3

336 32 4
                                    

Ranjang empuk dipadu dengan terpaan air conditioner yang melekat didinding adalah sasaran empuk bagi anak sekolahan sepulang sekolah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ranjang empuk dipadu dengan terpaan air conditioner yang melekat didinding adalah sasaran empuk bagi anak sekolahan sepulang sekolah. Valerie yang baru saja tiba itu membuka pintu kamar lalu melempar tas biru pastel miliknya asal ke tempat tidur sekaligus membaringkan tubuhnya untuk menghilangkan sejenak penat yang menumpuk di pikirannya.

Selang beberapa menit kemudian, dering sebuah ponsel terdengar jelas ke dalam telinga Valerie dan spontan Valerie langsung mengambil ponsel miliknya yang masih berada di tas biru pastelnya.

Dela:

"Hari ini aku akan pergi berkunjung ke rumahmu pukul empat sore. Ingat, EMPAT SORE! apabila kau lupa, aku akan membakar rumahmu! "

Yang benar saja, membakar rumah.
Valerie langsung menggelengkan kepalanya seraya tersenyum tipis karena ulah konyol temannya satu itu.

Valerie:

"Hahaha, baiklah aku akan menunggumu. "

Valerie melirik ke arah nakas, tepat di sebelah kasur biru elegan yang merupakan tempat bersemayam miliknya. Masih pukul dua lebih sepuluh menit. pikirnya saat melihat jam yang terletak di atas nakas.

Setelah berpikir, Valerie memutuskan pergi ke pantai Earlblue untuk berjalan sejenak walaupun ia menyadari bahwa kakinya masih terasa sedikit sakit namun ia tak menghiraukannya. Entah mengapa ada hasrat di dalam lubuk hatinya untuk pergi ke pantai itu sekarang juga karena apabila ia mengajak Dela untuk menemaninya nanti, pasti Dela akan menolak untuk bersepeda bersama karena kawannya satu itu malas bersepeda yang padahal lokasi pantai Earlblue hanya beberapa meter dari rumah Valerie.

Gadis itu segera mengenakan hoodie dan tak lupa memasukkan handphone serta dompet ke dalam tas punggung yang berukuran kecil.

﹏﹏﹏

Valerie sedang menikmati es krim vanila di bawah terik Raja siang yang suhunya diatas 36° celcius.

Sedari tadi, Valerie duduk memandangi cakrawala yang menyatukan keindahannya dengan lautan bebas dipinggir perbatasan air. Kemudian ia berjalan kearah tepian air dan menemukan sebuah kalung dengan mutiara di tengahnya. Valerie agak menjongkok untuk menyentuh barang Indah itu.

Tiba-tiba, Hasrat dalam lubuk hatinya itu kembali muncul. Ia merasakan ada sihir kuat yang mendorongnya menuju lautan yang berada di depan matanya. Seketika, pikirannya langsung melayang.

Tiba-tiba seorang wanita bersurai coklat menarik tangan Valerie agar dapat menjauh dari lautan dan menyelamatkannya.

﹏﹏﹏

"Heii," seseorang menepuk-nepuk pipi gadis itu. Gadis itu mengerjapkan matanya perlahan hingga kedua bola matanya yang sedikit sayu itu menangkap objek dihadapannya.

"Syukurlah kau sudah siuman. " pria itu tersenyum simpul.

"Mmm... Dimana aku? Apa yang terjadi?" kata gadis itu lemah.

"Kau masih di pantai Earlblue dan kau hampir tenggelam karena terus menuju lautan tadi. " terang pria itu.

"Valerie!" teriak seseorang yang mengenakan jumpsuit kelabu dari kejauhan. Dari raut wajahnya sudah terlihat jika ia sedang panik karena tahu sahabatnya telah mengalami sebuah kejadian yang membahayakan.

"Dela? " ucap Valerie lemah.

"Apa kau baik-baik saja? " tanya Dela seraya memeluk erat ahabatnya itu.

"I'm okay. " ucapnya lirih.

Padahal Valerie masih merasakan bahwa nafasnya masih belum teratur, hanya saja ia tak ingin temannya membuat keadaan menjadi lebih panjang lagi.

"Terima kasih atas bantuannya umm... " Dela menatap pria tersebut seraya berpikir.

"Cadance. " sahutnya langsung.

"Terima kasih banyak atas bantuannya Cadance. " ucap Dela dengan senyum tipisnya.

"Tak masalah. "Cadance mengangguk dan tersenyum tipis lalu beralih pada Valerie.

"Lebih baik kau segera pulang dan beristirahatlah agar kau cepat pulih. " kata Cadance.

"Saat ini kondisi pantai kurang baik. " lanjutnya.

"Baiklah, terima kasih banyak atas bantuannya. " Valerie segera berdiri, tubuhnya sangat lemas dan tak bertenaga. Jalannya sempoyongan dan akhirnya ia terjatuh dihamparan pasir berwarna putih itu. Dela pun segera membantu Valerie berjalan namun diambil alih oleh Cadance.

"Biar aku saja. " kata Cadance.

Dengan segera pria itu menggendong Valerie menyusuri jalan berpasir putih hingga di ujung jalan perbatasan kemudian menurunkannya ke dalam taksi.

"Thanks again Cadance,"

"No problem. "

Kemudian Dela masuk dalam taksi dan mereka berdua mengucapkan selamat tinggal pada pria tinggi berkulit eksotis tersebut.

﹏﹏﹏

Di tengah perjalanan, Dela memecah keheningan.

"Ini milikmu kan? Tadi tertinggal, jadi aku mengambilnya. " Dela menyerahkan tas kecil Valerie yang sedang sandaran sekarang.

"Terima kasih. " ucap Valerie lagi.

"Kurasa hari ini telingaku menangkap banyak kata terima kasih dimana -mana. " Valerie hanya tersenyum tipis.

"Umm, by the way kalungmu indah. Kau beli dimana? "

"Kalung? " Valerie segera menunduk dan memegang bandulnya.
Bukankah ini kalung yang kutemukan tadi?
batin Valerie dalam hati. Sekarang ia sedang dilanda kebingungan tentang apa yang telah terjadi sepanjang hari saat di pantai Earlblue. Ia masih belum terlalu ingat.

-------------------

Yeah! Akhirnya selesai juga part 3 ini. Maaf ya kalau updatenya lamaaaa banget. Padahal tiap hari suka mikirin alur cerita ini, tapi pas mau nulis, eh imajinasinya ngilang... #curhat.

Yaudah, kalau gitu terima kasih dan jangan lupa Vote & comment ya..
See you!

Mermaid Tale Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang