Chapter 1 - Two Boys

26K 2.1K 308
                                    


NOTES : Fanfic ini akan diupload bertahap dengan menyesuaikan editan di buku cetak sampai chapter 7. Chapter ke-8 sampai ending akan diupload mulai per bulan Mei.  

Apakah ada PO kedua? 

... tidak tahu. Tergantung peminatnya terlebih dahulu (karena bakal mahal di biaya cetak kalau cetakannya sedikit)

.

.

.

Chapter 1

TWO BOYS


"KAMI ADALAH anak laki-laki kalian, Father dan Dad."

Bingung dan jijik.

Adalah hal yang hanya bisa dilakukan Draco Malfoy dan Harry Potter di saat mereka sedang bersembunyi di menara Astronomi. Semilir angin musim dingin bulan Oktober tak menghentikan keduanya untuk berlari-larian bak maling di koridor menuju menara tertinggi di Hogwarts. Terima kasih kepada dua anak laki-laki sekitar berusia dua belas tahun; satu berambut pirang platina-bermata hijau serta yang lain berambut hitam-bermata abu-abu itu, sehingga mereka harus kabur dari rombongan murid yang penasaran.

Oh, Merlin.

Mereka berdua, yang-tidak-diketahui-namanya-siapa itu, dengan seenaknya merusak kedamaian sarapan di Aula Besar yang kini berdekorasi khas perayaan Hallowe'en—dengan labu besar bertebaran juga rombongan kelelawar yang berterbangan di atas langit-langit.

Pintu kembar Aula Besar terbuka dengan suara menggema, dikuti dengan derap kaki yang hampir bersamaan dan suara geretan koper cokelat besar. Jubah hitam Slytherin dan Gryffindor tersibak anggun saat dua sosok anak lelaki berjalan ke depan meja Profesor Albus Dumbledore. Setelah mengangguk pelan ke arah Dumbledore, mereka pun berbalik ke hadapan seluruh murid Hogwarts. Sesaat—mata kedua anak itu seakan mencari-cari ke baris meja Gryffindor dan Slytherin, seakan mencari sesuatu—atau mungkin lebih tepatnya, seseorang. Saat menemukan apa yang mereka cari, senyuman pun tersungging lebar. Anak berambut hitam dan bermata abu maju ke depan lalu menarik napas panjang dan mengeluarkannya dari mulutnya.

"Ehem! Perhatian semuanya!"

Gemuruh tanya dan bisikan mendadak hilang seketika.

Mendapat perhatian, ia pun melanjutkan, "Kami ingin menyampaikan satu hal kepada kalian semua!"

Seketika, seluruh murid hanya bisa mengedikkan bahu ataupun berbisik kecil membicarakan dua anak kecil aneh yang bertingkah pongah di depan meja Profesor Dumbledore.

Oh Merlin, anak siapa yang bertingkah kurang ajar seperti itu?

"Aku," ia menepuk dadanya dengan tangan kanannya, "adalah James Hyperion Malfoy dan dia," menunjuk anak laki-laki berambut pirang platina dan bermata hijau serta bertampang angkuh di kanannya, "adalah Scorpius Sirius Potter."

Dengungan pertanyaan bergaung di Aula Besar, bisikan 'Potter?' 'Malfoy?' dan lirikan ke arah dua orang yang dimaksud buat anak kecil yang bernama James itu kembali membuka mulutnya.

"Ya! Kami adalah anak laki-laki dari Draco Lucius Malfoy dan Harry James Potter! Mulai hari ini akan bersekolah bersama kalian—salam kenal semuanya!"

Sejenak, waktu seakan terhenti saat mendengar pernyataan.

Ron menjatuhkan daging ayam yang sedang ia kunyah, Neville memucat lalu pingsan seketika, si Kembar Weasley bersiul secara bersamaan, Pansy memasang muka horor yang bersiap untuk memuntahkan kue yang baru ia telan, Blaise mengerutkan alisnya—

Heir of Malfoy and PotterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang