part 3

1.8K 72 1
                                    

"permisi tuan,maaf mengganggu saya butuh tandatangan anda untuk berkas proyek tuan surya"ucap pak nata.

"Berikan pada renatta,dia yang akan tandatangani"ucap nya menunjukku.

"Kenapa aku???"

"Karna kau Renatta Andhika Firmansyah"jawabnya santai.

"Silahkan nona"ucap pak nata.

"Dasar selalu seenaknya sendiri"gumamku menandatangani.

"Kau istriku kan,jadi kau juga berhak atas kekuasaan ku"ucapnya.

"Sombong sekali kau tuan Andhika Firmansyah"jawabku.

Dia hanya tertawa saja mendengar ucapanku.

"Suara keributan apa itu dhika"tanyaku saat mendengar kegaduhan diluar.

"Aku tak tahu Rena,ayo kita lihat"jawabnya

Aku pun mendorong kursi rodanya menuju ke arah suara.

"Hentikan Angga,apa yang kau lakukan???"ucap dhika marah saat mendapati angga sedang menendangi pak rudi yang tersungkur menahan sakit.

"Kakak,apa yang kakak lakukan disini"tanyanya kaget mendapati dhika dikantor.

"Kenapa"
"Ini kantor ku,apa aku tak boleh kekantorku sendiri?"jawab dhika.

"Tapi kakak bagaimana dia ada disini,dia ini-

"Aku yang memintanya untuk bekerja disini,jadi hanya aku yang bisa memecatnya"ucap dhika memotong kalimat angga.

"Pak nata,tolong obati pak rudi"pintanya.

"Dan kau angga,aku masih seorang Andhika Firmansyah pemilik perusahaan ini"
"Semua yang dipatuhi hanya perintahku disini"
"Aku mengambil kembali semua kekuasaanku yang aku titipkan padamu"ucap dhika tegas.

"Kita kembali rena"pintanya padaku.

Aku hanya mengangguk dan mendorongnya kembali.

"Satu lagi Angga,aku minta semua berkas proyek yang kau tangani selama aku tak ada"ucapnya sebelum masuk ruangan.

****
Tok tok tok

"Masuk!!"

"Permisi kak"
"Ini berkas yang kakak minta"ucap angga salah tingkah.

"Kenapa proyek yang kau kerjakan semua tidak sesuai anggaran Angga???"tanya dhika saat melihat berkasnya.

"Karna semua bahan material pembangunannya lebih mahal dari anggarannya kakak jadi saya harus meminta anggaran lebih"jawabnya.

"Tapi kenapa setelah mendapatkan anggaran lebih proyeknya masih juga belum rampung angga?bukankah sudah tidak ada halangan lagikan"tanyaku tiba-tiba.

"Kenapa kau ikut campur Renatta"jawabnya ketus.

"Angga!!dia kakak iparmu tidak pantas kau berbicara seperti itu"
"Lagipula dia berhak ikut campur karna ini perusahaan nya juga"ucap dhika kesal.

"Maafkan saya kak"
"Itu karna saya tidak bisa mengawasi semua proyek bersamaan,jadi para pekerja bermalas-malasan dalam berkerja"belanya.

"Baiklah kau boleh pergi angga,tapi ku harap kau bisa belajar dari kesalahanmu"
"Sekali lagi kau mengulangi semua kesalahanmu,jangan salahkan aku jika aku yang menghukummu"ucap dhika.

"Kenapa kau masih memaafkannya dhika,bukankah kau tahu apa yang telah dia perbuat?"tanyaku saat Angga telah pergi.

"Aku tahu Rena,dia telah mengelapkan anggaran proyek"
"Bertindak seenaknya pada para karyawan dan pekerja"
"Tapi apapun kesalahannya dia tetap lah adikku"jawab dhika menghela nafas panjang.

Husband DreamsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang