BAGIAN II

61 11 10
                                    

TAKDIR SELALU PUNYA CARA UNTUK MEMPERTEMUKANMU DENGAN SESEORANG YANG AKAN MENGUBAH HARI BURUKMU DAN TIDAK AKAN MEMATAHKAN HATIMU (LAGI)

Ternyata benar kata farah. Lukisannya memang indah. Tak heran kalau ia sering mengikuti pameran sampai ke luar negri. Ku melangkahkan kakiku menuju tiap sudut ruangan itu. Tampak dari kejauhan ku lihat ada lukisan yang menurutku lukisan itu tidak asing bagiku. Bahkan aku sangat mengenal tempat yang ada di lukisan itu. Ya tempat yang biasa aku datangi. Lengkap dengan pedagang kaki lima , anak anak yang sedang bermain, dan yang paling penting adalah perempuan berambut sebahu yang duduk sendirian di sebuah bangku.

    "Perempuan ini seperti aku. Ah tapi mana mungkin aku bahkan belum pernah bertemu dengan orang yang membuat lukisan ini." ujarku dengan nada lirih

Tiba tiba dari kejauhan aku mendengar suara farah memanggil namaku. Aku langsung menghampirinya. Dia memperkenal kan ku pada sosok lelaki yang sama sekali belum pernah kulihat. Eh sebentar sepertinya aku pernah melihat lelaki ini. Tiba tiba lamunanku pecah ketika dia berbicara

   "Kenalin saya panji" dia mengulurkan tangannya kepada ku

   "Hay saya ferine. Kamu bukannya yang waktu itu memperhatikanku dari seberang jalan ya?" tanyaku dengan ragu ragu

     "Oh iya, maaf waktu itu aku sengaja jadiin kamu objek di lukisan itu. Kamu gak keberatan kan?" tanyanya

    "Eh gak usah minta maaf, enggak papa kok. Lain kali ngomong aja langsung biar bisa siap siap dulu hehehe."

    "Gak perlu repot repot. Justru yang tampil natural akan lebih memiliki nilai seni. Kamu juga udah cantik apa adanya kok" ucapnya sambil tersenyum lebar

Seketika itu pipiku menjadi memerah. Seperti ada yang aneh dengan persaanku. Ini pertemuan pertamaku dengannya tapi walaupun begitu obrolanku terasa nyambung. obrolan kami terjadi cukup lama. Dan ternyata hobiku dengannya tak beda jauh, kami sama sama suka mendatangi tempat tempat bersejarah.

➖➖➖➖➖

Perkenalan kami tak hanya sampai disitu saja. Kadang dia menelfon ku kadang juga mengirimi ku pesan singkat yang berisi ucapan semangat. Hari ini dia mengajaku untuk pergi keliling kota ini. Aku memutuskan akan bertemu di halte dekat rumahku. Sesampainya disana aku sudah melihatnya duduk sendirian di bangku halte.

    "Hey, udah lama ya nunggunya? Maaf tadi ada keperluan bentar" ucapku dengan nada iba

    "Iya gak papa kok, lelaki memang harus sabar nunggu." jawabnya sambil nyengir

   "Yaudah yuk kita jalan." sambil melangkah kan kaki meninggalkan halte

Kita memang sengaja memilih jalan kaki dari pada naik kendaraan umum. Bukannya kami gak mampu buat bayar. Tapi ini disengaja biar bisa ngenalin daerah daerah disini ke panji. Panji memang baru pertama kali datang ke kota ini jadi belum terlalu paham seluk beluk kota jogja. Cukup lama kita berkeliling, hari juga sudah mulai panas. Aku memutuskan untuk mengajak panji ke angkringan sembari makan siang.

   "Kita makan disini aja ya nji. Tempatnya emang sederhana tapi kamu coba dulu deh makan disini." senyumku melebar sambil menatap wajah panji

    "Sederhana bukan masalah yang serius rin, yang penting kan gak kelaperan." jawabnya sambil tertawa kecil

Setelah selesai makan kami berdua bergegas untuk pulang. Di perjalan, panji melontarkan sebuah pertanyaan yang menurutku jawaban nya sulit untuk di jelaskan.

   "Kamu kayanya paham banget rin tentang tiap sudut kota ini. Emang udah lama tinggal di jogja?" wajahnya menunjukan rasa ingin tahu yang begitu besar

  "Sudah cukup lama sih sejak aku duduk di bangku SMA. Ya dulu aku memang sering pergi ke tempat tempat lama di kota ini. Hanya sekedar untuk menikmati suasananya ataupun mencari kuliner." sambil terus melangkahkan kaki ku dan menundukan kepalaku

    "Menurut kamu apasih istimewanya kota ini sampe banyak orang yang dateng ke sini?"

   "Bagi sebagian besar orang, mungkin jogja adalah kota yang romantis, kota yang tak pernah tidur. Tapi bagi ku jogja adalah kota dimana semua kenangan ku ada disini." jawabku dengan mata sendu

Tak terasa langkah kaki kami terhenti di depan halte dekat rumahku tadi. Kita harus berpisah disini, karna kebetulan rumah kita berbeda arah.

➖➖➖➖

Selama berada di samping panji aku memang merasa nyaman. Ada perasaan berbeda ketika bersamanya. Aku juga tak bisa memastikan ini perasaan apa. Apakah rasa nyaman sebagai seorang teman atau lebih dari itu. Hubunganku dengan panji berjalan semakin dekat. Kami sering pergi berdua sekedar menonton film,pergi ke tempat tempat yang sedang ramai di perbincangkan. Aku bahkan pernah di ajak ke rumah keluarganya di surabaya. Kedua orang tuanya pun menyambutku dengan baik. Selama ini panji memang memberikan perhatian lebih kepadaku. Tapi sayangnya dia tak pernah memberikan statmen apa apa. Ya mungkin dia hanya menganggap ku sebagai teman biasa.
               .......................

  "Far kayanya gw jatuh cinta deh sama panji." kataku sambil merasa malu

    "Kenapa lo bisa ngerasa kaya gitu, emang udah bisa move on dari yang lama?" tanya farah dengan wajah ingin tahu

     "Hhmmm gimana ya far ya" jawabku sambil memegang dagu

Mendengar pertanyaan dari farah otaku langsung berpikir keras. Kenapa aku bisa jatuh cinta pada panji. Biar ku beri tahu sedikit tentang panji. Nama lengkapnya PANJI WIYOKO NASUTION putra pertama dari bpk. Kolonel ikhwan rasyid nasution dan ibu sekar ayu nasution. Menurutku panji adalah lelaki yang cukup bertanggung jawab, tak hanya itu dia juga mempunyai wajah yang cukup tampan. Setiap perempuan yang melihatnya pasti setuju dengan ucapanku itu. Caranya tertawa, caranya bercanda, caranya berbicara. Aku suka semua itu. Aku pun tak bisa menjelaskan sejak kapan aku mulai jatuh cinta padanya. Hari hariku pun berubah lebih bahagia sejak bertemu dengannya.

Terima kasih sudah membaca.
Jangan lupa vote dan komen😊

From JogjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang