Mulmed itu Vanny ya 😊
**
Didalam kamar yang sangat luas itu Naya sedang membaca novel yang ia beli bersama Vanny beberapa hari yang lalu. Dengan membawa stabilo, Naya sesekali memberi warna dikalimat yang persis dengan perasaan hatinya.
'Ada batasan seseorang untuk bertahan'
Itu salah satu kalimat yang diberi stabilo oleh Naya. Dan dia juga menuliskan ke sebuah buku yang bertuliskan 'About Vanny'.
Sudah banyak tulisan yang ia torehkan didalan buku itu.
Jam telah menunjukkan pukul 23.00. Pantas saja Naya sudah beberapa kali menguap, dan setelah selesai menuliskan kalimat itu dia kemudian menutup buku itu dan meletakkan diatas meja tempat Naya menaruh berbagai macam buku.
Setelah meletakkan novelnya, Naya kemudian membaringkan tubuhnya dikasur queen size miliknya.
"Moga aja gak telat bagun besok" gumam Naya dan setelah itu dia telah berada dialam mimpi.
Keesokan harinya, ternyata Naya telat bangun dan kini dia tengah kelabakan mencari dimana letak dasinya.
"Aelah dimana sih dasi gue?" gerutu Naya sambil membolak balikkan baju seragamnya.
"Bodo amat!" setelah mengumpat dia kemudian berjalan keluar kamar.
Naya menuruni anak tangganya dengan tergesa-gesa.
"Naya berangkat, assalamualaikum" teriak Naya dia hanya melewati kedua orang tuanya dan kakaknya terdengar jawaban salam dari keluarganya.
Naya berlari dari rumahnya sampai dia menemukan mobil yang berlabelkan 'Taxi'.
Naya melirik jam tangan putih yang bertengger manis dipergelangan tangannya.
"Jam 6.50" gumam Naya.
"Alamat telat ini gue" lanjut Naya.
Naya kemudian berlari dia mencari keberadaan angkutan umum, apaun yang bisa ia tumpangi maka dia akan naik itu.
"Bang ojek?" tanya Naya memastikan.
"Iya, mau kemana neng?" tanya orang itu.
"SMA Angkasa bang, cepet ya bang udah telat banget saya" ucap Naya dan diangguki oleh tukang ojek itu.
**
Sampainya disekolah, Naya langsung berlari masuk kedalam halaman sekolah. Tapi tiba-tiba ada guru yang melihat Naya.
"Telat Naya?" tanya guru itu.
'Mampus deh gue'
Naya memutar tubuhnya, "Eh Bapak, hehe iya pak saya telat" ucap Naya dengan memperlihatkan senyumanya.
"Mana dasi kamu? Dan ini itu hari senin, kenapa kamu memakai sepatu bewarna?!" tanya Pak Hendra.
Naya menundukkan kepalanya bertujuan melihat sepatu yang ia pakai.
'Lah mampus deh, kenapa gue pakai sepatu yang ini?!' gerutu Naya dalam hati.
Sepatu Nike warna hijau dengan bunga-bunga berwana kuning itulah yang sedang dipakai Naya. Naya yang menyadari itu hanya tersenyum kikuk.
"Anu pak tadi saya telat bangun terus saya lup...." ujar Naya tapi dipotong oleh Pak Hendra.
"Saya tidak butuh alasan kamu! Sekarang kamu berdiri dilapangan selama setengah jam dan setelah itu tali sepatu kamu saya sita!" ketus Pak Hendra.
KAMU SEDANG MEMBACA
FRIENDZONE
Teen FictionVERSI TERBARUNYA ADA DI DREAME YA GO CHECK THIS OUT 🥰 Kisah seorang gadis yang berjuang demi mendapatkan hati seseorang yang ia cintai, berbagai macam kode yang ia berikan tapi tidak membuatnya sadar. Sampai suatu ketika gadis itu lelah dengan apa...