ONE| Calon kakak ipar
"Jadi, ini cewek yang mau dijodohin sama Keenan?"
"Iya. Namanya Kuki Keci. Sekolah di SMA Bintang Terang. Cantik, ya?" kata Mama setelah meletakkan foto-foto seorang cewek-yang Berry nggak kenal- ke atas meja. Ada lebih sepuluh foto dengan fose selfie yang ketika melihatnya Berry jadi penasaran setengah mampus. SMA Bintang Terang? Itu kan sekolahnya juga. Jadi, cewek itu satu sekolah dengannya. Kuki Keci? Yang mana, ya, orangnya? Kok kayaknya Berry nggak pernah lihat, ya? Pasti tuh cewek nggak terkenal dan kuper, atau malah kutu buku. Sori aja ya, Berry nggak pernah tuh bergaul dengan cewek-cewek nggak modis kayak siapa tadi, kukuk? Apalah itu namanya.
"Cewek itu udah tau belum kalau dia mau dijodohin ama Keenan?"
"Belum. Mereka pernah ketemu waktu kecil. Kamu juga pernah loh ketemu ama dia. Kalau Mama nggak salah ingat, dia pernah nangis gara-gara kamu loh. Gimana, kamu setuju nggak kalau cewek ini jadi istri kakak kamu?"
Berry mengedikkan bahu cuek. "Ya, asal dia nggak bawel dan nyebelin aja."
Berry kembali naik ke kamarnya, sebelum dia benar-benar masuk ke dalam kamar, dia mundur lagi dan masuk ke kamar di depan kamarnya. Kamar Keenan.
Berry memandangi satu persatu foto-foto yang terpajang manis di dinding kamar. Dia tersenyum saat melihat fotonya dan Keenan yang saling berangkulan dan unjuk gigi mereka yang sama-sama ompong bagian depan. Saat itu Berry berumur 4 tahun sementara Keenan dua tahun di atasnya.
Sejak Keenan melanjutkan SMA ke Melbourne University, sampai hari ini mereka hanya berkomunikasi lewat social media. Dengar-dengar, bulan ini kakaknya itu akan pulang. Mungkin untuk membicarakan tentang perjodohan yang udah direncanakan jaaaaauh oleh Mama Papa juga keluarga cewek itu. Rasanya klise, dua orang yang nggak saling mengenal tiba-tiba dijodohkan oleh kedua orang tua yang dulunya bersahabat. Tapi, kenapa ya, kok kayaknya Berry kurang setuju dengan perjodohan ini. Nggak adil aja rasanya kalo cowok sebaik Keenan dijodohin ama cewek yang nggak dia kenal. Apalagi kalo sampe cewek itu ternyata menyebalkan minta ampun. Dan kenapa sih harus anak sekolahan? Berry menggelengkan kepalanya. Mama dan Papanya terlalu lebay. Keenan cakep, pasti bisa cari cewek sendirilah.
"Ya, Ber?" sahut Keenan di seberang sana. Berry merebahkan tubuhnya di kasur empuknya. Baru saja dia kembali ke kamar untuk melanjutkan tidur siangnya yang sempat diganggu Mama. Hari minggu ini, kan waktunya buat malas-malasan.
"Lo udah liat belum foto cewek yang mau dijodohin ama lo itu?"
"Hemm, Mama nggak ada ngirim apa-apa ke gue. Emang bener, ya, soal perjodohan itu?"
Berry mengerutkan keningnya bingung. Jadi, Keenan belum tau. Berry mengganti posisi menjadi telungkup. "Iya, katanya sih jadi. Emang lo mau?"
Agak lama Keenan menjawab, sampai-sampai Berry meneriakinya. Keenan berdeham lalu berkata dengan suara kecil,"Katanya sih, gue udah pernah ketemu ama cewek itu. Tapi, dulu, waktu umur lima atau enam, ya. Lupa gue."
"Kok nggak nyambung, sih? Gue nanya lo emang mau dijodohiiiiiin?" teriak Berry gemas.
"Wkwkwkw, nggak tau, ya! Ntar deh kalo gue udah liat orangnya yang mana baru gue jawab pertanyaan lo. Udah dulu, ya. Gue mau ngampus ini, bye."
Klik. Telepon terputus. Berry mencibir lalu membenamkan wajahnya ke bantal guling. Tidur lageeee aaaah. Nyem nyem.
♥
SMA Bintang Terang
Berry baru saja memarkirkan motornya tapi cewek-cewek udah meneriakinya dengan lebay. Berry hanya membalas dengan senyum terbaiknya lalu berlari melewati koridor. Langkahnya berhenti waktu melihat seorang cewek berdiri membelakanginya sambil mengibaskan raket nyamuk ke segala arah.
"Hiaaaaaat!"
Plak. Ctek. Ctek.
"Cikidaaaaaw cikidaaaaaaaaw aweu aweuuu!" teriaknya setiap kali raketnya berhasil menyengat nyamuk yang ditaboknya.
"Huahahaha! Mati kau nyamuk!" katanya bangga. Berry mundur selangkah saat cewek itu berbalik. Dia mengibaskan rambutnya dengan gaya berlebihan. Tunggu deh, kayaknya cewek ini mirip seseorang.
"Hiiiaat-"
Berry nggak sempat menghindari waktu cewek itu mengarahkan raket nyamuk itu ke wajahnya dan Teplaaaak!
"Cikidaaaaaw cikidaaaaw aweu!" teriaknya saat raket berwarna kuning itu menempel dipipi Berry.
"Woiii!" bentak Berry galak. Cewek yang belum diketahui namanya itu cepat-cepat menyingkirkan raket nyamuknya dari pipi Berry yang sekarang merah.
"Ada nyamuk tuh tadi! Untung nggak kegigit kan lo!" katanya sambil menggoyangkan bahunya ke kanan dan ke kiri.
"Mending gue digigit dari pada kena tabok pake raket nyamuk!" kata Berry masih galak. Cewek itu mengangkat satu alisnya lalu pergi. Lagi-lagi Berry mendengar teriakan cikidaw bersamaan dengan bunyi nyamuk kena tabok.
"Kenapa lo bro? Pagi-pagi udah ngomel aja kek nenek gue lo!" ucap Reno setelah meremas bokong Berry.
"Tuh tadi siapa sih? Anak kelas berapa? Berani banget dia nabok gue pake raket nyamuk!" jawab Berry sambil mengusap-usap pipinya.
"Ah!" Reno menjetikkan jarinya. "Itu si Keci, anak kelas akselerasi. Kemaren kan dia kelas satu, tahun ini langsung naik ke kelas tiga. Sekelas loh ama kita," kata Reno sambil merapikan celananya yang melorot.
"Hah? Siapa tadi namanya?"
"Keci. Kuki Keci."
Hmmmmff. Berry melotot. "Kuki Keci?"
Jangan-jangan? Berry menepuk jidatnya. Dia baru aja ingat kalo dia pernah melihat cewek itu. Kemaren sore di rumah, dari foto-foto yang dikasih lihat Mamanya. Cewek kayak gitu mau jadi kakak ipar gueeeee??? Mampus!
Pada waktu yang sama di tempat yang berbeda....
Keenan mengunduh file yang baru saja masuk ke emailnya dengan judul "Kukinya Keenan". Itu pasti kerjaan Mamanya. Keenan mengklik folder yang selesai diunduh, manik hitamnya bersinar bersamaan dengan ujung bibirnya yang tertarik ke atas saat melihat foto-foto itu.
"Kuki, kamu udah besar ternyata. Cantik."
♥ ♥ ♥
Cp : Short Story aja. Iya gue tauuuu cerita gue ada dua yang belum kelar. Masih dua kok ,nyante aja wkwkwkkwkwkwk
Ada yang bisa bantu bikin cover gue nggak by the way wkwkwkwkkwkw
KAMU SEDANG MEMBACA
Keci Romance
FanfictionAwalnya, Berry nggak setuju kalo Keenan dijodohin sama cewek aneh itu. Kuki Keci. Cewek yang selalu membawa raket nyamuk kemana-mana. Awalnya, Berry cuma iseng aja deket-deket Keci. Awalnya juga, Berry sengaja gangguin Keci, pengen tau aja sifat a...