Cinta tak berujung

Luka

Keesokan harinya dengan terpaksa Vita harus bangun dari tempat tidurnya untuk pergi ke sekolah.Sebenarnya Vita malas bertemu dgn Aldo yg hanya memberikan harapan tanpa kepastian.

"Viittaa..." sapa Lena yg sudah menunggunya di gerbang bersama Zara dan Liya.Namun Vita hanya diam membisu.
"hei Vit lu kenapa?" tanya Zara
"hah..kenapa?ada apa?" ucap Vita yg tersadar dari lamunannya
"ehh mata lu koq bengkak?pasti lu smalem nangis kan?ada masalah apa vit??" tanya Liya yg ikut kepo
"gak papa guys,aku baik-baik aja"

Tiba-tiba Lena langsung menariknya ke kantin yg memang waktu itu lagi sepi

"Vit..mending lu cerita sama gua apa masalahnya?Aldo nyakitin lu? Tanya Lena
"i..iya sebenarnya kemaren Aldo ngasih gua surat.Isi nya dia menyatakan perasaanya ke aku.dia bilang kalo dia suka sama aku dan dia bilang kalo mulai nyaman sama aku,tapi setelah aku tanya ke dia katanya dia gk nembak aku dan dia suka tapi hanya suka sekedar ngefans aja..terus klo begitu kenapa dia perhatian,kenapa dia selalu sms aku kenapa dia memberi harapan namun tanpa kenyataan." ucap Vita seiring dgn mengalirnya air mata di pipi nya
"gila apa tuh anak..emang benar-benar ya cowok itu suka nyakitin cewek..bangsat tuh cowok." balas Liya sembari mencengkram gelas minuman yg sudah ia habiskan
"kalau dia bukan ketos udah gua hajar tuh."
"Vit,aku boleh jujur gak?" tanya Zara
"iya,kenapa Zar?"
"sebenarnya aku dengar dari anak-anak kalo Aldo udah jadian sama adik kelas.Dia manfaatin kamu buat ngisi waktu kosongnya pas udah ada cewek yg cantik dia langsung ninggalin kamu."
"hah...beneran kamu Zar?pantas kemaren dia gak ada kabar,balesnya lama,terus dia bilang kalo lgi main sama adik kelas tapi aku juga gk bisa ngelarang, aku juga bukan siapa-siapanya.
"dasar cowok bangsat!!,gua mau ke kelasnya dan labrak dia!"
''jangan Len,udah gk papa koq"

Selama jam sekolah sampai di rumah kata Zara terus terngiang di telinganya.Aldo yg selama ini ia puji-puji,Aldo yg selama ini ia idam-idamkan.Namun semua berbanding terbalik dgn apa yg dia harapkan.