SECRET ADMIRER

366 28 0
                                    

All Baekhyun POV

Ku buka perlahan kedua mataku walau masih terasa berat. Jam weker dinakas tempat tidurku sudah menunjukkan pukul 05.25.

"Huuuuaaahhh."

Rasa kantuk itu masih tetap ada, dan mataku kembali terpejam. Beberapa detik selanjutnya kedua sudut bibirku tertarik keatas membentuk sebuah senyuman. Dan detik setelahnya kedua mataku terbuka lebar, kepalaku menoleh ke nakas sebelah kiri dan ku posisikan tubuhku menjadi tengkurap(?).

"Selamat pagi." Ucapku sambil tetap tersenyum.

Dia tersenyum sangat tampan dalam foto itu. Dengan rambut hitamnya yang tertata modis, dan mata bulatnya yang bersinar. Dia selalu membuat hariku berwarna walau ia tidak mengetahui hal itu secara langsung.

Aku segera beranjak menuju kamar mandi untuk membersihkan tubuhku. Setelah itu aku bergegas ke dapur untuk membuatkan bekal makan siang untuknya. Park Chanyeol, namja yang begitu ku kagumi, yang telah berhasil merebut hatiku.

***Please, Look At Me***

Pergi ke sekolah pagi-pagi dan berjalan mengendap menuju loker Chanyeol adalah rutinitasku setiap hari. Aku selalu memberinya bekal makan siang melalui loker itu, coklat, surat cinta, atau benda apapun yang ku anggap istimewa selalu ku berikan padanya melalui loker ini.

Park Chanyeol. Namja tinggi dan tampan yang seangkatan denganku, tingkat terakhir di XOXO High School, hanya beda kelas. Dia menyandang peran sebagai ketua tim basket di sekolah ku, mungkin karena tinggi badannya yang diatas rata-rata. Selain itu dia juga seorang gitaris dalam band sekolah. Tidak heran kenapa banyak yeoja dan namja manis yang mengaguminya.

Sebenarnya dia tidak pernah mengenalku, apalagi mengetahui namaku. Mungkin melihatku saja dia tidak pernah, atau mungkin tidak ingat. Aku hanya mengaguminya dari jauh, dan lama kelamaan rasa kagum itu berubah menjadi rasa cinta. Aku tidak tau darimana awalnya, yang pasti aku selalu berdebar jika menatap wajahnya, melihatnya tersenyum, tertawa, atau hal-hal kecil yang dilakukannya. Debaran itu seakan membakar wajahku hingga memerah, dan tanganku akan gemetar karenanya.

Aku sudah lama menjadi penggemar rahasianya, terhitung sejak aku memasuki sekolah ini. Bahkan tidak terhitung berapa kali aku membeli kotak bekal untuk ku berikan padanya setiap hari, berapa lembar surat cinta yang telah ku tulis, dan berapa uang yang ku habiskan untuk membelikannya hadiah.

Tidak banyak yang tahu tentang perasaanku padanya, hanya Luhan, teman sekelasku sekaligus sahabat terdekatku.

Setelah selesai melakukan ritual wajibku, aku bergegas menuju kelasku di lantai dua. Kosong, masih sangat sepi karena ini memang masih terlalu pagi.

Aku berjalan menuju tempat dudukku disamping jendela. Bibirku kembali tersenyum, betapa senangnya bisa membuatkan Chanyeol sarapan setiap hari.

"Baekhyun!"

Lamunanku buyar karna suara itu. Aku tahu siapa dia, si rusa kecil dengan wajah polosnya.

"Ya! Luhan! Kau menghancurkan lamunan indahku." Ucapku sedikit kesal.

"Eoh? Biar ku tebak. Pasti tentang si tiang listrik itu bukan?"

"Ya! Dia bukan tiang listrik!"

"Baiklah baiklah. Lalu apa? Jerapah?" Namja itu tertawa terbahak. Dia suka sekali membuatku kesal.

Aku hanya diam dan menunjukkan tatapan killer ku padanya.

"Mian mian. Aku hanya bercanda Baekkie." Ucapnya manja. Dasar rusa kecil.

"Masih belum berani mengungkapkannya?"

Aku hanya menyahut dengan mengangkat bahu dan menggeleng. Kini pandanganku mengarah keluar jendela.

Please, Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang