THREE

19 4 1
                                    

"Suara apa ini?, apa jangan² oh... Tidak.!!!". Ucapku dengan cepat menuju ruang tamu apertementku.

•••

"Oh.. Tuhan Demian... Apa yang terjadi padamu?... Kau terlihat kacau..". Clara jalan sambil menguncir gaya gulung rambutnya menuju ke arahku.

'Oh.. She so beautifull'. Batinku

"Hey Demian? Kenapa ini? Kenapa keadaanmu menjadi kacau, dan kenapa kamu memandangku seperti itu? Apa ada yang salah dengan wajahku?". Ucap Clara, yang membuatku tersadar dari lamunanku.

" you know Clara? You very beautifull " . kataku yang masih memandangnya tanpa berkedip, yang membuat pipinya menjadi merah semerah tomat.

'Apakah dia malu dengan perkataanku tadi?'. Ucap batinku yang membuat aku senyum² sendiri.

Dia berdehem dan membuatku kembali menatapnya. "bagaimana hubunganmu dan risma?". Tanya Clara yang sepertinya sedang mengubah topik.

" Oh- apa?". Tanyaku yang aku buat seperti itu, agar dia sedikit kesal "maksudku apa yang kamu tanyakan? Maaf aku tadi melamun". Lanjutku lagi.

" aku tanya, bagaimana hubunganmu dengan risma?". Tanyanya kesal sambil sedikit berteriak.

Aku merasa senang....

"Oh... Begini aku dan risma sebenarny-". Belum sampai aku melanjutkan kataku, kera bajuku di tarik oleh seorang lelaki, yaitu Dady Clara (Mr. Devon)

" hei... Kenapa kau kemari lagi dasar orang gak tau malu!!!" . tinju dady Clara meluncur ke pipiku

Bugh...
Buhh..
Bugh...

"Dady!! Jangan!! Kasian dia dady?!, please". Jerit Clara saat dadynya memukulku semakin ganas. "Dady!!!" teriaknya saat dady Clara memukuli Demian hingga pipinya menjadi biru, kemerah²an , dan mengeluarkan darah.

"Apa ini Clara? Kau masih bertemu dengan pria tak berperasaan ini?!" kata dady Clara yang mencekram keraku kemudian memlepaskanya dengan kasar.

"Please dad, kau sedang membuat keributan disini". Ucap Clara menghampiriku yang jatuh tak berdaya. "Are you okay Demian?". Tanyanya sambil meletakan kepalaku di atas paha Clara,

Aku merasa nyaman

Setelah dady Clara mengerti yang Clara maksud dady Clara melihat sekeliling yang ramai akibat ulahnya
" apa yang kalian lihat?! Argh....!!!". Ucap dady Clara berteriak menuju masuk ke apertement.

Dan seketika itu pandangan menjadi gelap...

'Huft.. Apa ini? Ini sangat menyakitkan'. Ucap batinku yang merasakan perih di pipiku, dan aku mulai membuka mataku.

" Aw...". Ucapku lirih sambil meringis kesakitan. "Oh... I'm so, sorry akan aku coba lebih pelan lagi, kau haus? Minumlah ini dulu". Ucap Clara terlihat terkejut yang kemudian menuntunku minum dan Clara kembali meletakan gelas itu lagi ke tempat semula, dan melanjutkan mengompres ku.

'Ini lebih nyaman'. Batinku saat Clara mengompres dengan lembut dan hati²

"You know, clara? You like an angel , walaupun aku sudah menyakitimu sangat dalam, dan lihatlah kamu masih mau menerimaku". Ucapku sambil mata terpejam.

MY TIMES IS YOUR TIMESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang