1

516 39 3
                                    

"Tunggu aku! " seru seseorang dari belakang dengan nafas terengah-engah layaknya seorang mangsa yang akan segera di terkam oleh predator.

"Eh, hai Dela. " sapa remaja perempuan berbola mata hazel di depan gerbang sekolah.

"Kamu ninggal ih. Dasar gak Setia kawan huh! " Dela milipat kedua tangannya kedepan lalu menyipitkan mata sambil mengerucutkan bibirnya.

"Maaf aku-" ucap Valerie terputus.

"Sini Del kamu sama aku aja, aku janji gak akan ninggalin kamu. " sela Reynard, murid sekolah SMA behavior. Lebih tepatnya teman sekelas Valerie dan Dela.

"Gombal, sok dramatis." komen Dela datar lalu beralih menjadi tatapan setajam elang ketika dirinya mengucapkan kata 'dramatis'.

"Kamu lagi pms ya? Ngamuk-ngamuk kayak godzilla. " ucap Reynard seperti orang yang tak merasa bersalah.

"REEYY! " wajah Dela kini nampak sangat merah, mungkin ia akan meledak dalam hitungan detik.

"Udah udah, Rey itu cuma iseng Del. Yaudah yuk masuk, nanti kita akan telat kalau berdebat terus." ucap Valerie mendinginkan pikiran Dela sebelum temannya itu meletupkan emosinya terlebih lagi.

"Yuk! " Dela langsung menarik pergelangan tangan kanan milik Valerie tanpa seizin pemiliknya dan langsung beranjak pergi menuju kelas.

﹏﹏﹏

"Tulang kakiku sedikit terkilir setelah penilaian lari tadi . " ungkap Valerie dengan wajah bercucuran keringat seraya memijat-mijat kaki kanannya.

"Iya nih... Tega banget sih, pak Agus nyuruh-nyuruh kita lari lapangan dua puluh kali. Yakali kita cowo, mental kita kuat." Dela pun langsung ikut nimbrung duduk di sebelah Valerie untuk mengungkapkan rasa keluh kesahnya. "Kecuali si nerdy joko hahaha." imbuhnya lagi. Joko adalah teman sekelas mereka berdua-Valerie dan Dela-yang terkenal nerd dengan kedua kacamata bundar warna putih yang kontras dengan kulit wajahnya yang berwarna sawo matang, belum lagi ketika ia melihat obejek yang berada diatas, ia selalu mendongak dengan ekspresi wajah yang aneh karena kaca matanya selalu berada di atas Batang hidungnya. Ok balik ke dalam cerita.

"Udah, gabaik loh ngomongin orang dari belakang. " tutur Valerie halus.

"Hmm, iya maaf. "

"Del, kamu dipanggil sama Bu Selena soal meeting ekstra fotografi." kata seorang perempuan berambut ikal yang merupakan murid kelas lain namun masih seangkatan dengan Dela dan Valerie.

"Ok ok makasih. Duluan ya Val, jangan lupa nanti istirahat makan bareng di kantin bareng aku ya! " seru Dela. Valerie menatap kepergian Dela yang punggungnya semakin menjauh hingga menghilang dari pandangan Valerie.

Valerie termangu sendirian sembari memantulkan bola basket selama beberapa menit di teras sekolah yang berdekatan dengan ruang ganti pakaian perempuan.

"Kamu gak ganti baju Val? Udah mau ganti pelajaran loh" kata seorang remaja perempuan yang membuyarkan lamunan Valerie.

"Eh, oh ya makasih." ucap Valerie sedikit linglung.

Valerie Segera berlari sekuat tenaga menuju loker miliknya langsung mengambil seragam beserta atribut-atribut miliknya dan tak lupa menutupnya kembali.

Jdug!

Valerie spontan kaget dirinya jatuh tersungkur di bawah lantai karena barusan ada yang menubruknya. "Aduh... " Valerie mengelus-elus pundaknya yang terkena benturan lalu beralih pada kaki kanannya yang terkilir.

"Eh kak, apa kakak tak apa? " tanya Valerie menggoyahkan bahu murid yang jatuh jua disebelahnya.

"Aku baik-baik aja, tapi harusnya aku yang nanyain itu samu kamu. Kamu gapapa kan? Maaf ya, tadi aku ga fokus terus nyenggol." kata laki-laki itu dengan jelas seraya berdiri untuk mengulurkan tangan pada seorang gadis yang terjatuh.

Kak Rafael? Batin Valerie.

"Umm... iya aku gapapa kok kak." Valerie segera meraih telapak tangan Kakak kelasnya untuk berdiri.

"Mm...aku Rafael. Kamu? " tanya Rafael. Rafael tetap memperkenalkan namanya meskipun semua orang di SMA Behavior sudah mengetahui nama 'Rafael' karena ia terlalu populer sebab ia adalah kapten tim basket laki-laki di sekolah SMA behaviour.

Teeett!

Yaampun! udah ganti pelajaran.
Batin Valerie yang tersentak kaget karena pelajaran telah berganti sedangkan dirinya harus terburu-buru menuju ruang ganti karena dirinya belum berganti pakaian.

"Valerie." ujar Valerie langsung melenggang pergi menuju ruang ganti untuk berganti baju.

﹏﹏﹏

Suasana koridor sekolah masih sepi karena masih jam pelajaran, dan hanya ada beberapa cleaning service yang sedang mengepel lantai kotor.

Valerie langsung menuju ke salah satu bilik kamar ganti untuk mengganti pakaian.

Setelah mengganti pakaian,Valerie langsung melenggang menuju kelas dengan bulu kuduk tangannya yang berdiri dan juga degupan jantung yang keras. Ia mengetuk pintu kelas dan memasukinya dengan wajahnya yang menunduk ke bawah.

"Heii...Apa yang salah denganmu? Oh ya, Pak Bastian sedang tidak hadir hari ini karena ada tugas ke Yayasan. Jadi sekarang jam kos, yey!" seru Austin dengan wajah berseri seri.

" HAH? beneran? Huft...." Valerie menghembuskan nafas berat dengan lega. Ia merasa jantungnya akan segera kembali normal setelah jantungnya berdisko.

﹏﹏﹏

Happy reading Mermaid Tale~

Mermaid Tale Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang