"Masalah itu sebenarnya aku menyukai seorang cewe" Ucap Renjun
Minji menatap Renjun dengan serius.
"Lalu? Hubungannya dengan aku?"
Renjun tak menjawabnya
"Aaaa apa cewe itu tak suka dengan aku? Atau dia membenci ku?" Tanya Minji lagi
"Tidak."
"Lalu?"
"Ia adalah Eonnie mu, sebenarnya aku malu bilang ke siapa pun apalagi denganmu adiknya"
Minji berpikir keras, apa yang di maksud Nara Eonnie.
"Apa maksud mu? Nara Eonnie?"
"Eoh."
"Yaaa. Bagaimana bisa?"
"Dia terlihat cantik dan dewasa. Dia memakai apapun juga cantik."
"Yaa. Renjun-ah. Kau salah menjauhi orang."
"Maksudmu?"
"Nara Eonnie itu kakak nya Yoora."
"Haa? Benarkah?"
"Eoh, tapi apa kau tidak tau kalau Nara Eonnie sudah punya pacar?"
"Tidak."
"Nara eonnie adalah pacarnya Taeyong oppa."
"Woaaaaa, sakit tak berdarah" Ucap Renjun sambil memegang dadanya
"Yang sabar yaa." Ucap Minji dengan tawa kecil.
Beberapa saat hening tanpa suara.
"Hmm... Renjun-ah. Ku kira kau menjauhi gara-gara aku mengetahui kau bekerja part time itu."
"Tidak. Sudah banyak yang tahu."
"Aaaaa begitu. Kau tak lelah?"
"Kalau dibilang lelah iya pasti."
"Aaa begitu."
"Sudah malam sebaiknya kau pulang."
"Oke, terima kasih ya. Aku pulang." Ucap Minji meninggalkan Renjun.
Minji pulang dengan santai sambil mendengarkan musik. Minji merasa ada seseorang yang mengikutinya. Ia berusaha tak takut, ia terus berjalan. Hingga ia melihat seseorang itu dari kaca sebuah minimarket. Ternyata itu adalah Renjun. Mungkin Renjun takut Minji nyasar lagi atau di ikuti orang jahat lagi. Sampai didekat rumah Renjun kemudian pergi untuk pulang. Minji berbalik badan dan melihat Renjun melangkahkan kakinya menjauh dari Rumah Minji. Minji hanya tersenyum.
"Terima kasih, Renjun-ah" Ucap Minji dengan pelan
Kemudian ia masuk dan melihat Jeno dan Haechan sedang bermain game bersama.
"Aku pulang." Ucap Minji
Tak satu pun yang menjawab. Karna kesal ia mendekati mereka dan berteriak.
"AKU PULANG!!!" Teriak Minji
"YAAA! MINJI-YA" Teriak balik Haechan
"Kau tak harus berteriak Minji-ya" Ucap Jeno sambil mengusap usap telinganya
"Hehe maaf Jeno-ssi"
"Tangan mu kenapa Minji?" tanya Jeno memegang tangan Minji
"Eoh, ini...tadi...aku jatuh."
"Palingan kau berantem lagi iya kan?" Ucap Haechan
"Tidak" Ucap Minji memukul pundak Haechan
"Yaaa. Sakit tau."
"Lain kali hati hati ya Minji-ya" Ucap Jeno dengan mengelus-elus luka Minji dengan senyuman manis
*Woaaa, benar-benar ini orang udah ganteng, baik, perhatian. Huaa makin suka aku ini.* Ucap Minji dalam hati
"YAA! MINJI-YA!" ucap Haechan menghancurkan lamunan Minji
"APA?" Jawab Minji
"Kau sudah makan?"
"Belum. kau mau memasakan aku makanan Haechanie?" Ucap Minji dengan harapan
"Tidak kau pergi ke mini market depan sana belikan Ramen eoh." Ucap Haechan
"Yaaa. Aku tak mau!"
"Katanya kau lapar jadi cepat belikan."
"Tidak. Kau kan kakakku harusnya kau yang belikan."
"Tidak, aku juga tidak mau. Sedang asik main."
"Biar aku saja yang belikan eoh." Ucap jeno kemudian pergi ke Mini market
Beberapa saat setelah Jeno keluar.
"Yaaa, Haechanie. Kenapa tak kau saja yang keluar."
"Kenapa? Biar kau bisa berduan dengan Jeno? Aniya."
"Tidak, Bukan begitu. aaaahh kau menyebalkan. Laparku jadi hilang." Ucap Minji pergi menuju kamarnya.
"Yaaaa. Minji-ya. Kau harus makan."
Setelah mandi dan merapikan beberapa buku, Minji akhirnya tertidur tanpa makan. Keesokan harinya Minji, Haechan, dan Jeno berangkat sekolah dengan bus bersama, karena Taeyong sedang perjalanan bisnis keluar kota. Saat perjalanan tidak ada satu pun yang berbicara satu sama lain. Haechan asik tertidur, Jeno asik dengan game di Hpnya, sedangkan Minji asik mendengarkan Musik sambil memejamkan mata. Beberapa saat kemudian mereka sampai di sekolah.
"Minji-ya nanti pulang naik bus lagi ya. Nara noona sedang sibuk dengan tugasnya. Jadi pulang naik bus eoh." Ucap Haechan
"Oke" Ucap Minji meninggalkan Haechan dan Jeno menuju kelas.
Saat sampai di kelas ia melihat Renjun sedang tertidur. Minji berniat untuk menjaili Renjun. Minji meniup wajah Renjun dari dekat. Ia terus meniup hingga Renjun bangun. Saat Renjun wajah mereka begitu dekat dan saling bertatapan. Mereka bertatapan beberapa detik.
"A....Annyeong Renjun-ah. Good Morning." Ucap Minji mencoba memperbaiki suasana yang canggung ini
"Eoh. Good morning." Ucap Renjun mengalihkan pandangannya dari Minji
Kemudian Minji kembali duduk di bangkunya. Beberapa saat kemudian guru datang dan memberi pelajaran.
****
Kini Minji menunggu Bus di halte dekat sekolah. Seseorang menepuk bahunya dari belakang.
"Aaa. Kau mengagetkan ku." Ucap Minji pada seseorang itu
"Haha, begitu saja kaget?" ucap renjun duduk sebelah Minji
"Eoh, aku kaget."
"Kau tak di jemput Nara Noona?"
"Tidak, dia sibuk."
"Aaa begitu."
"Aku tau kau ingin bertemu dengannya kan?"
"Eoh. Hahaha"
"Aku harap Nara Eonnie sibuk terus." Ucap Minji langsung masuk kedalam bus
"Yaa. Kau berdoa supaya aku tak bertemu dengannya lagi?"
"Eoh."
"Kenapa?"
"Tidak apa apa"
Renjun tak menjawab dan hanya diam sambil mendengarkan musik. Renjun duduk didepan Minji. Minji hanya diam tak melalukan apa-apa. Karena bosan ia menjahili Renjun lagi. Ia mencoba untuk mengambil satu dari headset Renjun. Tapi saat mengambilnya....
To be continued....
Tulis comment dibawah ini juseyo(:
KAMU SEDANG MEMBACA
Revenge | Renjun [COMPLETE]
FanfictionLee Minji adalah seorang perempuan yang memiliki trauma akan kekerasan. Setelah ia sudah mulai sembuh, ia kembali ke korea. Disaat itu lah pembalasan dendam dimulai.