2.

14 9 3
                                    

Lalu suara angin bertiup itu melewati telinga Alexa dan suara itu disertai bisikan.

"Kembalikaannn bukuuu kuuu" Suara bisikan itu terdengar sangat lembut sehingga membuat Alexa merinding.
____________________________________

Suara itu membuat Alexa ketakutan dan pergi meninggalkan gudang rumahnya yang lama tak terpakai itu serta membawa bukunya. Alexa menuju ke kamarnya dan berbaring di kasurnya sambil menarik selimut sebagai perlindungannya dengan ketakutan, seraya membolak balik buku itu melihat kejanggalan yang ada di sana, dan mengapa Alexa bisa mengalami kejadian seperti ini padahal dia tak pernah mengalami sebelumnya Alexa tak merasakan apapun kecuali ketakutan terlebih lagi orang tuanya belum pulang dan pembantunya tak tau kemana.

"Pasti ada sangkut pautnya sama buku ini nih," kata Alexa sambil terus meneliti buku itu dalam selimutnya yang tentu saja gelap dan sesak tapi Alexa tak perduli dengan hal itu.

"Ada apa sih dengan buku ini,perasaan buku ini baik-baik aja deh pas tiga hari yang lalu," kata Alexa sambil ketakutan dan merinding karena sedari tadi dia tidak menemukan kejanggalan apapun dalam buku itu.

Pintu kamar Alexa yang tadinya menutup kini terbuka secara perlahan ,padahal masih jam 5 sore.

Alexa yang mendengar suara pintu terbuka itu pun mengira bahwa, itu adalah suara orang tuanya yang sudah pulang maka hatinya senang sekali dan perlahan memyingkirkan selimut yang menjadi perlindungannya itu, kemudian pintu yang tadi terbuka perlahan kini tertutup dengan keras sebelum Alexa melihatnya.

BRAKKKKK....!!! Alexa memdadak kembali mengeratkan selimutnya dan bersembunyi lagi dibawah selimutnya sambil terus berdoa dan meneliti bukunya lagi.

Tak lama kemudian di luar rumah ada seorang yang menekan bel rumah Alexa dan membuat Alexa berpikir sekali lagi itu adalah orang tuanya atau pembantunya.

Saat perjalanan menuju ke arah pintu Alexa hanya berjalan merunduk sambil terus berdoa karena takut yang melandanya semakin menjadi.

Sesampainya Alexa langsung membuka pintu tapi dia tak menemukan siapa siapa dan tentu saja Alexa dibuat merinding lagi.

Tiba tiba Alexa teringat buku itu, buku itu tertinggal di bawah selimut kamarnya tadi, saat ingin kembali mengambil buku itu mata Alexa secara tidak sengaja melihat secarik surat yang ada di halaman rumahnya.

Dengan rasa penasaran yang tinggi Alexa mengambil surat itu dan membukanya. Alangkah terkejutnya Alexa karena yang ditemukan adalah surat yang tulisannya menggunakan darah dan tulisannya juga acak acakan.

"Alexa bila kau ingin nyamu selamat, kebalin buku itu ke tempat semula sebelum nyamu tencam dan kau akan MAI," itulah surat yang berhasil dibaca Alexa dikarenakan tulisannya yang acak acakan.
 
Alexa menganggap itu hanyalah sebuah surat iseng yang ditulis oleh tetangganya yang jail, maka dia langsung membuangnya ke tempat sampah dan tak menghiraukan kata katanya kemudian Alexa mengambil langkah untuk memasuki kamarnya dengan perasaan yang masih merinding.

Dengan perasaan yang masih saja merinding Alexa dengan rasa takutnya pun melangkah menuju ke kamarnya.

Saat sampai di depan pintu kamarnya, Alexa mempunyai firasat yang buruk terhadap dirinya, dia merasa akan terjadi sesuatu yang buruk nantinya maka dia pun masih setia berdiri di depan pintu kamarnya sambil memandang kosong ke arah gagang pintu kamarnya.

Ceklek... ceklek....

Deg

Tiba tiba gagang pintu itu bergerak naik turun dengan sendirinya sehingga membuat Alexa tersadar dari lamunannya.

"Itu tadi imajinasi apa beneran ya bikin gue tambah merinding aja," kata Alexa yang sudah sepenuhnya sadar dari lamunannya.

"Ah, mungkin cuma imajinasi gue aja, karena gue takut."

Kemudian Alexa dengan perasaan yang masih merinding memberanikan diri untuk masuk ke kamarnya.

"Tuh kan nggak ada apa apa, benerkan itu cuma imajinasi gue," kata Alexa kemudian melangkah menuju kasurnya dan hendak mengambil novel yang ada di bawah selimutnya.

Saat langkah kaki Alexa tinggal beberapa langkah lagi Alexa melihat sebuah tangan seseorang tapi berukuran kecil seperti tangan seorang anak.

Dengan rasa penasaran yang melanda Alexa lagi, Alexa pun memberanikan diri melangkah maju dan melihat apa yang ada di bawah selimut itu.

Perlahan lahan Alexa menyibakkan selimut itu dengan tempo yang perlahan.

Lalu Alexa melihat sosok anak kecil yang sedang tertawa menatap Alexa sambil memeluk novel Alexa.

Lalu Alexa melihat sosok anak kecil yang sedang tertawa menatap Alexa sambil memeluk novel Alexa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Anggep aja itu dikasur dan sedang ketawa

Tbc...
Sorry update lama

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 06, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang