BitterSoul

674 29 4
                                    

[Lee Joon Gi]
"Kenapa kau melahirkan anak yang tidak berguna?!" Ayah memang berlebihan.

"Tapi dia anak mu!!" Ibu kau memang ratu drama.

Kalian sangat sibuk memaki satu sama lain karenaku, lihat saja aku. Santai dan hidup dengan caraku. Memang dulu rasanya begitu sakit mendengar orangtua kandungmu tak mengakui mu.

Tepat usia ku menginjak 25 tahun dan tahun ini aku akan debut bersama band ku prince me.

"Ayah aku akan debut kali ini kalian pasti akan bangga. Karena aku akan terkenal dan menghasilkan uang." Kataku saat makan malam.

Menghentakkan sendok ke meja, "benar-benar tidak berguna! Untuk apa bermusik?! Tidak bisa kah kau meniru sepupumu Jong Suk?!"

Arghh lagi-lagi ayah menyebut nama itu, nama yang sejak dulu ku benci. Mengapa Jong Suk selalu saja mendominasi keluargaku.

Sejak kecil mereka selalu membanding-bandingkan ku dengan Jong Suk. Tanpa memikirkan perasaanku mereka selalu memuji Jong Suk dan bukan aku anak mereka sendiri.

Tapi lihatlah kali ini siapa yang akan lebih terkenal dan membanggakan. Karena diam-diam aku sudah menandatangani kontrak untuk menjadi model majalah mingguan.

Aku hanya benci Jong Suk bukan berarti aku benci semua sepupu ku. Lee Jung Shin adalah sepupu favorite ku, selain ia adalah pemain bass di prince me. Ia juga satu-satunya yang sangat mengerti aku.

Minggu ini aku akan pergi kestasiun tv dan menjalani pemotretan, tentu saja ditemani Jung Shin.

"Hyung cepat lah bersiap, jika tidak kita akan terjebak macet!" Jung Shin memang selalu penuh dengan kekawatiran.

"Ya ya baiklah." Dengan malas aku menyeret kaki ku kekamar mandi.

Jung Shin adalah supir yang ahli selama mendapatkan sim nya ia tak pernah terlibat pelanggaran atau kecelakaan lalu lintas. Berbeda denganku yang bolak balik kantor polisi dan seringkali membayar untuk penangguhan sim ku.

"Aku akan memarkir mobil, hyung duluan saja." Kata Jung Shin saat kami tiba didepan lobi stasiun tv.

Aku menutup pintu dan bergegas masuk dengan ranselku yang senada.

*Byurrrrr*

Sesuatu yang hangat mendarat diperut hingga jeans ku. Seorang anak perempuan menjatuhkan teh hangat kebajuku. Kesialan apa ini!

"Hey!" Bentakku.

"Ma-maafkan aku, aku tidak sengaja. Sungguh maaf kan aku." Katanya sambil mengusap-usap bajuku berharap noda itu akan hilang.

"Sudah hentikan!" Memang baju ini bukan baju yang akan dikenakan saat pemotretan tapi tetap saja baju yang ku kenakan sekarang adalah baju official prince me.

She hurt my pride!

"Minggir!" Kataku, tapi perempuan itu hanya diam dan memasang muka cemberut.

"Ingin ku pukul?! Minggir kataku!" Semakin keras suaraku semakin lucu ekspresinya.

"Kau ini aneh, saat orang meminta maaf seharusnya kau maaf kan dengan berkata, iya aku sudah memaafkanmu. Bagaimana rasanya saat kau meminta maaf tapi tak dimaafkan? Senangkah?" Perempuan ini malah meceramahiku dengan memperagakan penerimaan permohonan maaf yang benar dengan sedikit membungkuk.

Aku yang kesal hanya mendorong perempuan itu kesamping agar menyingkir dari jalanku dan berlalu begitu saja.

"Hyung dari mana saja? Bagaimana bisa aku yang sampai duluan? Dan apa itu? Kau pipis dicelana?" Jung Shin menghujaniku dengan pertanyaan sesampainya aku distudio pemotretan.

Mr. RightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang