Part 1

139 39 21
                                    

Bunyi jam weker itu memecahkan kesunyian kamar bernuansa pink yang dimiliki oleh seorang gadis yang baru lulus SMP itu. Jam sudah menunjukkan jam 5 subuh. Gadis itu pun membuka mata perlahan dan tangannya meraba nakas mencari letak jam weker yang membangunkan nya itu. Setelah menemukannya ia memencet tombol pada jam weker tersebut agar berhenti berbunyi.

Nindi mendudukkan badan nya berusaha untuk mengumpulkan nyawa. Setelah merasa sudah sadar sepenuhnya, gadis ini beranjak dari duduknya lalu Nindi mengambil handuk bergegas ke kamar mandi. Nindi menghabiskan waktunya dikamar mandi selama 10 menit. Setelah mandi, berpakaian dan sholat subuh, jam menunjukkan pukul 6 pagi. Gadis itu keluar dari kamarnya berniat untuk sarapan bersama Ayah, Ibu, dan kakak lelakinya.

Setibanya Nindi di ruang makan, Nindi melihat ibunya yang sedang mempersiapkan sarapan. Ibu Nindi yang menyadari kedatangan anaknya itu langsung tersenyum manis.

"Nin, bang Reza udah bangun belum? Coba diliatin dikamarnya. Ntar malah kesiangan lagi." ucap ibu Nindi. Nindi pun tersenyum seraya mengiyakan ucapan ibunya. Nindi pergi ke kamar kakak nya dan mengetok pintu kamar kakak nya itu.

Toktok.

"Eh kutu lu udah bangun belum? Cepetan nanti telat kesekolah."ucap Nindi seraya mengetok pintu kamar kakaknya.

"Iya kutil ini udah siap bentar lagi gua turun." teriak Reza -kakak Nindi- dari dalam kamar.

Nindi pun pergi ke ruang makan yang sudah ada Ayahnya sedang duduk sambil membaca koran. Nindi menarik kursi dan duduk diatasnya sambil mengambil roti dan mengolesi selai coklat kesukaannya. Tak lama kemudian Reza pun turun dengan seragam yang masih berantakan, dasi tidak di simpul, baju dikeluarkan, kedua lengan baju yang digulung, dan tas yang dibahu kanannya.

"Selamat pagi Reza ganteng udah dateng." ucap Reza dengan senyum merekah dan percaya dirinya yang tinggi itu.

"Kalo gantengnya kaya lu jelek nya kaya apa anjir." celetuk Nindi yang tidak terima dengan kepedean kakak nya itu.

"Bu masa anak cowo Ibu dibilang jelek." lapor Reza ke Ibunya sambil memasang ekspresi sok imut nya itu.

"Idih udah gede ngaduan. Malu sama anak smp yg mami papian sama pacarnya di facebook!" sahut Nindi kesal.

"Sudah sudah masih pagi jangan berantem mulu." ucap Ibu nya agar  perdebatan tidak semakin panjang.

Nindi dan Reza selalu berdebat masalah sekecil apapun. Mulai dari hal penting sampai hal yang sama sekali tidak ada faedahnya. Contohnya jika mereka ingin makan eskrim, mereka selalu merebutkan eskrim yang mereka pegang padahal masih banyak eskrim yang sama didalam kulkas, mereka sering berdebat tentang kenapa rumput warna hijau, kenapa kuku bisa panjang dan banyak hal tidak penting lainnya yang sering mereka debatkan.

Nindi hanya memutar bola matanya malas menlihat wajah Reza yang menyebalkan itu. Reza pun terkekeh puas melihat Nindi kalah debat. Ia menarik bangku disebelah Nindi dan duduk diatasnya.

"Reza, kebiasaan banget seragamnya, Rapihin cepet!" ucap ibu yang setiap pagi selalu menegur tentang cara berseragam Reza itu.

"Iya bu entar juga rapi sendiri." ucap Reza asal. Ibu nya pun hanya menggelengkan kepala melihat kelakuan Reza itu.

Keluarga itu pun sarapan dengan tenang. Kadang mereka juga bercanda dan tertawa. Jam sudah menunjukkan pukul setengah 7. Mereka menyelesaikan sarapan dan akan menjalankan tugas masing masing dihari senin. Seperti biasanya, Ayah berangkat ke kantor, Reza dan Nindi berangkat kesekolah mereka.

"Berangkat dulu ya ma." ucap Nindi dan Reza berpamitan seraya mencium punggung tangan ibunya.

"Iya hati-hati , belajar yang bener ya jangan terlalu sering bolos jam pelajaran. Kalo sesekali sih gapapa biar ga stress." ucap ibu nya sambil terkekeh.

SwastamitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang