BAGIAN IV

64 12 2
                                    

AKU TAK BISA BERJANJI AKAN SELALU MENGUATKAN . TAPI SETIDAKNYA KAU TAK AKAN MELEWATI LAGI MALAM DENGAN KESEPIAN

Setelah panji pergi ke jakarta dia tak pernah memberiku kabar lagi. Entahlah mungkin dia sudah memiliki kekasih di jakarta. Lagi pula aku bukan siapa siapanya , hubungan kami hanya sebatas teman

Hari ini adalah hari ulang tahun ku. Orang orang mungkin menganggap ini spesial karna umur mereka bertambah. Mereka dapat bunga dari pacar, mendapat kado dari sanak saudara. Tapi buatku hari ini hari yang biasa biasa saja tanpa ada yang spesial sama sekali. Aku sendirian di kota ini. Farah yang biasa nya memberiku kejutan kali ini dia juga meninggalkan ku. Sementara waktu dia harus pulang ke sumatra karna ibunya harus di operasi. Sementara panji , ah sudahlah toh dia tak mengingatku lagi. Seketika lamunan ku buyar. Handphone ku berbunyi ada pesan singkat dari farah.

"Keluar dong rin bukain pintunya"

Aku beranjak dari kamarku lalu menuju ke ruang depan. Kubuka pintu rumahku, di depannya sudah ada farah yang berdiri sambil membawa rangkaian balon.

"Happy birthday to ferine , happy birthday ferine, happy birthday happy birthday, happy birthday ferine." farah menyanyi dengan suara khasnya yang cempreng itu

Farah hanya berdiri seolah tak percaya bahwa sahabatnya itu ada disini sekarang.

"Kok lo disini katanya ibu lo mau oprasi? Jahat banget ya lo udah bohongin gw." lontarnya dengan wajah bahagia

"Ya namanya juga suprise kalo gw bilang bilang itu namanya pengumuman woy." tangan farah menoyor pundak ferine

Tapi tiba tiba dari belakang muncul sosok lelaki yang aku kenal. Lelaki yang mulai merubah hariku menjadi berwarna kembali.

"Panji......" aku masih tak percaya dia ada disini pikirku dia sudah mendapatkan kekasih di kota lain.

"Selamat ulang tahun rin." sambil mengulurkan tangannya kepadaku
"Maaf ya waktu itu gak ngabarin dulu kalo mau pergi."

"Oh iya makasih." sambil mengulurkan tanganku ku untuk bersalaman. Hanya itu kata kata yang bisa keluar dari mulutku. Aku masih tak percaya dia juga ada disini.

Tiba tiba panji membungkukan badannya. Dia mengulurkan tangan nya di depanku sembari memegang rangkaian bunga mawar.

"Rin , bukan perihal mudah untuk bisa menemukan orang yang biasa di ajak berjuang bersama. Dan jika ada yang membuatmu nyaman sudah pasti itu aku. Aku memang bukan lelaki terbaik , tapi percayalah aku akan jadi apapun yang kamu butuhkan. Bahuku siap untuk menjadi sandaranmu. Jemariku siap untuk mengusap tiap tetes air matamu yang jatuh. Dan telingaku yang akan selalu mendengar seluruh keluhmu. Untukmu semua kulakukan. Semoga kau tercukupi dengan itu. Ferine ludya wirawan AKU MENCINTAIMU. Kamu mau kan melengkapi separuh kekuranganku."
panji mengungkapkan isi hatinya tepat di depan ferine.

Ferine terdiam sejenak, Badannya gemetar. Ia tak percaya panji akan mengungkap kan isi hatinya tepat di hari ulang tahun nya ini. Dia merasa terharu mendengar lelaki yang selama ini ia cintai, akhirnya mengutaran itu.

"Iya aku mau." tanganku meraih bunga yang ada di genggaman panji. Detik itu juga panji langsung memeluk ferine

Bagi ferine panji itu sederhana. Sederhana bukan berarti tak punya. Sederhana selalu menyajikan sesuatu yang berbeda. Layaknya jogja, ia sederhana namun tiap sudut kota memiliki cerita. Jogja itu itu sederhana namun selalu istimewa. Aku akan mencintanya layaknya jogja, dengan sederhana namun caraku beda. Karna cinta tak memandang apapun. Ku harap ia sama seperti jogja. Setiap nafas memiliki cerita. Setiap senyum mengusir derita dan air mata.

TERIMA KASIH tetaplah menjadi pria yang ISTIMEWA❤

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

From JogjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang