002

599 128 34
                                    

Minggu UAS dimulai. Semua siswa tiba-tiba rajin membaca buku. Baik sebelum ulangan, saat istirahat, setelah ulangan, bahkan saat ulangan.

Eh yang terakhir itu kelakuan Seohyun.

"Anjir, anjir, anjir!" Teriak Tiffany heboh begitu berhadapan dengan Seohyun dan Taeyeon. Membuat dua orang di hadapannya itu mengernyit bingung. "Big news woy."

"Apaan?" Tanya Taeyeon yang masih berkutat pada soal Matematika.

Tiffany manyun begitu melihat ketidaktertarikan Taeyeon akan sesuatu yang ia anggap sebagai big news itu. Kemudian ia beralih pada Seohyun yang seperti biasa, asik memainkan game tahu bulat.

"Sumpah Seo ini bener-bener big news!" Tiffany yang tidak mendapat perhatian sama sekali memilih untuk mengambil jalan alternatif, yaitu merebut paksa handphone milik Seohyun serta buku Matematika milik Taeyeon. "Nah kan enak nggak di kacangin."

Taeyeon menatap Tiffany sebal. Kalau tidak mengingat persahabatan mereka yang sudah setara umurnya dengan Big Bang, pasti Taeyeon sudah menabok cewek itu tanpa ampun.

"Cepetan ih apa?" Tanya Taeyeon tidak sabaran. Entah kenapa Taeyeon agak sensitif pada UAS kali ini. Mungkin karena ini adalah ujian untuk kenaikan kelas 12?

"Kalian tau nggak siapa yang duduk sebangku sama gue?" Tanya Tiffany semangat yang hanya di jawab dengan gelengan lesu dari kedua sahabatnya. "Kim Seokjin!"

Baik Taeyeon maupun Seohyun sama-sama membuka mulutnya saking kagetnya. Dan ekspresi terkejut membuat Tiffany tersenyum puas. Apa gue bilang? Ini tuh big news.

"Kim Seokjin yang satu geng sama Jungkook?" Tanya Taeyeon tidak percaya. Ia menatap Seohyun yang masih kaget. "Anjir lo lucky parah sih Tiff."

"Ih kok bisa sih??" Dumel Seohyun akhirnya. Ia memanyunkan bibirnya, seolah tidak terima akan kenyataan kalau Tiffany bakal duduk dengan Seokjin selama seminggu. "Harusnya gue tuh."

"Tenang Seo. Gue bakal gunakan kesempatan ini dengan baik dan benar." Tiffany tersenyum lebar. "Pokoknya lo tinggal duduk manis, biar gue yang beraksi."

Sebenarnya, perasaan Seohyun bimbang pada saat itu. Sebagian dari dirinya bersyukur Tiffany mau membantunya. Namun sebagian lainnya ingin menolak, karena jika Tiffany yang beraksi maka ia akan merasa tidak berguna.

"Ah lo gitu aja pake galau." Ucap Tiffany yang seolah bisa membaca apa yang di pikirkan Seohyun tadi. "Itung-itung ini pajak ultah dari gue."

"Gue juga mau bantuin dong." Kini Taeyeon tidak mau kalah. "Kan waktu itu Seo udah bantuin gue supaya jadian sama ayang bebek."

"Najis." Timpal Seohyun. "Waktu itu aja lo nangis-nangis di kamar Tiffany, segala mikir kalo Baekhyun sama gue bakal jadian pula."

Semburat merah muncul di kedua pipi Taeyeon. Ia langsung menangkupkan tangannya pada pipinya sendiri. Malu-malu kucing.

"Udah woy jangan di ungkit-ungkit gitu, malu. Dulu gue drama banget najis."

Belum sempat mereka melanjutkan ungkit-mengungkit masa lalu Taeyeon dan Baekhyun, bel jam pertama sudah berbunyi duluan. Membuat mereka harus memasuki ruang kelas masing-masing.

adek kelas; jjk.sjhTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang