Happy reading guys
Don't forget vote and comments.
Maaf typo bertebaran.---•••---
Author POV
Benji masih memikirkan cewek yang tadi pagi ia tabrak, dan bingung kenapa di segitu pedulinya dengan cewek itu? Aneh tidak seperti biasanya.
"Bengong aja lu,mikirin apan si? Mikirin gue yaa?" Tanya adrian pratama Sambil menpuk bahu sahabatnya.
"Dihh, najis PD banget." jawab benji ketus
"Kantin yuk dari pada di sini ga jelas." ajak sean dirgahayu sahabat benji dan adrian.
"Kuy lah." ucap adrian dan benji serempak
'Tunggu itu bukannya dia ya, owh ternyata dia kelas x- ipa 2' batin benji saat melawati kelasnya elina.
'eh itu k benji kan? Ya ampunn ganteng banget si!'
'k mukanya flat banget si, bikin gemezz'
'Id linenya boleh kli k '
Sepenjang jalan benji cuman denger ocehan ocehan adek kelas yang baginya ga penting.
' berasa jadi artis dadakan gw ' batin benji sambil terkekeh.
"Hm, coy gue ke halaman belakang bentar ya" adrian dan sean pun mengangguk
••••
" Eh gue tinggal bentar ya " kata elina kepada lizia, raya dan adel mereka pun mengiyakannya mengiyakan.
'Refresing otak bentar ah smbil dengerin musik pake headsad'
"Boleh geser dikit ga duduknya"
Tanya seorang cowok alias benji."Hmm" jawab lina tanpa menoleh.
Seketika HENING mereka sibuk dengan hand phonenya masing- masing.
Elina pun tidak memperdulikannya, dia memejamkan matanya sambil menghayati lagunya.
••••
'Kenapa gue dag dig dug ya duduk samping dia, padahal jaraknya masih jauh ko. Kenapa ya' batin benji yang sedang kebingungan.
Benji pun tidak menyadarinya bahwa yang di sebelahnya adalah cewek yang dia tabrak tadi pagi, dan ingin mencari tau.
'eh tunggu kayaknya gue kenal deh, ini cewe yang gue tabrak tadi pagi kan?'
•••
Elina ngerasa ada yang aneh?
Elina buru-buru melepas headsadnya, meninggalkan halaman dan meninggalkan cowok yang di sampingnya itu~•~•~•~•~• ~•~•~•~•~• ~•~•~•~•~• (bel pulang)
"Gue duluan ya" ucap elina kepada sahabatnya dan langsung meninggalkan mereka
•••
"Assalamu a'laikum ,mah" sambil membuka pintu rumahnya
"Wa'alaikum salam, anak mamah udah pulang? Gimana sekolahnya"tanya evina
"Biasa aja, ko mah" jawab elina dengan nada lemas
"Yaudh gih, ganti baju abis itu tidur nanti mamah bawain makanan"perintah evina
Elina pun mengangguk dan langsung meninggalkan mamahya.
'Ahkirnya bisa istirahat juga' batin elina
Baru saja elina memejamkan matanya tiba tiba handphonenya berbunyi.
Ting!
Lizia almira : lin gue di depan rumah lu
Elina devania : oke tunggu bntr
Elina selalu membukakan pintu rumahnya untuk lizia. Bukan cuma lizia saja tapi semua temannya.
"Haii, gue ganggu ga?"
Tanya lizia dengan senyumannya."Gak ko"
"Ayo masuk, lu langsung ke kamar gue aja liz, Gue mau bikin minuman dulu."Lizia pun mengangguk dan langsung pergi ke kamarnya elina.
Tidak perlu di tunjukkan jalannya karna di sudah sering berkunjung ke sini bahkan menginap.Sambil manaruk makanan dan minuman di lantai yang ber alas gazebo.
"Makasih" ujar lizia sambil meminum jus orange
"Di rumah lu ada masalah lagi ya?"
Tanya elina"Ya biasa lah lin, keluarga gue mah kalo ga berantem ga apdol" kata lizia sambil cekikikan
"lu hebat liz, lu bisa menutupi kepedihan keluarga. Lu mampu mengumbar senyum walau hati lu sedang rapuh." Kata elina dengan mata yang hampir menumpahkan air matanya.
"Menurut gw hal kayak gini, termasuk hal yang biasa."
"udah ah, gue kan kerumah lu buat nenangin diri bukan malah renungan kayak gini." Ujar lizia"Hehe, maap yaa"
"Gue juga beruntung banget punya sahabat yang mau temenan sama anak broken home"
"Igh apaan sih liz ko ngomongnya gitu, lagian ni kita itu sama-sama manusia ga ada bedanya kali. Emangnya gw klo main pilih-pilih apa?"
"Hehe gak sih."
________
Happy reading guys
Don't forget vote and comments.
Maaf typo bertebaran.________
Ikutin terus ya sampai di part selanjutnya, dan bagaimanakah benji dengan elina??
KAMU SEDANG MEMBACA
In The Silence
Teen FictionSeorang cewek dingin, Judes, pintar, polos dan terlalu jujur"Elina Devania". Bertemu dengan ketua osis yang tak kalah dingin darinya " Benji Putra Nadiarta". " dia itu unik, kata-kata pedasnya itu bagaikan gombalan maut bagi ku, dan dia sangat berbe...