··Two··

49 7 0
                                    


Normal Pov

Shou masih tersenyum puas melihat orang yang barusan ia tolong, Rin Louise sedang terbengong mendengar penjelasannya tadi.

Sudah ia duga gadis ini tidak akan bisa mengenalinya.

"Sudah lupakan saja hal itu. Kakimu masih sakit?" Tanya Shou dengan membungkukkan badannya untuk melihat kaki Rin yang sedari tadi ia pegang.

"Sudah tidak terlalu sakit!" Jawab Rin tegas.

Tentu saja masih sangat sakit.
Rin menjawab seperti itu agar ia tidak terlihat lemah.

Shou hanya diam mendengarnya. Ia mengulurkan tangannya untuk memukul pelan kaki Rin.
Dan hal itu sukses membuat gadis bersurai blonde panjang tersebut meringis kesakitan.

"Aduduh! Sakit tahu! Apa yang lakukan, sih?!" Tanya gadis itu dengan nada cukup tinggi.

Sementara Shou hanya tersenyum menanggapinya.

"Masih sakit, bukan?"

"Tidak!"

Mendengar hal itu, Shou hanya mampu menghela napasnya kemudian tersenyum tipis.

"Masih tidak berubah saja." Ucap Shou pelan hingga tak jelas di telinga Rin.

"Eh?"

Tiba-tiba Laki-laki bertubuh tinggi itu membungkukkan badannya kemudian menarik tangan Rin dengan pelan. Ia tahu kalau tangan itu masih kesakitan juga.

"Naiklah..." Pinta Shou pelan.

"Hah?"

"Kenapa malah bingung, sih? Sudah naiklah di punggungku!"

Rin hanya mampu bertanya-tanya mendengar ucapan Shou.

Apa maksudnya? Baru juga kita kenalan hari ini, malam ini, dan dia sudah berani menyuruhku naik di punggungnya?

Yang benar saja!

"Kenapa harus?"

"Kakimu masih sakit, bukan?"

Rin mengangguk perlahan menanggapinya.

"Tapi bukankah kita baru saja berkenalan hari ini? Kenapa harus?" Tanya Rin keheranan atas perilaku cowok yang menurutnya aneh-ah, bukan! Sangat aneh tepatnya.

Shou memutar bola matanya bosan. Ia terlihat lelah atas pertanyaan Rin.

"Ck! Sudahlah, kau ingin pulang atau tidak?"

"Tentu saja! Tapi aku tidak akan mau pulang dengan orang aneh sepertimu." Ucap Rin santai kemudian melanjutkan jalannya yang seperti orang pincang.

Shou hanya bisa menghela napas untuk kesekian kalinya melihat kelakuan gadis yang pantang menyerah itu. Awalnya ia hanya melihat dan membiarkan Rin berjalan tidak normal karena kakinya kesakitan. Namun kemudian ia berdiri dan berjalan menghampiri gadis itu karena ia telah terjatuh untuk yang ketiga kalinya.

Kali ini Shou menarik paksa tangan Rin.

"Aku yakin seratus persen kau baru sampai depan rumahmu dua atau tiga jam lagi dengan keadaanmu yang seperti itu." Ledeknya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 09, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

White LieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang