"Kau, Renjun-ah? Kenapa Kau disini dengan pakaian seperti itu? Kau bekerja disini?" Tanya Minji
"Selamat datang, Bisa saya mencatat pesanan anda?" Ucap Renjun tanpa menjawab pertanyaan Minji
*Aaaaa pasti ia takkan menjawabnya. Apa ia takut aku memberitahu teman-teman kelas bahwa ia bekerja disini?* Ucap Minji dalam hati
"Tunggu sebentar, Nara Eonnie sedang mengambil dompetnya di mobil." Ucap Minji
Beberapa saat kemudian Nara datang.
"Minji-ya, kau sudah memesan apa?" Tanya Nara
"Aaa Eonnie, aku belum memesan apapun. Aku masih bingung mau memesan apa." Ucap Minji
"Sudah, pesan apa saja yang inginkan. Aku akan membayarnya."
"Kalau begitu aku memesan Caramel Macchiato, dan Blue Berry Cheese Cake. Bolehkan Eonnie?"
"Tentu Minji-ya, 1 Caramel Macchiato, 2 americano, 1 Blue Berry Cheese Cake, dan 2 Redvelvet cake." Ucap Nara pada Renjun
"Baiklah, dimakan sini atau di bungkus?" Jawab Renjun
"Di bungkus"
"Baiklah, totalnya 27000 Won."
"Ini Uangnya."
"Tunggu sebentar, pesanan akan saya buatkan dulu. Silahkan menunggu di sebelah sana." Ucap Renjun menujuk tempat duduk untuk menunggu
"Baik, terima kasih."
Saat menunggu pesanannya siap, Minji terus memerhatikan Renjun. Tanpa ia sadari ia terus memerhatikan Renjun tanpa mengajak bicara Nara. Nara melihat apa yang di perhatikan Minji. Beberapa saat kemudian pesanannya siap. Mereka kembali melanjutkan perjalanan menuju rumah Minji. Di mobil Minji melamun tanpa mengajak bicara Nara. Karena Nara tak suka suasana seperti ini ia memulai pembicaraan.
"Hmm.. Minji-ya?" Ucap Nara
Minji masih tak menjawab
"Minji-ya?" Ucap Nara sekali lagi
Masih tak ada jawaban
"Lee Minji?" Ucap Nara memegang bahu Minji
"Eoh, iya Eonnie" Ucap Minji mebubarkan lamunannya
"Kenapa kau melamun? Apa yang sedang kau pikirkan?"
"Aaa, aku tidak memikirkan apa-apa Eonnie."
"Benarkah?"
"Benar eonnie."
"Kau mengenal pegawai cafe tadi?"
*Bagaimana tau Nara eonnie bisa tau kalau aku mengenal Renjun?* Ucap Minji dalam hati
"Tidak eonnie. Kenapa?"
"Tidak apa, cuma tadi kelihatannya kau memerhatikannya sampai tak mengajakku berbicara."
"Aaa, maaf Eonnie."
"Tidak apa apa Minji-ya. Aku tahu kau belum biasa berbicara denganku."
Setelah perbincangan tadi, kini mereka telah sampai di depan rumah minji. Saat Minji masuk ia terkejut dengan keadaan rumahnya itu. Ia melihat Taeyong sedang mngerjakan sesuatu di laptopnya.
"Oppa? Apa yang terjadi dengan tataan rumah ini? Kenapa kau merubahnya?" Ucap Minji bingung
"Aaa, Minji-ya kau sudah pulang. Kau suka dengan tataan baru ini?" Jawab Taeyong tanpa menjawab pertanyaan Minji
"Sedikit merasa asing, kenapa kau merubahnya oppa?" Tanya Minji penasaraan
"Aku bosan dengan tataan lama, jadi aku merubahnya." Jawab Taeyong masih sibuk dengan laptopnya.
Sebenarnya Taeyong merubah tataan rumahnya karena saran dokternya Minji.
"Nara mana? Gak mampir dulu?" Tanya Taeyong pada Minji
"Kata Nara Eonnie ia ada kelas jadi gak bisa mampir. Ini Nara Eonnie belikan Americano dan kue." Ucap Minji sambil menyerahkannya
"Aaa begitu. Kalau begitu kau mandi sana habis itu belajar jangan main hp terus"
"iya oppa iya."
Minji masuk ke kamarnya dan mandi kemudian ia memakan kue yang dia beli tadi. Saat melihat kue itu Minji teringat akan Renjun.
"Apa karena ia berkerja part time di cafe itu, ia sering terlambat dan terlihat lelah tiap ke sekolah?" Ucap Minji sambil menatap kue itu
Dari tadi hingga sekarang ia terus memkirkan Renjun.
"Ting!"
Tiba-tiba hapenya bunyi tanda Line masuk. Minji kaget karena yang mengirimin pesan itu adalah Jeno.
Lee Jeno : Udah sampai rumah?
"Bagaimana bisa ia tau Line ku?" Ucapnya masih menatap kosong layar hapenya itu
Lee Jeno : Lee Minji?
Lee Jeno: Kau sudah sampai rumah kan?
Lee Jeno : Balas lah pesan ku ini
Minji : Eoh Jeno-ssi, aku sudah sampai rumah.
Minji : Bagaimana bisa kau tau line ku?
Lee Jeno : Syukurlah, jangan lupa makan malam ya.
Lee Jeno : Rahasia Minji-ya XDMinji langsung hanya membaca tanpa membalasnya. Beberapa saat kemudian Minji tertidur. Keesokan hari dengan biasa ia pergi ke sekolah. Saat masuk kelas ia melihat sudah banyak siswa yang datang. Matanya hanya tertuju satu orang yang ada di sebelah mejanya, ia adalah Renjun.
"Renjun-ah Good morning." Sapa Minji
Tak ada jawaban dari Renjun.
Karena merasa dikacangi, Minji tidak memandang Renjun lagi tetapi menatap surat yang ada dikolong mejanya.
Surat itu bertulis "Tunggu dengan tenang Minji-ah, pembalasan dendamku akan segera dimulai"
Minji mulai keringat dingin, ia berusaha agar tidak berteriak. Ia memegang kepala yang pusing. Wajahnya langsung pucat. Beberapa saat kemudian guru datang. Selama pelajaran Minji tidak memerhatikan pelajaran ia terus menundukan kepala dan mengepalkan tangan nya hingga kukunya melukai telapak tangannya. Tiba-tiba guru menyuruhnya untuk menjawab pertanyaaan di papan.
"Coba siswi yang belakang yang sedang menudukan kepala jawab pertanyaan di papan"
Dengan ragu Minji berjalan kedepan dan mengambil spidol dengan langkah kaki yang tak seimbangan. Ia mencoba menulis, tapi karena tak kuat lagi ia langsung pingsan dan menggemparkan seisi kelas.
Semua membantu mengangkat minji menuju uks. Minji pingsan sudah sampai jam pulang sekolah. Saat terbangun ia melihat seorang laki-laki di sebelahnnya yang menunggunya.
"Minji-ya kau tidak apa-apa?" Ucap laki-laki itu
Minji mulai membuka matanya, dengan samar-samar iya melihat Jeno disebalahnya.
"Eoh, Jeno-ssi?" Ucap Minji bingung melihat ia berada di Ruang kesehatan dengan Jeno
"Kau sudah baikan?"
"Aaa aku sudah mendingan. Sudah berapa lama aku pingsan?"
"Kau sudah pingsan sampai bel pulang berbunyi. Kau pingsan atau tidur Minji-ya? Kau sangat membuatku khawatir. Kau tidak sarapan? Atau kau kurang tidur?"
*Kenapa Jeno sangat mengkhawatirkanku?* Ucap Minji dalam hati
"Jeno-ssi kenapa kau begitu cerewet eoh? Aku tidak apa-apa. Aku hanya kelelahan."
"Syukurlah, Lain kali, gak usah begadang eoh? Biar tidurnya cukup."
"Bagaimana kau tahu aku suka begadang?"
"Terlihat dari kantung matamu Minji-ya" Ucap Jeno dengan senyum manis sambil mencubit pipi gemas.
Jantung Minji berdegub kencang, pipinya mulai memerah.
*Aiissshhh, kenapa dengan aku. Kenapa jantungku berdegub kencang. Kenapa disini udaranya sangat panas* Ucap Minji dalam hati.
Tiba-tiba seseorang membuka pintu ruang kesehatan
"Lee Minji......."
To be continued.....
Tulis comment dibawah ini juseyo(:
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge | Renjun [COMPLETE]
FanfictionLee Minji adalah seorang perempuan yang memiliki trauma akan kekerasan. Setelah ia sudah mulai sembuh, ia kembali ke korea. Disaat itu lah pembalasan dendam dimulai.