Suspicious Choi Minho

412 66 7
                                    


Karena libur, trainee lain yang tergabung bersamanya, -yang direncanakan akan diberi nama NCT- terpencar ke sembarang tempat dan membuat dorm sepi. Parahnya adalah saat Taeyong pulang ke rumah, kedua orang tuanya justru memiliki acara sehingga harus pergi. Untunglah, Ruby sang anjing kesayangan masih tersisa sebagai teman untuk menghabiskan hari libur membosankan ini. Pemuda tampan itu pun mengajak Ruby jalan-jalan, tapi rencananya tak berjalan lancar karena cuaca sangat panas dan membuatnya cepat lelah. Akhirnya, ketika dia lewat agensi tempat dirinya bernaung, pemuda itu mampir dan berencana untuk latihan menari sebentar mumpung ruang latihan menganggur. Sayang, lagi-lagi rencananya gagal karena badannya yang lemas sehabis jalan-jalan minta istirahat. Maka, bukannya menari atau latihan lainnya, Taeyong justru berakhir tiduran dengan malas di lantai sambil melempar bola ke sembarang arah yang akan langsung mendapat reaksi dari anjingnya. Ruby akan mengembalikan bola yang dilempar Taeyong dan sang pemuda akan membuangnya kembali. Begitu berkali-kali. Sampai lemparan ke 7, Ruby tak kunjung kembali setelah lari 5 menit yang lalu, padahal rekor terlamanya tidak sampai 2 menit.

"Ruby-ah!!" panggil Taeyong masih dalam posisinya. Ruby tak merespon. Biasanya, anjing itu akan langsung menghampirinya saat dipanggil seperti itu. Ini membuat Taeyong curiga, jangan-jangan anjingnya bosan dan memilih kabur mencari hiburan lain.

"Ruby-ah!" kini pemuda itu terpaksa bangun dan celingak-celinguk ke sembarang arah.

Akhirnya Taeyong melihat Ruby. Anjingnya bersama seorang gadis yang berjongkok di dekat pintu. Taeyong segera mendekat saat menyadari orang asing itu sedang bercengkerama dengan anjingnya sambil menyuapi sesuatu.

"Apa yang kau lakukan pada anjingku?" tanya Taeyong segera meraih Ruby yang sedang memakan sosis dari tangan si gadis.

Gadis itu mendongakkan kepala kemudian wajahnya terlihat terkejut saat memandang Taeyong. Mata besarnya membelalak lalu senyum mengembang dari bibirnya.

Taeyong rupanya juga merasa terkejut, karena gadis di hadapannya tidak asing baginya. Setidaknya, sekitar dua minggu yang lalu keduanya pernah bertemu.

"Ruby appa, annyeong!" dia berdiri dan menyapa dengan sumringah.

"Oh, kau.. Mongsukie eomma!" balas Taeyong yang terkejut dengan dirinya sendiri karena masih mengingat siapa gadis di hadapannya.

"Aku kira dia hanya mirip Ruby, tapi ternyata aku tidak salah." Mongsuk eomma berkata sambil mengelus kepala Ruby yang ada di tangannya.

"Apa yang kau lakukan di sini?" tanya gadis itu sambil mencoba menyuapkan sosis pada Ruby.

Ruby terlihat membuka mulutnya, namun Taeyong sudah lebih dulu menampik sosis itu dan membuat anjing itu gagal memakannya.

Ruby yang malang.

"Mian, tapi Ruby baru saja sakit dan dia tidak boleh makan sembarangan." Taeyong segera menjelaskan maksud dari sikapnya.

"Oh, arrayo. Mianhae Ruby, aku tidak tahu. Semoga kau cepat sembuh, otte?" Gadis itu bicara pada Ruby dengan mimik menyesal.

"Sohyun-ah!" tiba-tiba sebuah suara terdengar memotong ucapan Mongsuk eomma.

Taeyong melihat Choi Minho berlari dari koridor sambil melambaikan tangan yang dibalas oleh Mongsuk eomma.

"Sudah pernah datang masih saja tersesat!" seniornya itu mencubit pipi Mongsuk eomma dengan gemas.

"Mian, oppa, karena sudah lama aku jadi lupa!"

"Huh dasar! Oh, Taeyong, hari libur pun kau masih latihan, sungguh pekerja keras." puji Minho tersenyum bangga.

"Oppa mengenal Ruby appa?" Gadis itu bersuara.

"Ruby appa?" Senior itu memandang Taeyong penuh tanya.

"Aaah.. ya, tentu saja. Dia juniorku." tambah seniornya.

Taeyong kini jadi bingung kenapa seniornya bisa mengenal Mongsuk eomma. Padahal kalau dilihat dari segi umur -yang Taeyong tebak berbeda jauh- keduanya terlihat kurang cocok berteman. Gadis itu terlihat masih sangat remaja dan sikapnya juga sedikit kekanakkan.

"Sohyun-ah, ini Lee Taeyong, dan Taeyong, ini Kim Sohyun." Minho mengenalkan keduanya.

Maka setelah membicarakan sesuatu dengan gadis itu yang Taeyong tak bisa mengerti inti pembicaraanya, Minho meminta Taeyong menemaninya bersantai di ruang latihan dengan janji akan ditraktir makanan. Taeyong tak bisa menolak mendengar dapat makanan gratis dari seorang senior dan mengangguk begitu saja.

Keduanya kini duduk di pinggir area latihan setelah pesanan Ttokpoki dan Coke datang. Sementara Kim Sohyun yang sepertinya sudah jatuh cinta pada Ruby langsung mengajak bermain.

"Bagaimana kau bisa mengenal Sohyun?" Minho yang sedang membuka tutup kaleng coke bertanya penasaran.

"Bertemu di salon hewan peliharaan," jawab Taeyong terus memperhatikan Mongsukie eomma atau yang kini dia ketahui bernama Kim Sohyun sedang bermain di tengah ruang latihan dengan Ruby. Dia takut gadis itu melakukan sesuatu yang buruk terhadap hewan peliharaannya.

"Lalu, bagiamana hyung mengenal Mongsukie eomma euh.. maksudku Kim Sohyun." Taeyong meminum cokenya namun tak berpaling dari pengawasannya.

"Geez! Kau hidup di mana selama ini? Dia partnerku di music core. Astaga, jangan-jangan kau tidak tahu kalau aku MC acara musik?"

Saat Taeyong menoleh, hyungnya sedang merengut dan membuat Taeyong mendadak tidak enak hati. Padahal dia tahu kalau seniornya MC Music Core, tapi Mongsukie eomma? Taeyong tidak terlalu memperhatikan.

"Aku tahu, hyung MC music core. Aku hanya jarang nonton. Tapi Mongsuk eom.. Kim Sohyun, aku tidak terlalu memperhatikan." akui Taeyong jujur. Kenyataannya memang seperti itu, toh dia menonton acara musik untuk melihat penampilan musik bukan pembawa acaranya.

"Dengar! Kalau kau lebih nyaman memanggilnya Mongsuk eomma, lakukan saja, gwenchana, aku mengerti." seniornya mendadak tersenyum misterius seperti sedang merencanakan sesuatu.

Taeyong tidak menjawab dan memilih memakan Ttokpoki di tangannya sambil mengawasi keselamatan Ruby.

"Dia juga main drama," seniornya melanjutkan pembicaraan yang sempat tertunda.

"Aku tidak nonton drama." Taeyong menjawab kilat.

"Dia juga main iklan,"

"Aku juga tidak menonton iklan,"

"Heol!" seniornya berdecih kemudian memperhatikan Taeyong yang dalam kegiatan observasinya.

"Wae?" Taeyong sadar, karena pandangan Minho mengandung sesuatu yang mencurigakan. Seniornya itu bukannya menjawab, tetapi tersenyum penuh arti.

"Waeeee?" Taeyong kembali meminta penjelasan mengapa hyungnya tersenyum aneh yang membuat Taeyong salah tingkah sekaligus penasaran.

Minho malah semakin mempermainkan dengan mengangkat kedua alisnya dua kali lalu tertawa terbahak-bahak sambil mengusap rambut Taeyong secara brutal.

"Aigoo Taeyong-ah!! Hahaha.."

Taeyong berusaha lepas dari perbuatan Minho yang kelewat aneh. Untungnya, sang senior tahu kalau si junior mulai tidak nyaman sehingga melepaskannya begitu saja.

"Wae?" Taeyong sepertinya akan membuat rekor dengan kata ini hari ini.

"Aku punya nomor telepon Sohyun, kau mau?" tanya Minho berbisik seolah itu adalah rahasia besar.

"Ani.." Taeyong menggeleng.

"Hey! Ayolah, tidak usah malu-malu!"

"Hyung sepertinya salah paham." Taeyong memakan Ttokpokinya lagi, mengabaikan sang hyung yang terus menggodanya.

Hari ini sepertinya tidak akan berakhir dengan cepat untuk Taeyong.

TBC

Suspiciously, You and MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang