1 - Dunia Manusia dan Siluman

358 8 3
                                    



"Apa cita-citamu?" tanya sang ibu kepada anak laki-lakinya.

"Cita-citaku adalah mengalahkan diri sendiri," jawab sang anak dengan mantap. "Menurut kitab falsafah yang kubaca, musuh terbesar manusia adalah dirinya sendiri. Bila hendak maju, bukankah kemalasan dari diri kita sendiri untuk belajar yang menjadi penghalang? Bilamana kita dihina, bukankah amarah yang lahir dari diri sendiri yang mengarahkan kita untuk membalas?" jawab sang anak tanpa ragu.

"Bagaimana bila berhadapan dengan ancaman jiwa?" tukas sang ibu, mengajukan pertanyaan lanjutan.

Bintang Tenggara segera menjawab, "Apabila menghadapi ancaman, bukankah rasa takut dari dalam diri sendiri yang mengalahkan kita, dan bukankah ketidaksiapan dan kelalaian diri kita sendiri yang membawa ke jurang kematian?"

...

Bila pertanyaan 'apa cita-citamu?', bisa diajukan kepada dunia, maka kemungkinan jawaban yang akan ia harapkan adalah kedamaian. Kedamaian antara umat manusia dan kaum siluman.

2.000 tahun berlalu sejak dunia diguncangkan kehadiran binatang siluman. Mereka datang dengan tiba-tiba bak badai menghantam, meluluhlantakkan, peradaban manusia di seluruh pelosok penjuru Negeri Dua Samudera.

Saat itu, manusia dikejutkan oleh binatang berukuran raksasa, berkekuatan gergasi, yang seringkali bertarung antar mereka sendiri, memakan korban manusia lemah dalam radius puluhan kilometer di sekitar pusat pertempuran mereka. Tidak sedikit pula binatang siluman yang berburu manusia, memangsa secara individu atau dalam kelompok. Ribuan umat manusia yang terkejut tentu tidak mampu bertindak dengan cepat dan tepat.

Tetumbuhan unik dan aneh pun turut datang bersama gelombang binatang siluman. Tumbuhan siluman. Berbagai jenis, bentuk dan ukuran. Dari akar, umbi, dahan dan batang, bunga, sampai buah tumbuhan siluman memiliki pengaruh yang lebih luar biasa. Ada yang memiliki manfaat pengobatan, ada pula yang memiliki racun yang bahkan dapat membunuh seketika. Tidak semua tetumbuhan tersebut bertahan lama, tergantung iklim, ketinggian, kelembapan, lokasi tumbuh menjadi penentu utama keberlangsungan tumbuhan siluman.

Perubahan pun terjadi pada bahan tambang. Berbagai mineral berevolusi lalu bermunculan. Memang tidak mudah menemukan lokasi mineral baru, yang seringkali pula jumlahnya terbatas. Yang pasti, batu dan logam yang ditemukan bila diolah dengan benar, akan menghasilkan berbagai perlengkapan dan peralatan canggih.

Meski karunia dari dunia baru ini melimpah, kehidupan manusia saat itu sangat sulit. Jangankan dusun yang berisi puluhan keluarga, atau desa yang menampung ratusan, bahkan kota kecil dengan beberapa ribu keluarga bisa tiba-tiba lenyap dari peta. Penyebabnya bisa jadi dari efek samping pertarungan antara binatang siluman, dimangsa tanpa pandang bulu, atau mungkin sebuah kelopak bunga merah darah mekar dan menebar spora racun mematikan. Apa pun itu, puluhan ribu manusia menjadi korban.

Yang tak dapat dihindari juga, adalah tumbuhan dan binatang biasa yang menjadi sumber kehidupan manusia turut dimangsa atau menjadi korban binatang dan tumbuhan siluman. Kehidupan menjadi semakin sulit.

Meski gelombang binatang dan tumbuhan siluman menyapu dengan cepat dan masif, manusia memiliki naluri dan kemampuan dasar untuk bertahan hidup yang besar. Hanya dalam beberapa ratus tahun, peradaban manusia mampu beradaptasi. Binatang dan tumbuhan siluman yang tadinya berbahaya, berubah menjadi sumber perikehidupan.

Kini, bukan hanya binatang dan tumbuhan biasa yang dapat dikonsumsi. Binatang dan tumbuhan siluman tertentu pun dapat dimanfaatkan. Bahkan manfaat yang ditimbulkan amat sangat besar. Lemak yang didapat dari seekor binatang siluman Paus Surai Naga, misalnya, dapat menerangi ratusan rumah selama beberapa tahun, menjadi bahan bakar tungku dapur untuk menyiapkan santapan seribu orang, dan mengobati flu akut. Dagingnya, yang bisa bertahan lebih lama dari paus biasa, dapat menjadi santapan pesta-pora selama berbulan-bulan lamanya.

Legenda LamafaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang