Hurt -1

11 3 5
                                    

Haloo, disini yang namanya Reynella Tasanee Asha merupakan nama dari pemeran utama di cerita milik temanku ya sssls12. Sekian, selamat membacaa.

_______

"Hey lo orang yang sok cantik.!"

"Ya kenapa?"

"Jangan mentang-mentang lo cantik, lo seenaknya ngedeketin Dave ya. Lo itu masih kelas 10, jadi mending nggak perlu deket-deket sama Dave. Dia pa-ca-r gue!" Ucap seorang gadis bernama Arsa.

Tanpa memperdulikan gadis itu, Aley memutuskan untuk meninggalkannya. Lagipula untuk apa dia menjauhi Kak Dave, orang Kak Dave nya Aja gak masalah deket sama dia Batin Aley

Ketika ia memasuki kelas X Ipa 2, ia disambut oleh dua orang sahabatnya yaitu Caliph Alcean Malrez dan Reynella Tasanee Asha. Mereka menyambut Aley dengan ekspresi yang berbeda, mulai dari Cean yang memandangnya seakan tak mau kehilangan nya dan Nella yang menatapnya dengan sangat histeris.

"Aleeeeeey! Lo tau nggak? Kak Dave, kak Dave nyari loooo!" Teriak Nella sambil mengguncang pundak gadis yang memiliki rambut sejajar lengan itu.

"Elah, lo mah alay banget. Kayak gitu doang udah teriak histeris."

"Iya bener, perasaan yang naksir sama si Dave mah Aley. Bukan lo Anju." Sambung Cean.

"Eh btw, lo pada kemarin nonton konser Shawn Mendes kagak?" Tanya Cean

"Jelaslah, calon suami gue itu." Sela Nella

"Elah, kalo gue mah gak perlu nonton. Orang tiap hari gue sering nyanyi bareng dia."

"Hah?! Seriusan?" Tanya Cean dan Nella bersamaan.

"Iya lah, bahkan sebelum tidur dia sering nyanyiin gue."

"Beneran nggak sih? Kalo beneran lo lucky sumpah!"

"Gadeng, maksud gua itu sering nyanyi bareng lewat hp."

"Elah anj cuy!"

Ya. Aku, Nella dan Cean sudah bersahabat sejak kami duduk dibangku Junior High School sampai sekarang. Berarti kami sudah bersahabat selama 3 Tahun.

Saat kami sedang asyik bermain Tod di sudut kelas, tiba-tiba Pak Ramli menegur kami sambil memegang kumisnya yang kupikir memiliki panjang sekitar 15 cm.

"Aley, Nella Dan Cean. Apa yang sedang kalian lakukan?!"

"Eh anu..anu pak--"

"Anu apa toh iki? Yang jelas sedikit itu ngomongnya!"

"Ituloh pak--"

Kriiiing..kriiing..

Belum sempat Cean melanjutkan perkataanya, bel istirahat berbunyi dan menyebabkan para siswa yang kelaparan segera berhamburan keluar kelas tanpa memperdulikan pak Ramli yang sedang sibuk untuk meminyaki kumisnya itu.

Kami juga memutuskan untuk pergi ke Kantin tak lupa juga saling mengaitkan kedua tangan kami. Saat di Koridor, aku melihat Kak Dave sedang bercanda tawa dengan sahabatnya. Aku yang melihatnya segera menarik tangan Cean Dan Nella agar pergi ke kantin lebih cepat lagi.

Jujur, aku sangat Menyukai Kak Dave. Bagaimana tidak, dia adalah seorang Ketua OSIS sekaligus Kapten basket di sekolahku. Ia memiliki postur tubuh yang sangat atletis, matanya yang berwarna hijau setara dengan rambut coklatnya.

"Aley tunggu!" Teriak seseorang dari belakangku

'Oh god'

Akupun memutuskan untuk membalikkan tubuhku dan mengarahkan pandanganku pada orang yang baru saja memanggil ku -Ray David Theodor-

Adore Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang