Gitar dan Raket

69 4 0
                                    

Pemandangan malam langit Kyoto, terpampang cantik dibalik kaca jendela kamar Kugi yang terbuka.

Kedua mata indahnya memandang ribuan bintang yang bertabur dilangit gelap itu, ia terduduk di depan meja belajarnya sambil menopang dagu.

"Ah, hari ini benar-benar sempurna! ".

Ucapnya tanpa sadar, mengenang seluruh kejadian manis yang ia lewati bersama Jun-Senpai hari ini.

Jun-Senpai itu benar-benar pria idaman. Badannya tinggi tegap, bahunya lebar, rahang yang kokoh, proporsi wajah yang nyaris sempurna dengan hidung mancung dan mata yang indah.

Ditambah dengan kacamata minus yang dipakainya, membuat dirinya terlihat pandai.

Belum lagi tas berisi gitar yang selalu menghiasi punggung kokohnya, ah dia benar-benar layak menjadi musisi.

"Kugi.... Ada yang mencarimu. Cepat turun...!". Panggil ibu.

"Iya bu, sebentar!".

Dengan buru-buru ia turun dari kamarnya menuju lantai satu, langkahnya terhenti saat ia melihat seorang pria bermantel hitam lengkap dengan syal coklat dilehernya.

"Halo Kugi! ". Sapa si pemberi takoyaki siang tadi.

"Kau?".

"Ada pasar malam di dekat taman kota, kau ingin pergi bersama? ".

Setelah memakai mantel merah dan syal putih Kugi menerima ajakan Kaito pergi ke pasar malam.

"Maaf mengganggumu malam-malam begini".

"Bukan tiap hari kau selalu menggangguku? ".

Kaito menggaruk tengkuknya, "maaf kalau soal itu. .sulit aku menghilangkannya hehe..".

Sengaja, Kugi menerima ajakan Kaito untuk pergi. Ini Kugi lakukan sebagai ucapan terima kasih atas tiga buah takoyaki lezat siang tadi.

"Terimakasih untuk takoyakinya siang tadi, Kaito-san".

"Ah iya tak perlu berlebihan, aku senang jika kau suka".

Mereka berjalan dibawah sinar bulan sabit yang menggantung manis, lampu-lampu dipinggir jalan membuat suasana terlihat lebih sunyi malam ini.

"Tadi kau pulang cepat ya Kugi? Aku tak melihatmu di stasiun".

"Iya, aku ada sedikit urusan. Jadi buru-buru langsung pulang".

"Oh begitu...".

"Ya, memangnya kenapa? ".

"Ah tidak. Tidak apa-apa, aku hanya tak sengaja melihatmu berjalan dengan siswa pria tadi siang".

"Oh mengenai itu..., ya memang aku pulang dengannya tadi".

"Siapa dia? ". Tanya Kaito cepat, hingga Kugi menatapnya bingung.

"Gomen, aku hanya.... Ingin tahu saja". Kata Kaito sambil memasukkan tangannya kedalam saku mantel.

"Aku baru mengenalnya pagi tadi, dia siswa kelas tiga Gakuen Ongaku (Sekolah Musik) di ujung jalan persimpangan timur, dekat sekolah kita....",

Pipi Kugi merona, "namanya Tanaka Jun".

Kaito mengangguk pertanda mengerti.

"Bagaimana kau bisa mengenalnya? ".

"Hanya sederhana, kami dipertemukan lewat hujan pagi tadi".

Kaito terdiam.

Di ujung jalan sudah terlihat Pasar Malam yang sangat ramai, banyak sekali kedai makanan, minuman, pakaian, aksesoris dll.

GerimisTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang