Prolog.

23 15 9
                                    

Maaf bila ada kesamaan nama pada tokoh karena itu hanyalah kebetulan yang tak disengaja.
------------------------------------------------------
Jika ada pertemuan pasti ada perpisahan begitu yang dialami oleh keluarga Imelda, si gadis yang cantik penyuka novel ini.

Suatu hari keluarga Imelda sedang liburan ke suatu taman untuk piknik, orang tua Imelda sedang kembali ke mobil untuk mengambil barang yang ketinggalan sehingga Imelda ditinggal sendirian sambil membawa novelnya itu. Saat itu Imelda sedang membaca serta iseng menulis di novel kesukaanya.

"Apa aku tulis di sini saja ya, kayaknya bagus nih kalau aku tulis di sini, tulis aja deh."

Namaku Putri Imeldania umurku 10 tahun, aku suka baca novel dan ini novel kesukaanku jadi siapa yang bawa novel ini tanpa seijin ku aku tidak akan tinggal diam.

"Hahaha, iseng banget sih aku nulis kaya ginian tapi sebenernya bener sih soalnya aku sayang banget sama buku ini, aku nggak akan biarin walaupun aku udah mati," tanpa sadar Imelda mengucapkan dengan entengnya kalimat terakhir.

Tiba tiba kejadian tak terduga dan tak diinginkan terjadi, dari belakang salah satu perampok tersebut menusuk perut Imelda dengan pisau lipat yang ia bawa, dan mereka juga membunuh kedua orang tua Imelda dan membawa lari mereka dengan mobil keluarga Imelda.

Sang perampok pun tak segaja merobek salah satu halaman yang bertuliskan nama Imelda disana, saat itu, Imelda yang masih setengah sadar melihat kejadian itu, dia begitu sayang dengan novelnya dengan sisa tenaga yang Imelda punya Imelda bersumpah dengan suara yang sedikit serak.

'Beraninya kau merobek novel kesayanganku! Aku akan bersumpah bagi siapapun yang menemukan novel ini lalu menyebut namaku, aku akan membunuhnya termasuk KAU!' Ucap Imelda. Lalu akhirnya Imelda menghembuskan nafas terakhirnya.

Perampok tersebut pun mengejek jasad Imelda "Aku tak perduli dengan semua ucapanmu! Yang penting aku memiliki hartamu dan novelmu ini sangat kampungan untuk apa aku menyimpan novel tak berguna ini IMELDA! Hahaha!" Serunya sambil menyebut nama Imelda karena telah membaca bagian depan buku novel Imelda, setelah itu perampok itu membuang buku itu ke sembarang arah tidak memungkinkan jika buku itu ditemukan oleh seseorang.

Lalu ketika para perampok tersebut segera pergi dari tempat kejadian tiba tiba angin berhembus kencang sehingga membuat daun daun yang kering di daerah taman tersebut berserakan kemana mana.

"Bos, ini kita merinding banget emangnya bos tadi ngomong apa aja sama dia sampe ada angin kenceng kaya gini, tumben banget," kata salah satu anggota perampok itu, perampok yang lain juga merasakan yang sama merinding dengan keadaan taman, itu yang mereka rasakan.

"Udahlah yang penting kita udah dapet semuanya, ayo cepat kita pergi dari sini," perintah pemimpin perampok itu yang sebenarnya juga mulai merasakan hal yang sama.

'Kau telah menyebut nama ku maka bersiap siaplah dan untuk seseorang yang menyimpan buku ini selama tiga hari lebih akan mati ditanganku, tunggu saja'.

Tbc....

Haloo.. aku baru pertama kali bikin cerita horror nih, mohon kritik dan sarannya ya...

The BookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang