Setelah jam 5 aku segera pulang. ya, jarak dari rumah Tania ke rumahku sangatlah dekat, hanya 10 langkah saja.
Sesampainya dirumah aku segera kembali belajar di meja belajar ku. Aku sangat bahagia walaupun waktu bermain hanya 1 jam saja. Tak terasa aku sudah menjalani UKK di sekolah ku.
Aku serius belajar demi mendapatkan yang terbaik. Yes, pengambilan raport tidak lama lagi aku sangat deg-degan sampai tiba saat pengambilan raport kenaikan kelas berlangsung.
Aku sangat bahagia akhinya kelas 4 berakhir. Aku naik kelas lima, di kelas lima aku sedikit memiliki semangat belajar setelah jatuh dikelas 4.
Di kelas 5 ini lebih mudah pelajarannya untuk di mengerti. Selanjutnya UAS berlangsung dengan cepat.
Hingga akhirnya kenaikan kelas 6 pun tiba. Sebelum aku naik kelas 6. Ada yang berbeda dari Tasya perubahan yang tak disangka terjadi, Tasya berbicara kepada ku bahwa ia esok ulang tahun. Itu memang hal biasa bagi orang banyak tapi, bagi kami baru kali ini Tasya mau kerumah- rumah untuk mengundang dalam acara ultah nya yang ke- 13. Tasya tidak biasa keluar rumah sendiri tanpa mama nya karena dia malu . Entah apa yang membuat ia malu.
Lalu minggu depannya aku pergi ke Bengkulu untuk menjenguk mbah ku yang ada disana. Aku berangkat dari rumah pukul 5 pagi. Sampai disana jam 6.30, lalu aku menunggu sepupuku datang. Setelah sepupu ku datang aku langsung chek in, 30 menit sebelum keberangkatan. Pesawat terbang pada pk 8.30. Saatnya terbang.
Yesss.... Gak sabar untuk sampai ke Bengkulu, perjalanan sekitar satu jam lebih dua puluh menit. Dan akhirnya pesawat mendarat dengan baik. Setelah pesawat berhenti barulah kami mengambil barang di bagasi atas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sahabat Tak Terlupakan
Non-FictionTasya sakit, aku dan tania panik katanya ia sudah tidak bisa berdiri dan gigi yang mulai menghitam. seiring waktu yang berjalan Tasya sudah sedikit sehat . Tapi ... Ada kejadian yang tidak terduga menimpa Tasya.