Part 19

421 40 5
                                    

Sampai sudah Boby diapartemen Shania dan Boby langsung memasuki lobby apartemen.

" guten tag (selamat siang) " sahut Boby pada resepsionis apartemen yang mewah itu.

" Ich möchte jemanden zu finden namens Shania, was ist er noch hier?(saya ingin mencari seseorang yang bernama Shania , apa dia masih disini?) " tanya Boby tidak sabaran.

" oh sorry genannt Shania war nicht mehr hier wohnt, und ich fühle, ich zum Flughafen gehen (oh maaf yang bernama Sania sudah tidak lagi tinggal disini dan saya rasa sudah pergi menuju bandara) " jawab resepsionis itu dengan jujur dan membuat Boby frustasi kini.

" Danke " jawab Boby langsung meninggalkan apartemen Shania lalu beralih lagi pada mobilnya dan melajukkannya dengan kencang. Dan pikirannya kembali melayang - layang tentang kebersamaannya dengan Shania selama di Berlin.

" maksud lo apaan? "

" kan gue udah bilang sama lu , buat jaga rahasia ini "

" kenapa lu bongkar? Kenapa Shan? "

" jawab Shan "

" karena dia juga sahabat gue Bob "

" lo itu udah bikin gue bingung , gue mau rahasiain ini karena lo sahabat gue tapi Veranda juga sahabat gue "

" sahabat lo itu gue apa Veranda? "

" lo itu berubah Bob "

" lo egois , sama sekali lo nggak pernah tau perasaan gue sama sekali "

" gue egois? "

" kita udah kenal lama Shan , dan orang yang gue percaya cuma lo doang , kenapa lo tega? "

" lo jahat "

Desah Boby kesal saat dia pernah bertengkar pada Shania tentang permasalahan rahasia keduanya membuat Boby tidak lepas dari bayangannya juga.

" jelasin sama gue sekarang "

" Shan , gue sahabat lo dan kalo lo punya masalah lo bisa cerita sama gue , dan gue minta maaf kalo gue egois tadi "

" oke , apa alasan lo cerita semua kejadian kita diballroom sama temen lo? "

" Kalo gue cinta sama lu? Apa respon lu sekarang? "

" percuma bob , dengan gue mengakui perasaan gue , sampai kapanpun lu nggak akan pernah peka "

Boby pun tiba di Bandar Udara Internasional Berlin-Schönefeld , dengan bergegas Boby turun dari mobilnya lalu berlari menuju keberangkatan.

Hendak berlari , Boby pun menatap pada papan boarding yang tertera dibandara dan matanya tertuju pada tujuan Jakarta yang sekitar 2 menit lagi lalu Boby pun berlari.

" Sahabat Jadi Cinta "

" itu yang gue rasain sekarang Bob " ujar Shania membuat Boby membeku dengan ungkapan Shania barusan.

" Aku Cinta Kamu "

" Gue Cinta Lo Bob "

" gue nggak pandai ngunkapin lewat kata - kata , dan gue cuma bisa lewat tindakan "

" kurang lebih lancang gue barusan tadi , itu ungkapan perasaan gue "

Dan terus Boby berlari agar dia tidak telat menjegat Shania yang berniat pulang.

Berlin Love Story : Heart Must Choice One Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang