Senin-24-02-17
"kay ayu bangun nak. Sudah jam berapa ini? Kamu gak mau sekolah? Ini hari pertama kamu masuk sekolah baru nak"
Oh iya gue belum kenalin nama gue. Kenalin nama gue akaiya nindita. Biasa dipanggil kay, umur gue 16 tahun, gue sekarang kelas 10 sma. 12 februari yang lalu gue baru pindah ke depok, sebelumnya gue tinggal di bekasi. Berhubung saudara-saudara gue mayoritas tinggal di depok. Jadi ayah dan bunda gue memutuskan untuk tinggal di depok.
"ha? Iya bun, sebentar, 5menit lagi dehh 5menit. Kay masi ngantuk banget bunda" saut kai sambil memeluk gulingnya dengan sangat kencang.
"gaada nanti-nanti.ayuk cepetan bangun. Kamu harus sekolah"
"aduhhh bundaa, iyaaiyaa aku mandi nih, nih aku udah berdiri nih" sebenarnya kay belum beranjak dari tempat tidurnya.
"yaudah, mandi cepetan bunda udah siapin bubur ayam kesukaan kamu"
Begitu mendengar bahwa bunda menyiapkan bubur ayam kesukaannya. Kay langsung beranjak bangun dari ranjang tidurnya, dan bergegas mandi. Seusai mandi kay memakai baju seragamnya dan menyisirkan rambut panjangnya.
"nah udah rapih. Tinggal pake kaus kaki" sembaring membuka lemari bajunya.
"dih kok gaada ya? Bundaaa bundaaa" teriak kay dari kamar tidurnya.
"iya kenapa kay? " sahut bunda dari dapur
"kaus kaki aku belom di cuci bun? Kok gaadaa!?"
"ada dilemari kamu, bunda udah cuci"
"ihh gaada bunda" sahut kai dengan mimik wajah yang panik
"coba cari dulu yang bener, bunda lagi repot di dapur"
"aduhh, dimana ini kaos kaki, yaallah allah. Aduh mana laper banget lagi"
Tiba-tiba aksal (kakak kay) berjalan melewati kamar kay. Kay pun melihat kakaknya.
"kak aksall!! Sini dehh"
Langkah aksal pun terhenti saat kay memanggilnya.
"apaan?" dengan muka sinis
"bantuin gue cari kaus kaki" sambil memberantakan isi lemari
"lah ogah. Lu yang mau make masa gua bantuin. Jangan manja" aksal meninggalkan kay sendirian di kamar
"kakak macam apaansi begitu"
Kay pun masi berusaha untuk mencari kaus kaki.
"nahh, ini dia ni hahahahaha"
Kay pun langsung memakai kaus kaki tersebut. Setelah memakai kaus kaki kay bergegas meninggalkan kamarnya, dan berlari menuju ruang makan.
"kaus kakinya udah ketemu?" tanya bunda
"udah bun, tadi ada dipinggiran lemari"
"oh gitu. Yaudah ini buburnya. Mau banyak atau dikit?"
"sedeng aja bunn. Gausah banyak-banyak nanti kay kesiangan" dengan tangan yang mengulurkan piring ke arah bunda.
pukul 06:20, kay baru berangkat sekolah dengan kakaknya. Kebetulan kay dan kakaknya satu arah. Sesampainya di pagar sekolah.
"turun sono lu" sahut kakaknya
"et, iya apa iya. gue turun" dengan raut wajah yang kesal
"bercanda kay" sambil mencubit pipi kay hingga merah.
"sakittt, ish!!"
"yaudah sana masuk. Kalo nanti udah pulang line gua. Nanti gua jemput"
"hmm, iyaiya"
Kay pun membuka pintu mobilnya lalu menutupnya kembali. Dan melambaikan tangannya ke arah kaca mobil. Mobil kay pun beranjak pergi dari hadapannya. Lalu kay memutar balikan tubuhnya. Dengan pedenya ia berjalan memasuki gerbang sekolah. Tiba-tiba langkah kakinya terhenti sejenak.
"kayaknya waktu di bekasi gue sering banget ngomongin sma ini sama temen-temen gue. jadi kangen sama temen-temen gue"
Kay pun melanjutkan langkah kakinya. Sesampainya ia di koridor sekolah, seluruh siswa-siswi sma 15 memerhatikan dirinya. Iya memang, kay adalah sosok wanita idaman bagi pria manapun. Bagaimana tidak? Kay mempunyai kulit putih, pipinya kemerah-merahan, tinggi, rambut yang panjang namun kecoklatan, dan tentu juga cantik. Langkah kaki kay terhenti kembali, karena seisi sekolah memerhatikan dirinya.
"apa yang salah sama gue? Baju gue? Engg..engga ah baju gue rapih. Atau rambut gue? Rambut gue juga rapih. Terus apa? Kenapa gue diliatin gini" batinnya.
Tiba-tiba sosok pria tinggi, berkulit hitam manis yang bernama marco, Menabrak kay hingga
Kay terjatuh."aduhh"
"ehh sorry-sorry gua ga liat kalo ada lo. Sini gua bantu"
Marco mengulurkan kedua tangannya ke hadapan kay. Wajah kay yang sebelumnya tertunduk tiba-tiba terangkat dan menatap wajah marco. Kay pun menjabat tangan yang marco ulurkan ke dirinya. Kay pun segera terbangun.
"lo gapapa kan?" tanya marco dengan mimik wajah yang panik
Kay pun hanya mengangguk-nganggukan kepalanya.
"maaf ya, gua tadi bener-bener ga liat kalo ada orang"
Tiba-tiba mata marco tertuju pada tangan kay.
"ehhh tangan lo berdarah!!" sambil menunjukan tangannya ke arah tangan kiri kay
Kay pun menolehkan bola matanya ke arah tangan kirinya
"yahh" batinnya. Ia memerhatikan bajunya yang kotor karena terjatuh tadi, dan ia di tertawakan oleh siswa-siswi di sekolah. Wajah kay berubah menjadi sedih. Air matanya tiba-tiba keluar membasahi kedua pipinya.
"eh lo? Kenapa nangis?!"
"engga, gue gapapa. gue mau pergi dulu, misi."
Kay berlari meninggalkan marco dan murid-murid yang ada di tempat kejadian tadi. Marco hanya bisa berdiri diam dengan rasa bersalah, tiba-tiba marco melihat bahwa jepitan yang kay gunakan tadi jatuh, marco langsung mengambil jepitan tersebut dan berlari mengejar kay.
Marco yang berlari mengejar kay pun akhirnya menemukan kay yang sedang duduk sendiri di taman sekolah, ia pun menghampiri kay dan duduk di sebelahnya lalu mengulurkan tangannya dan menghapus air mata kay. Kay pun terkejut ia pun menolehkan kepalanya, dan melihat sosok marco.
"Lo ngapain disini?" sambil mengusapkan wajahnya
"gua nyariin lo" sambil memegang tangan kay yang sedang mengusapkan kedua tangannya ke wajah.
Kay pun hanya terdiam dan memerhatikan wajah marco.
"izinin gua buat hapus air mata lo ya?"
Kay lagi-lagi terdiam kaku dengan kata-kata yang marco keluarkan. Marco pun menghapus air mata kay dengan kedua tangannya.
"maaf, gua udah buat lu jadi di ketawain sama satu sekolah"
Gimana nih ceritanya?
Sorry ya masih jelek, baru pemula. Ehe
Jangan lupa vote and comment ya. Thank you guys

YOU ARE READING
25
Teen FictionTerkadang kita menyayangi seseorang dan selalu berharap bahwa seseorang itu suatu saat akan kita miliki. Namun apa yang terjadi pada diriku ini? Kami berdua saling mencintai namun di posisi ini hanya aku yang mempertahankan agar kita selalu bersam...