Part 6

2.9K 201 24
                                    

Seperti yang diperintahkan oleh Ve,Kinay mulai melucuti celana yang masih melekat di bawah sana.

"Ngggh" Ve mendesah saat jari-jari Kinay mengelus bibir vaginanya

Kinay mulai membuka lebar kedua paha mulus Ve dan memperlihatkan kewanitaan Ve yang membuat Kinay menelan ludah berkali-kali.

"Nay" panggil Ve dengan tatapan memohonnya,Kinay yang paham mengangguk lalu mulai menunduk.

"elelelelelelel" lidah yang tidak terlalu panjang milik Kinay mulai menari-nari di klitoris milik Ve yang membuat sang empunya menggelinjang nikmat

Lidah Kinay yang begitu nikmat semakin membuat Ve menekan kepala Kinay di bawah sana "Sshh emmphh" Ve masih terus dibuat mendesah oleh lidah nakal milik Kinay

"Kinayyhhh" panggil Ve dengan desahannya

"Hmmm" dehem Kinay

"Masukin" pinta Ve,lidah nakal itu berhenti dari aktivitasnya saat Ve memintanya masuk

"apanya yang masuk Ve?" tanya Kinay bingung dengan dahinya yang menyerngit

"jari...jari kamu masukin" Kinay menatap jari-jarinya "jari yang mana Ve?" tanya Kinay lagi dan Ve menunjuk jari tengahnya

"ayo cepat masukan" Ve menuntun jari tengah Kinay untuk masuk ke dalam lubang senggamanya sendiri

perlahan tapi pasti jari tengah itu mulai menerobos lubang Senggama Ve yang masih terlihat sempit.

"Akkhhhhhh" jerit Ve,reflek Kinay mengeluarkan lagi jarinya

"jangan dicabut Nay!" ucap Ve frustasi karena Kinay mencabutnya padahal sedikit lagi Ve akan menemukan titik kenikmatannya

"Maaf" lirih Kinay dan Ve hanya mengangguk lalu kembali menuntun jari tengah milik Kinay
"ayo masukan dan jangan pedulikan jeriatanku atau apapun itu" perintah Ve,Kinay mengangguk paham dan kembali memasukan jarinya sampai dalam dan merebok selaput darah Ve

"Darah!" pekik Kinay,Ve segera menahan tangan Kinay yang akan kembali keluar

"sudah aku bilang jangan pedulikan apapun,sekarang maju mundurkan jarimu Nay" perintah Ve yang kini meringis perih

"Ahhhhh" desah Ve saat jari Kinay mulai lancar bermain di bawah sana "lebih cepet sayangghh" dengan bantuan pinggulnya yang Ve goyangkan Kinay semakin mempercepat kocokannya,Kinay juga tidak mempedulikan tangan mungilnya basah oleh cairan Ve yang bercampur darah serta jeritan-jeritan nikmat yang Ve lontarkan dari bibirnya. tujuan Kinay saat ini hanya ingin melihat Ve mencapai kenikmatannya

"Shhh Nayy ssakitt" Ve mendesah dibarengi dengan rintihan saat ia merasakan Kinay menambahkan jari-jarinya di bawah sana

"Aahhhh Ve" desah Kinay yang menikmati kocokannya pada lubang senggama Ve

jari yang semula hanya dua kini empat jari masuk di dalam lubang senggama Ve dan Kinay berhasil membuat Ve benar-benar menjerit dan mendesah indah.

"Ahhhh Nay lebih cepat sayang" tanpa diminta pun Kinay akan mempercepat kocokannya

Kinay mulai menikmati bagian tubuh Ve yang menganggur,mulai dari menghisap payudara Ve,mengkissmark leher dan payudara Ve sampai Ve benar-benar mendesah hebat.

"Nayyy aku mau keluar sshhh" Ve mencengkram kuat kedua bahu Kinay,sedangkan bibir Kinay membungkam bibir Ve yang berkali-kali mendesah

"Kinayy aku keluar"

"Aaaakkkhhhhhh" milik Ve berkedut hebat di bawah sana sedangkan tangan milik Kinay sudah basah dibanjiri cairan hangat milik Ve

Perlahan Kinay mulai mencabut jari-jarinya dari lubang senggaman Ve. Ve kembali mendesah saat jari-jari Kinay keluar.

"tangan aku pegel dan aku ngantuk Ve" kata Kinay dengan mata sayunya lalu kepala dengan rambut pendeknya direbahkan di atas dada Ve yang naik turun karena sedang mengatur nafas

"tidurlah" Ve membelai lembut rambut pendek Kinay dan perlahan mata sayu milik Kinay mulai tertutup rapat,Ve mengecup lembut pucuk kepala Kinay

"I love you Nay"

.
.
.
.
.
.
.
.

Rambut panjangnya yang dicepol menambah kecantikan seorang Jessica Veranda terlebih leher jenjangnya yang mulus dan putih terekspos sempurna.

"Bubi boleh Cindy tanya sesuatu?" Ve yang sedang menyendokan Kinay mie goreng menoleh ke arah Cindy yang tengah menatapnya intens

"apa?" tanya Ve

Telunjuk Cindy terangkat ke arah Ve tapi lebih tepatnya ke arah leher jenjang Ve yang terekspos "itu leher bubi kenapa merah-merah? apa di kamar bubi banyak nyamuk?"

pertanyaan Cindy menghentikan pergerakan Ve yang sedang menyendokan mie goreng untuk Kinay,buru-buru sendok itu di taruhnya lalu melepas kunciran yang mengikat rambut panjang Ve. Ve tersenyum kikuk ke arah Cindy yang masih menunggu jawaban "i..iya banyak nyamuk" dan Cindy hanya manggut-manggut paham dengan jawaban Ve

Kinay yang sedari tadi memperhatikan jadi salah tingkah dan lebih memilih untuk menikmati makan malamnya. berbeda dengan Cindy yang begitu polos kedua temannya Jinan dan Christy paham betul dengan apa yang terjadi pada Ve.

"perbuatan angin pagi" bisik Christi ke arah Jinan yang terkekeh kecil. kedua gadis itu saling pandang dengan tersenyum geli atas apa yang terjadi pada Ve dan kinay tadi pagi,yang tak sengaja kedua gadis itu mendengar aktivitas Kinay dan Ve di dalam kamar

setelah acara makan malam selesai Kinay nengajak Ve ke dalam kamarnya dan kini Kinay tengah memeluk Ve manja dengan bibirnya yang berada di leher jenjang Ve.

"Bubi" panggil Kinay

"ya"

"main lagi yuk kaya tadi pagi" ajak Kinay

plak!

"aduh!" Kinay mengusap dahinya yang dikeplak oleh Ve sedangkan Ve terkekeh geli

"bubi jahat!" marahnya yang membuat Ve mencium gemas pipi Kinay "kamu kok jadi ketagihan sih?awas ya ntar kalo kamu lagi kepengen terus ngelakuin kaya gitu sama yang lain,bubi bakal tinggalin kamu pergi ke Jepang"

mata Kinay mendelik mendengar ancaman Ve "siapa suruh bubi ajarin aku kaya gitu,kan jadinya aku ketagihan lagi"

kini ganti Ve yang mendelik ke arah Kinay "kok bubi? ih jadi bubi yang disalahin,dasar bocah mesum!" Ve kembali mengeplak dahi Kinay dan membuat Kinay ngambek lalu memunggunginya

"Hey kok bubi dipunggungin sih" Ve mencoba menarik Kinay untuk menghadap ke arahnya tapi tidak berhasil

"Nay"

Kinay diam

"Naaay"

Kinay masih diam

"Kinaaay"

glek!

mata Kinay membulat sempurna saat benda kenyal itu menggantung sempurna dihadapannya.

"kok cuma diliatin katanya kepengen"

Bibir Kinay yang semula mengatup rapat kini mulai melengkung ke atas membentuk senyuman.

Hap!














































TBC






My BubiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang