Chapter 5 - Aphrodisiac's Potion

12.3K 1.3K 355
                                    

NOTES : Fanfic ini akan diupload bertahap dengan menyesuaikan editan di buku cetak sampai chapter 7. Chapter ke-8 sampai ending akan diupload mulai per bulan Mei.

Untuk kalian yang sudah menerima bukunya diharap untuk tidak men-spoiler ceritanya yash. 

Kalo spoiler, komennya dah pasti ta apus + kleyan langsung ta block. :D

Ada komen dari Prof Riddle ya buat kleyan :

SEHARUSNYA ia memang meringkuk di balik selimut tebal

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SEHARUSNYA ia memang meringkuk di balik selimut tebal.

Seharusnya ia menjalani kehidupannya yang biasa dan normal.

Seharusnya ia kini berpikir lulus dari Hogwarts dan merencanakan pertunangan dengan seorang wanita.

Seharusnya.

Adalah sebuah kesalahan yang paling fatal, ia menyetujui tawaran Malfoy. Jika ia tak menyetujuinya, dipastikan hidupnya masih terasa normal dan menyenangkan. Jauh dari masalah dan jauh dari ketertarikan orang-orang. Toh, hanya sekelebat orang yang tahu mengenai masa lalunya.

Tapi tidak untuk sekarang.

Berkali-kali ia menghela napas dan menusuk kentang tumbuk sambil merengutkan bibirnya. Ia pun memandang deretan teman asramanya yang beberapa di antaranya menoleh penasaran ke arahnya dan beberapa di antaranya terlihat penuh amarah.

Hal yang sama diperlihatkan di deretan asrama Slytherin yang memandang Malfoy dengan intensnya. Sementara Hufflepuff dan Ravenclaw beberapa di antaranya terlihat tak peduli namun yang lainnya berbisik satu sama lain dan terkikik pelan. Kikikan itu justru semakin menambah rengutan di wajah sawo matang.

Ya, ini adalah keputusan yang paling buruk seburuk-buruknya.

Ia diharuskan semeja, sekelas, seruangan, satu pelajaran, dan bahkan satu tempat tidur dengan Malfoy. Malfoy yang dikenal baik sebagai musuh besarnya dan saingan sejak ia menginjak tahun pertama di Hogwarts sekarang diharuskan berdekatan dengannya bagaikan perangko. Ia pun agak kaget dengan dirinya yang anehnya tak mual ataupun muntah-muntah jika berada di dekat Malfoy.

Oh, tentu saja kata-katanya tadi hanyalah sarkasme. Jangan menyimpulkan bahwa ia sedang hamil dan akan melahirkan tiga orang anak.

Hah.

Mendelik marah, ia pun bertatapan dengan Malfoy yang balik menatapnya tajam. Keduanya tak saling berbicara, namun mereka memiliki arti tatapan yang sama.

Ini-semua-salahmu-Idiot.

Ironis memang, mereka seperti memiliki pemikiran yang sama dan layaknya mereka bisa membaca pikiran satu sama lain.

Hah, memikirkan bahwa ia memiliki pemikiran yang sama membuatnya mual. Sungguh menjijikkan jika kau bisa layaknya sehati seperti itu dengan musuh besarmu sejak kecil.

Heir of Malfoy and PotterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang