Tiba-tiba marco mengelus rambut kay dan memakaikan jepitan kay yang jatuh tadi.
"kalau gini kan cantik" kata marco sambil tersenyum menatap wajah kay
"sebentar ya, gua mau pergi dulu, jangan kemana-mana"
Kay pun mengangguk paham. Marco pun berlari ke arah kantin. Sesampainya di kantin.
"eh gan, ngapain?" tanya dennes sahabat marco
"eh bro, kepo lo ah"
Marco pun langsung pergi meninggalkan dennes, dan fokus terhadap makanan yang akan ia berikan pada kay.
"gua beliin apa ya? Dia udah makan belum ya? Beli roti bakar aja deh sama susu"
Dennes kembali bertanya kepada marco.
"buat siapa sih gan?"
Marco pun menjawab pertanyaan dennes
"itu buat dia" sambil menunjukan diri kay yang sedang duduk sendiri di taman
"ohh, anak baru yang cantik banget itu ya?"
"iya gitulah. udah gua mau kesana dulu"
10menit kemudian, kay pun mencari-cari sosok marco sembaring menghentak-hentakan kakinya di rumput.
"dia kemana sih? Lama banget"
Tiba-tiba marco menyodorkan roti bakar dan susu yang ia beli tadi.
"aduh kaget, lama banget sih!. Kemana aja?"
"hehehe, ini gua bawa makanan buat lo. Nih makan"
Kay pun menerima pemberian marco, dan segera melahap roti bakar yang marco beli tadi.
"tangan lo gua obatin ya"
Marco langsung mengambil tangan kiri kay, lalu mengobatkan lukanya secara perlahan-lahan.
"tahan ya"
Kay pun mengangguk kesakitan. Marco yang sedang mengobati kay tiba-tiba berhenti. Marco langsung menyodorkan kepala kay ke bahunya.
"klo mau nangis di bahu gua aja ya, jangan nangis sendirian" marco menatap wajahnya sambil tersenyum.
Kay membalas senyuman tersebut, entah apa yang kay rasakan. Kay merasa nyaman berada di samping marco. Kay yang menyandarkan kepalanya di bahu marco, hanya bisa tersenyum. Rasa sakit yang ia rasakan tiba-tiba hilang. Marco pun menatap wajah kay yang sedang bersandar di bahu marco. Tiba-tiba kay refleks menatap wajah marco yang juga sedang menatap dirinya. Kay pun hanya tersenyum lebar.Tiba-tiba bel masuk pun berbunyi
"eh udah bel" kata kay
"iya, ayu ke kelas. Gua anter lo ya, sini tas lo gua bawa"
Marco pun langsung mengambil tas kay, dan menggenggam tangan kay. Kay yang hanya terdiam dan tersenyum. Saat melewati koridor, kay dan marco menjadi pusat perhatian sekolah.
"eh, mereka kenapa sih? Dari tadi pagi gua diliatin mulu" kay yang tadinya berjalan dan berpegangan tangan dengan marco tiba-tiba pindah tempat ke belakang tubuh marco. Marco hanya tertawa geli meilhat tingkah akaiya.
Marco pun memutarkan badannya dan menaikan sebelah alisnya dan membisikan pada kay.
"sini deh gua bisikin"
"apa?"
"lo cantik sih. Wajar mereka ngeliatin lo"
Kay pun langsung tertawa mendengar ucapan marco. Marco pun tersenyum menatap kay.
YOU ARE READING
25
Teen FictionTerkadang kita menyayangi seseorang dan selalu berharap bahwa seseorang itu suatu saat akan kita miliki. Namun apa yang terjadi pada diriku ini? Kami berdua saling mencintai namun di posisi ini hanya aku yang mempertahankan agar kita selalu bersam...