Upacara hari senin di SMA Pelita Nusa berjalan seperti biasa. Panas yang menyengat dan pidato kepala sekolah yang sangat berfaedah membuat murid murid sangat antusias. Ya antusias untuk lari dari siksaan upacara tersebut.
Tidak terkecuali dengan Abel Caressa,seorang gadis berponi dengan rambut sebahunya. Dia adalah salah satu siswi SMA Pelita Nusa yang cukup terkenal disana,prestasinya yang terbilang banyak dan paras cantiknya menjadikannya banyak di kenal siswa maupun guru disana.Beruntung dia mempunyai postur tubuh yang lumayan pendek sehingga bisa terlindungi dengan siswa di depannya. Abel pun sama dengan yang lainnya,ingin segera lari ke kantin ataupun ke kelasnya,kakinya sudah pegal berdiri hampir 1 jam karena upacara ini lebih lama dari biasanya.
"Ini kepsek lagi ngomong apaansih,kalo mau baca pidato di lombain aja sekalian" sungut Abel dengan muka yang memerah menahan panas.
"Alay lo,biasa paskibra berjam-jam aja tahan,ini upacara doang ngedumel mulu" jawab seorang cewek yang berada di samping Abel. Syifa Andini,dia teman sebangku sekaligus sahabat Abel dari sekolah dasar.Mendengar ucapan Syifa,Abel memilih diam dan menunggu upacara selesai karena percuma saja berdebat dengan Syifa,dia akan selalu kalah.
Akhirnya setelah sekian lama menunggu,upacara pun di bubarkan. Para siswa SMA Pelita Nusa langsung berhambur keluar dari lapangan. Abel dan Syifa memilih langsung ke kelasnya untuk bersiap pada pelajaran pertama. Abel masuk ke kelasnya yaitu kelas XI Ipa 2.
Satu persatu teman sekelasnya pun mulai memadati kelas. Tidak luput juga dua kursi yang ada di belakang Abel dan Syifa yang di isi oleh Vela dan Reska,mereka berdua juga sahabat Abel hanya beda nya dengan Syifa,Vela dan Reska baru bertemu Abel pada saat masuk SMA."Abel,masa tadi gue ngeliat reyhan lagi jalan berdua sama fira" ujar Vela.
Abel yang ada di depan Vela tidak menggubris sama sekali perkataan sahabatnya itu. Dia malah lebih memilih memainkan handphone nya."Eh Syif lo tau ga kacang itu rasanya gurih ya" ujar Reska.
"Iya gurih,tapi kenapa ya kalo di kacangin itu perih" Syifa membuat mukanya yang seolah olah sedih.
Syifa dan Reska pun tertawa puas melihat Vela yang cemberut dengan sumpah serapah dari mulutnya.
"Bel lo tega banget sih ngacangin gue,biasanya juga lo yang paling semangat kalo udah ngedenger Reyhan"
"Yaudah biarin aja. Gue sama dia juga ga ada hubungan apa apa" Abel mulai menanggapi.
"Aduh kasian banget si Abel ku sayang,digantung mulu sama Reyhan,hahaha"
Syifa dan Vela tertawa jahat mendengar ejekan Reski yang di lontarkan pada Abel.
"Bel lo kan udah ngejar dia hampir 1 tahun,dan sekarang lo baru di liat sama dia itu juga cuma di gantung doang. Kenapa lo ga cari orang yang bisa kasih kepastian daripada dia?"
"Rasa suka itu ga bisa di paksain,lo tau sendiri kan gue kalo udah suka sama satu orang yaudah fokus ke dia doang. Gue juga ngerasa nyaman ko sama hubungan gue yang sekarang"
Syifa,Vela,dan Reska hanya bisa diam menanggapi ucapan Abel. Karena memang yang di ucapkan Abel benar,malah sangat sangat benar.***
Suasana kantin yang sangat ramai tidak membuat Dilan beserta ke tiga teman nya terganggu. Dilan Afaro,seorang kapten futsal dengan kulit hitam manis dan sifat dingin nya yang menjadi idaman para kaum hawa. Tak heran ketika dia sedang berjalan,banyak teriakan alay yang memenuhi lorong sekolah.
"Lan lo mau pesen apa? Gue yang pesenin hari ini" Tanya Avin.
"Samain aja kaya yang lain"
"Segitu sibuknya nungguin balesan dari Fira. Jangan terlalu ngejar cewek lan,nanti dia malah gatau diri" Rafli yang tadinya sibuk mengobrol dengan Adit mulai membuka suara.
"Iya lan,lagian selama ini lo ngejar Fira,tapi respon dia gitu gitu aja. Gue denger juga dia lagi deket sama Reyhan?" Tambah Adit
"Maksud lo?" Dilan mulai penasaran.
"Iya yang gue denger dari anak anak sih dia kemarin jalan sama Reyhan"
"Bukannya Reyhan deket sama Abel?"
Ya Abel adalah siswi yang terkenal disana sehingga Dilan teman temannya juga mengenal dia.
"Wah kalo gitu kasian Abel dong,dia cuma di jadiin pelarian dari Reyhan aja. Mending Abel sama gue aja" cengir Rafli
Tak lama kemudian Avin tiba di meja dengan membawa pesanan teman-temannya.
"Ardhan kemana? Gue udah pesen buat dia juga nih"
"Gatau. Mungkin sebentar lagi kesini" ujar Dilan.
"Gue denger tadi lo bertiga sebut sebut nama Abel. Kenapa dia?" Tanya Avin sambil memakan nasi goreng nya
"Itu Abel kan deket sama Reyhan,nah kemarin tuh gue dapet gosip dari anak cewe katanya Reyhan jalan sama Fira" Adit menjawab.
"Fira yang di deketin lo lan?"
"Gatau" ujar Dilan acuh tak acuh
Tak lama kemudian,datang salah satu teman mereka. Ardhan Pratama. Seorang bad boy yang sangat di gandrungi siswi SMA Pelita Nusa. Ketampanan wajahnya bisa membuat wanita mana saja jatuh cinta pada pandangan pertama.
Alis yang tebal,hidung yang mancung,mata coklat terang yang tajam,garis wajah yang di pahat sangat sempurna membuatnya menjadi salah satu most wanted disana. Tapi hingga kini dia belum mempunyai pacar,bahkan untuk melirik wanita saja dia seperti enggan,entah mengapa."Dari mana aja lo?tumben baru nongol?" Adit yang pertama kali bertanya.
"Abis ke rooftop" jawab Ardhan,singkat.
Mereka berlima memang sudah bersahabat dari sejak SMP. Namun di antara mereka Ardhan dan Dilan lah yang paling dingin sikapnya,entah mengapa wajah mereja berdua juga sama. Ardhan dan Dilan juga bersahabat sejak mereka orok,mungkin,karena itu mereka lebih dekat dibanding yang lainnya.
Meski begitu,kelima cowo tidak jelas tersebut mempunyai pamor yang tinggi di kalangan siswa SMA Pelita Nusa. Mereka adalah kakak kelas Abel,ya mereka akan lulus tahun depan tapi kenakalan mereka tetap sama bahkan bertambah. Ketampanan,prestasi,dan kekuasaan mereka menjadikan mereka hitz disana . Banyak pula fans fans alay yang mengatasnamakan keempat sejoli tersebut.
"Cabut lah. Y x g kuy" ajak Dilan
"Kuy lah" jawab keempat temannya bersamaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Remember When
Teen FictionSebuah kisah antara tiga hati. Saling mencintai tapi tak ingin ada yang tersakiti. Pilihan antara persahabatan atau cinta. Lalu apa yang harus mereka lakukan? Hanya ada dua pilihan. Mengorbankan salah satunya atau melupakan segalanya.