Hari belum terlalu malam sebenarnya. Baru jam delapan yang tentu saja bagi sebagian besar orang tidak bisa di bilang malam, pengecualian untuk orang yang memang tidak suka dengan suasana malam atau orang yang lebih suka mendekam di rumah, maka matahari tenggelam merupakan signal untuk kembali ke rumah.
Sakura termasuk golongan yang tidak terlalu peduli apakah hari sudah malam atau masih siang. Kalau dia ingin pergi, dia akan pergi kemanapun dia suka, dan malam ini gadis dengan rambut pink itu ingin sekali pergi nonton, kebetulan film yang sudah lama ditunggunya, hari ini tayang perdana di bioskop, tentu saja Sakura tidak mau ketinggalan. Gadis itu berencana datang ke apartement Sasuke dan meminta kekasihnya untuk menemaninya nonton. Sakura tahu sekali jika Sasuke tidak suka menonton bioskop, tapi jika dirinya datang dan meminta langsung Sasuke tidak akan menolak menemaninya, lain lagi kalau meminta lewat telepon, Sasuke akan memberi ratusan alasan supaya bisa menghindari ajakan nonton Sakura. Gadis itu juga tidak tahu kenapa Sasuke sangat tidak suka menonton bioskop. Tapi Sakura berkesimpulan kalau Sasuke hanya tidak suka tempat ramai.
Sakura turun di halte dekat apartement Sasuke dengan bersenandung kecil sekedar mengusir sepi. Aneh sekali suasana sangat sepi, tapi dasarnya Sakura memang tidak tahu kalau daerah tempat Sasuke tinggal selalu sepi saat malam. Gadis itu belum pernah datang ke tempat Sasuke saat malam hari.
Menarik napas dalam, mencoba berpikir positif, Sakura melangkahkan kakinya menyusuri gang kecil menuju apartement Sasuke. Tidak jauh. Itu yang ada di pikiran Sakura, dan memang kenyataannya tidak jauh, kurang lebih hanya seratus meter.
Dengan langkah ringan Sakura menyusuri setapak demi setapak jalan di depannya, masih dengan menyenandungkan lagu favoritnya untuk mengusir sepi karena berjalan sendirian.
Meski tidak panjang, namun gang itu cukup gelap karena jarak antara lampu yang satu dan lainnya terlalu jauh, intinya, jalan itu kurang penerangan membuat jarak pandang jadi terbatas dan tentu saja akan menyulitkan untuk mengenali orang yang lewat disekitar situ, atau mencari kira - kira berasal dari mana suara langkah kaki yang kini memasuki telinga gadis dengan rambut pink yang masih asyik bersenandung.
Sakura berhenti begitu menyadari suara apa yang masuk ke gendang telinganya. Mendadak rasa takut menjalar. Punggungnya terasa dingin seolah ada mata yang memandanginya di belakang. Gadis itu menggigit bibir bawahnya, ragu apakah akan terus berjalan atau menoleh ke belakang sekedar memastikan siapa yang ada di belakangnya.
Sakura memandang ke samping kanan dan kiri, memandangi tembok pembatas dan pagar rumah yang ada di sekitarnya, namun sama sekali tidak berani menengok ke belakang. Saat Sakura berhenti langkah kaki itu juga berhenti, itu yang sedikit membuat Sakura khawatir. Setelah menarik napas dalam, Sakura memilih untuk meneruskan perjalanannya. Sedikit lagi, pikirnya. Langkahnya di percepat, namun rasa merinding menyergap tubuhnya saat suara tapak kaki itu kembali terdengar dan semakin cepat mendekatinya.
Sakura menoleh cepat ke belakang ingin memastikan siapa yang sudah bercanda dengannya. Tidak lucu sama sekali. Dan kalau sampai Sakura melihat siapa orangnya, sudah dipastikan akan dia hajar sampai sekarat.
Kosong. Dahi Sakura berkerut. Tidak ada siapa - siapa di belakangnya, hanya ada kegelapan yang sedikit terusir oleh pendar temaram lampu jalan yang sama sekali tidak membantu. Bulu kuduk gadis itu meremang. Tidak mungkin hantu kan. Ayolah, ini sudah jaman apa. Bukan waktunya takut pada hal yang digunakan orang tua untuk melarang anaknya bermain di malam hari.
Sakura memicingkan mata, berusaha menajamkan penglihatannya menembus keremangan malam. Namun tetap saja, tidak ada siapa - siapa di situ. Kembali menarik napas, sekedar meredakan debaran jantungnya yang sempat berpacu cepat. Memberi sugesti pada diri sendiri kalau tidak akan terjadi apa - apa, Sakura melanjutkan langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hide And Seek
FanfictionSemua berawal saat Sasuke memutuskan untuk tinggal sendiri di apartement sederhana dekat kampusnya. Bertemu dengan teman lama yang dulu pernah menyatakan cinta. Semuanya baik - baik saja, sampai sosok itu datang mengganggu hidupnya. Sosok yang be...