"Jangan terbuai dengan buah khuldi yang disodorkan sang pangeran, Jika itu akan membuatmu terperosok jatuh ke neraka, Jangan pula tergoda sang iblis yang menyamar dengan sosok rupawan. Jika dia akan mengundangmu kedalam dosa dan penyesalan" - ny.Raizel
***
Aku terhenyak di tempat ku berdiri mataku perih dan terasa sakit, aku mendekap mulutku dengan tanganku. Berusaha meredam perasaanku yang menyakiti dada ku. Dia Memandangiku seakan kehadiranku bukanlah suatu masalah atau apa yang sedang diperbuatnya bukanlah sesuatu yang memalukan. Digudang sekolah dengan seorang gadis yang bajunya jauh dari kata rapi. Bahkan meski melihat aku yang menangkap basah dirinya, dia tidak menghentikan aksinya yang terus menjelajahi bagian-bagian tubuh gadis itu dengan bibir dan tangan laparnya. Dia menyeringai menatapku."Apa yang kau lakukan disini?" tatapan dingin di hujaninya ke arah ku. Mengintimidasiku dengan tatapan yang sarat akan ketidak sukaan.
"A,aku..."aku mendapati suara ku yang bergetar. Tidak dapat berkata apa yang ada dialam pikiranku bahwa dia begitu terlihat berbeda dari seorang sunbae yang aku kagumi beberapa jam yang lalu diatas fodium, yang terlihat begitu sopan , sesorang yang patut dijadikan panutan saat pengucapan sambutan terhadap murid-murid baru disekolah ini.
"Kau belum menjawab pertanyaanku nona."dingin itu yang kurasakan dari nada bicaranya.
Aku menggeleng kepalaku pelan."Maaf, sunbae aku salah masuk ruangan."aku berkata pelan "Aku,aku pergi dulu sunbae."aku berbalik cepat ingin melarikan tubuhku sebelum menangis
"Tutup pintunya dengan baik, kalau tidak aku akan mencarimu."
Aku Menganggukkan kepala ku cepat seakan ucapannya adalah sebuah ancaman yang dapat membuatku kehilangan nyawa dengan cepat.BLAM!
Aku menutup pintu itu dan kemudian berlari menjauh. Aku sesak ya tentu saja. Aku jatuh cinta pada pandangan pertama dengannya dan dalam beberapa jam cintaku itu menjadi racun yang mematikan. Kebiasaan buruknya atau bisa kukatakan sisi lain dari dirinya yang begitu berbeda membuatku berpikir apa dia orang yang sama yang membantuku saat terjatuh didepan gerbang beberapa hari yang lalu, atau dia orang lain yang memiliki sifat menyeramkan dengan wajah yang mirip. Atau mereka kembar? Aku menggeleng cepat, yang ku tau sekarang aku hanya perlu menghindarinya. Ya menghindarinya dimanapun ketika bertemu dia Cho Kyuhyun sunbae yang berkepribadian ganda.
Menghindari? Ayolah itu hal yang paling sulit kulakukan. Dimanapun disudut sekolah ini selalu menyebut namanya mengeluh keluhkan kepribadian baiknya bahkan untuk menghindari hal itu pun aku tidak bisa di toilet wanita pun tetap juga hal itu yang dibicarakan.
Aku tersenyum miris apa mereka tidak tau satupun keburukan dari sunbae yang kharismatik itu? Bahkan aku dengan kacamataku dan rambut kepang dua ku pun tau jika sunbae itu berbahaya.Kata berbahaya yang harus kutanamkan diotakku untuk melabelinya. .Aku membeku ditempat ya tentu saja bagaimana tidak? Si berbahaya yang kukatakan Sedang menatapku dengan tatapan yang sulit diartikan dari jarak beberapa meja didepanku. Aku Sedang menikmati jam istirahat ku sekarang dengan sebungkus roti selai coklat dan minuman susu coklat. Namun kata menikmati begitu jauh karena aku tidak menikmatinya sama sekali dibawah tatapan mengintimidasi yang mengerikan.
Aku berusaha menelan roti yang rasanya mendadak pahit di tengkorokanku. Dan Sialnya dia berjalan mendekat kemejaku. Semua mata mengarah padanya bak matahari yang menjadi sumber kehidupan, air ditengah padang pasir untuk menghilangkan neraka kehausan. Dan dia juga Semakin menghilangkan oksigen di sekitar ku.
"Lama tidak bertemu."itu suaranya ya suaranya yang mengalun lembut dan terdengar ramah jauh dari kata dingin. Aku mendongakkan kepalaku untuk menatapnya sekilas dan kembali menunduk takut.
Tanpa meminta izinku dia mendaratkan bokongnya duduk didepanku. Aku semakin tidak nyaman ya rasanya jantungku akan terpental keluar.
Aku berdehem pelan. "Ya sunbae." Jawabku Suaraku nyaris tidak terdengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Temptation Arrogant Prince
Romansa"Aku hanya siburuk rupa yang jatuh hati pada sang pangeran, dan berniat mengoda pangeran dengan apa yang kumiliki. Itu yang terlintas dipikiran mereka tanpa tau bahwa akulah yang mati-matian lari dari godaan yang disuguhkan sang pangeran, lari dari...