#2

190 25 0
                                    


"Are you trying to turn me on?"

Vairina mengeluarkan seringainya (Arjuna agak kaget melihatnya karena seringai dan Vairina bukanlah suatu hal yang sering kali bersinggungan) sambil melipat kedua tangannya di depan dada. Tubuh kecilnya bersender ke sebuah rak buku tua yang berada di sampinya. Ia menaikkan kedua alisnya—menandakan kalau Vairina cukup amused dengan ekspresi yang Arjuna tunjukkan padanya.

"Gimana?" tanyanya, masih dengan seringai yang jarang ada di wajah cantiknya.

"Let me ask you again," kali ujung bibir Arjuna mencerminkan seringai yang ada di wajah Vairina, "Are you trying to turn me on?"

Vairina tertawa kecil, "You're such a nerd. A very big nerd."

Arjuna melangkah mendekat, menyentuh setiap bagian yang ia bisa dengan mata berbinar, "I don't know this kind of wonderful thing exist."

"Well, now you know."

"Yeah," Arjuna terlihat seperti orang yang kehilangan napasnya beberapa detik ketika menatap Vairina, "Thank you,"

Vairina tertawa lagi, kali ini sambil mengelus pipi kiri Arjuna dengan belakang telapak tangannya, "I don't know that you are this nerd. Should've showed you sooner."

"Right,"

Vairina tidak bisa berhenti tertawa melihat ekspresi Arjuna, "do I really turn you on right now?"

"Of fucking course. Can't you see it?"

"Oh, believe me, I can see it clearly."

"What do you want to eat after this? I feel like I should've reward you with the most delicious foods for this."

Vairina berjinjit untuk mengusak rambut Arjuna—meskipun Arjuna harus tetap menundukkan badannya agar Vairina bisa menjangkau kepalanya, but what Vairina doesn't know won't kill her, right?

"Oh God, this really turn you on I can't believe." Vairina menggelengkan kepalanya tak percaya, "Siapa sangka lo bisa 'turn on' cuma gara-gara gue bawa lo ke toko tempat jualan buku-buku tua?"

"No, I know you knew it."

"Well," Vairina terkekeh, "I knew."

Ketika Arjuna menaruh tangan kanannya dibelakang leher Vairina untuk menariknya mendekat dan mengecup keningnya, Vairina mengingatkan dirinya dalam hati untuk membawa Arjuna ke tempat ini setidaknya satu bulan sekali—kalau tugas-tugas kuliah sedang gak mencekik leher mereka.

I Wanna Ruin Our Friendship (We Should Be Lovers Instead)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang