*5 (Hat Revisi)

3.2K 76 1
                                    

Yang pergi akan kembali
Kecuali yang tiada
Yang dikejar akan berlari
Kecuali Takdir yang mengembalikan
Sehabis hujan akan ada pelangi
Selepas Dia pergi akan ada Dia yang lain datang
Karena Cinta tahu kemana tempatnya kembali.

"Dir, mungkin dulu aku naif karena mengatakan aku hanya menganggapmu teman jauh dalam lubuk hatiku aku mencintaimu sejak sebelum kamu mengatakannya, saat itu aku hanya mencoba bertahan pada keegoisanku namun seiring jalannya waktu aku sudah semakin dewasa ku tahu jika cinta patut untuk dikejar sejak pertemuan kita kemarin aku yakin Takdir mempersatukan kita kembali"Ucap Radit membuat Dira tersedak pada saat makan.

"Maksud kamu apa sih gak ngerti"

"Aku mencintai kamu"

*Flashback*
Hari ini adalah perpisahan sekolah kebetulan lokasinya pantai , semua menaiki bus untuk kelokasi tersebut. Entah kenapa Radit semakin mencoba mendekatiku, ini memang bukan kali pertama sebulan yang lalu Radit sempat bilang suka. Namun aku lebih memilih tak menanggapinya mungkin itu Cuma bercanda tepat sekali ketika sahabat Dira menghampirinya dia mengucapkan hal yang sama, ini namanya bercanda tepat setelah itu saya lebih tak menggap apa yang muncul dari mulutnya adalah sebuah kebenaran. Sepulang liburan dari pantai diperjalanan dimemberi Dira sebuah ilalang yah semacam rumput liar atau entahlah karena juga terlihat seperti padi dia berdiri tepat depan kursinya, saat pergi dan pulang dia tetap untuk berdiri depan Dira padahal bangku kosong dibus masih ada. Tapi dia memilih berdiri yah dia member Dira ilalang mungkin itu yang dapat Dira deksripsikan . Saat Dira lihat dia sudah serius cerita dengan temannya Dira lebih memilih untuk membuangnya karena menurutnya itu Cuma sampah.

Ting... tingg... (sms)
Radit :"Dir bunga yang gue kasih sama lo, lo simpankan"

Dira:"Maksud kamu ilalang yang tadi pas lo kasih di bus"

Radit :"Iya itu yang gue kasih pas depan lo"

Dira :"Gue buang lagian mau untuk apa disimpan"

Radit :"Lo gak akan tahu seberapa besar untuk gue bisa dapat itu, gue ka na terjatuh saat bus berjalan gue mencoba memetiknya tapi apa lo malah buang. Gue kecewa sama lo"

Dira :"Maafin gue sumpah gue gak maksud kaya gitu coba lo jelasin gue gak bakalan buang ko"

Radit :"Udahlah gak usah dilanjutin"

*Flash Off*

"Sudahlah berhenti bercanda gue malas bercanda sumpah"Tegas Dira yang menyelesaikan makannya.

"Apa ini lo anggap bercanda, kenapa sih lo gak pernah percaya sama ucapan gue dari dulu"

"Karena lo selalu bercanda dari dulu, lo gak pernah konsisten sama ucapan lo"sesak Dira sambil berucap.

"Gue akuin Dir dulu emang gue salah, mempermainkan perasaanmu tidak peduli lo akan sakit hati atau gak. Kali ini gue serius dengan ucapan gue, gue beneran Cinta sama kamu"

"Saya rasa kita gak usaha ngebahas apapun yang telah terjadi, cukup"

"Maafin gue bagaimana kalau kita mulai dari awal"

"Apa yang harus dimulai kalau gue sudah meninggalkan semuanya sejak dulu"tegasnya berdiri sambil mengambil tas sebelum pergi.

"Dir, tuggu"ucapannya sambil menggapai tangan Dira dan mengenggamnya erat.

"Apaan sih Dit, sudahlah gue tidak ingin membahas masalah ini lagi"

"Gue paham Dir, kepercayaan itu mahal tapi beri gue kesempatan "

"Kesempatan yang saya kasih, mungkin kita hanya akan menjadi teman. Seperti waktu itu, jelas bukan itu hal yang kamu inginkan"

"Dir, gue mau lebih dari itu"

***

Suasana mobil semakin sepi sunyi senyap sampai Radit memulai membuka percakapan

"Dir kamu tahu alasan aku berjuang seperti ini?"

"Gak tahu"

"Salah satunya adalah kamu dir"

"Kenapa aku?"

"Kamu masih ingat masa SMP kita?"

"Yang mana?"

"Saat aku cerita soal keinginan ayah aku, untuk aku mengikuti jejaknya. Menjadi kebanggaaan dalam keluarga"

"Ohiya aku ingat, hampir sering kamu membahas soal ayah kamu sama aku. Kadang alasan kamu tampa kabar karena ayah kamu juga, tapi aku rasa semua wajar aja kamu kan anak ayah kamu patut ayahmu ingin kamu seperti dia"

"Tapi dia tidak pernah peduli apa yang aku inginkan"

"Hanya sudut pandang kamu aja yang mikir kalau yang ayah kamu lakukan itu Cuma berdasarkan maunya"

"Aku tahu kamu akan menjawab seperti ini Dir, Dir disampingku dan mari kita melakukannya sama-sama"

"Dit, maaf aku tidak bisa. Mungkin semuanya sudah terlambat, semua berlalu dan tak lagi meninggalkan apapun"

"Kita mulai dari awal"

"Semuanya berakhir Dit"

Kamu hanyalah masa lalu
Yang tak sengaja hadir saat ini
Membawa rasa yang sudah lama terkubur
Tidak kamu akan selalu terkubur
Aku tak ingin lagi
Jika pada akhirnya kau datang lalu pergi seperti kemarin
Aku tak ingin jatuh untuk kedua kali
Apalagi itu hanya menyakitkan.

Kringg...Kringg

"Hallo assalamu alaikum"ucapan seseorang dibalik telepon

"Walaikum salam Nola apa kabar? Masih ingat gue, lo"ucap Dira sambil tertawa

"Lo yah Dir masa gue lupa sama si bawel yang suka curhat yang gak pernah kelar "Tegas Nola

"Haha kira in deh, ada apa cantik"

"Maaf yah gak pernah kontekan selama setengah tahun ini, eghh gue mau undang lo ke acara nikahan gue"

"Gile ngelombain gue nih tahu-tahu terakhir nelfon katanya putus ini udah mau nikah resep dong haha" Ucap Dira sambil tertawa

"Gue dijodohin kali, hitung-hitung berbakti sama orang tua. Lo kan tahu gue gak pernah bisa nolak apa yang orang tua gue mau"Tegas Nola dari sebrang telfon

"Tahu dah gue, terus undangannya mana mbak ko cuma telpon doing"

"Sementara packing mbak cuma mastiin aja nomornya masih aktif gak, jangan lupa datang sama pasangannya yah yang kemarin itu pas ketemu"

"Udah putus gue"

"Masih waras neng 3th pacaran kaya kredit mobil tiba-tiba putus, gak sayang tuh waktu yang dibuang"

"Jodoh akan tahu kemana tempatnya pulang"

"Pokoknya sama pasangan datang nya gue udah undang mantan lo sih Farhan, cek di ig dia punya cewek jadi lo gak boleh kalah ok"Tegas Nola sambil manas-manasin Dira

"Nola gue gak peduli sekarang sama Farhan, toh itu jaman SMA sabado teuing"

"Tidak boleh gue udah ngomong juga lo bakalan datang sama cowok lo"

"Terus cowoknya siapa yang mesti gue bawa Nola, lo bikin gue ribet aja deh"

"Terserah lo bebcuu, udah dulu yah Assalamu alaikum"

"Walaikum salam"


saat kita telah melupakan semua kembali memporak-porandakan bangunan pertahanan.

Halalkan Atau TinggalkanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang