya. Ia memberikan kunci mobil Kim Jong Shik, mobilnya dikirim ke kantor Polisi untuk penyelidikan dan sopirnya tidak ada.
Jang Pil Jae lapor kalau yang menyetir bukan si sopir dan banyak saksi melihat kalau Kim Jong Shik terjatuh dari jembatan karena ingin mengambil dokumen. Ada seorang pria bertopeng di belakangnya.

Jaksa Kim mendapat sms dari ayahnya, aku minta maaf, berikutnya adalah Chun Jae Man.
Jadi Kim Jong Shik ingin anaknya menyelidiki konspirasi mereka sekaligus minta maaf karena sudah mengecewakan anaknya.

Jaksa Kim langsung jalan keluar. Jang Pil Jae mengikutinya.

Nana kembali ke kamar Shik Joon dan melihat Yoon Sung. Ia terkejut melihat tangan Yoon Sung yang luka parah. Yoon Sung berkata bukan luka serius.

Yoon Sung minta Nana pergi meninggalkannya, karena ia takut Nana akan seperti paman Shik Joon. Yoon Sung menahan tangis, ayahku yang sudah menabrak paman. Bukan Kim Jong Shik..tapi ayahku.

Yoon Sung gemetaran : Demi membalas dendam, dia akan mencoba mengendalikanku sampai akhir. Bagi ayahku, aku bukan anaknya. Aku bahkan bukan manusia. Aku hanya boneka untuk menjalankan tugasnya.
Nana : Biarkan aku ada di sisimu.
Yoon Sung menolaknya, aku tidak ingin kehilangan siapapun. Sudah cukup kalau aku menderita sendirian. Selama aku bisa menahannya, tidak akan apa-apa. Apa kau tahu apa yang kulakukan? Aku yang sudah membuat paman sampai di tahap ini. Aku tahu kalau Kim Jong Shik akan mati, tapi aku tidak mencoba untuk..

City HunterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang