Demi nama Dewa-Dewa Yunani yang tidak diketahui Charly, dia benci melihat Teresh berdiri di depan lokernya sembari bersedekap. Menanti kedatangan Charly lalu mulai mengolok-olok dengan air liur yang beterbangan bahkan Charly masih mengingat bajunya yang pernah berbintik akibat air liur Teresh. Menjijikkan.
Ini adalah hari ke... ke berapa? Charly sampai lupa menghitung hari sejak pertama kali Teresh mengganggunya hingga kini. Jangan tanya Charly mengapa Teresh begitu tidak menyukainya karena dia pun sama tidak tahunya dengan kau. Dia hanya mencium atau lebih tepatnya dicium oleh Canes ketika perayaan Halloween dua bulan lalu. Sayap peri yang dikenakan perempuan itu bergetar ketika permukaan bibirnya yang selembut kapas menyentuh pipi Charly yang kala itu mengenakan kostum perompak lengkap dengan sebelah penutup mata dan topi baseball milik Dad—ya memang tidak sesuai tapi tetap saja Canes memilihnya. Lalu dengan surat cinta yang diterimanya pada Valentine tahun lalu dari Gwen yang sekelas dengannya di kelas Biologi dan Charly harus menolaknya—karena siapa yang mau menjadi pacar dari perempuan populer seperti Gwen? Charly hanya menghindar dari yang terburuk seperti dipukul dengan botol plastik atau mungkin memakan mi melalui hidung oleh para laki-laki yang menyukai perempuan itu. Tidak, dia tidak takut seperti yang kau bayangkan. Jangan berpikiran seperti itu.
Charly tidak tahu jika dua nama perempuan tadi adalah perempuan yang disukai oleh Teresh—dan dia tahu itu karena Jeremy orang yang begitu tolol mau berteman dengan Teresh memberitahunya. Dan kalaupun Charly tahu sebelumnya, untuk apa dia peduli, tetap saja Teresh akan menjadi Teresh. Tetangganya yang menyebalkan. Fakta lainnya selain mereka bersekolah di sekolah yang sama. Tapi fakta lainnya yang berbeda adalah Charly lebih memesona.
Tapi Charly sangat yakin jika Canes tidak menyukai Teresh yang tidak sopan dan jorok itu. Oh bayangkan, Canes adalah perempuan manis berkulit kuning langsat seperti kertas papirus—itu kiasan yang biasa Charly sebut dan menurutnya itu adalah suatu kebanggaan—rambut cokelatnya mengikal di bagian ujung. Dan siang ini saja perempuan itu mengajaknya makan berdua di kantin!
Haruskah Charly berteriak hore?
"Kau menutupi lokerku kalau-kalau kau tidak tahu." Charly mengedikkan dagunya pada loker bernomor 46 yang kini tertutup oleh tubuh Teresh.
Teresh menjilat bibirnya yang tebal. Rambutnya yang keriting terlihat kusut ntah bagaimana caranya. "Dan kau masih mendekati Canes kalau-kalau kau tidak tahu."
"Ah aku tahu. Dan sekarang kau harus minggir. Ini lokerku."
"Apa yang Canes lihat darimu?"
"Apa yang Canes lihat darimu?" balas Charly. Dia berusaha mendorong tubuh Teresh yang lebih pendek darinya beberapa senti itu namun lebih berisi darinya. "Aku ingin kau menyingkir dari lokerku dan kau Jeremy, enyahlah. Kalian berdua enyahlah."
Tubuh besar Teresh bergerak semakin merapat menutup loker bersamaan dengan Jeremy yang dengan tubuh kurusnya tak berguna membantu Teresh. Loker itu diketuk-ketuk oleh Teresh perlahan, seperti dentang jarum jam big ben dan tubuh Teresh kini terlihat seperti big ben tapi lebih pendek dan lebar. "Kau tahu, aku membencimu karena kau congkak dan sombong. Kau kira dengan Gwen memberikan surat padamu dan Canes yang menciummu, membuatmu menjadi berharga? Oh lihatlah, siapa lagi yang berani belagak sok kalau bukan kau, Charly?"
"Kau memang membenciku dan coba tebak, aku sama sekali tidak peduli," kata Charly. "Dan seharusnya kau akui saja jika aku lebih memesona. Benar Jeremy?"
"Eh ya benar. Ah maksudku tidak. Benar. Ah tidak. Teresh yang lebih dari kau," jawab Jeremy masih dengan mata yang menyorot entah tajam entah gugup.
"Sejujurnya Teresh, kurasa kau bisa menyingkir dari sana dan menghapus kegiatan menggangguku dari dalam daftarmu. Kurasa dengan begitu hidupmu dan juga rambutnya yang entah bagaimana selalu terlihat menyakitkan mata itu akan membaik. Memendam iri pada seseorang yang kau sebut tidak sebanding hanya akan membuat bau mulutmu semakin parah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Charly and The Curse Of Trafargar
FantasíaGorgeous cover by @kontradiktif Kehidupan Charly sangat monoton, selain bersekolah, kegiatan yang sering dia dapatkan adalah dijahili oleh Teresh. Namun, suatu hari kejadian aneh terjadi. Bermula dari cermin yang retak dan Mum yang menghilang secar...