Awal Pertemuan[A]

50 2 0
                                    

Hari ini ialah hari dimana aku harus datang ke rumah sakit buat menembus obat yang sudah kurujuk kemarin sore.

Rencananya aku datang bersama ibuku, namun sayang beliau lagi ada urusan bersama bpkku. Jadinya aku terpaksa menembus obat itu sendirian.
Sudah jomblo, eh datangnya pun sendirian. Malangnya nasib gue.

Setelah menembus obat tadi pikiranku masih melayang dengan kejadian sekitar 35 menit yang lalu. Bagaimana tidak? Aku bertemu lagi dengannya setelah 7 tahun tidak pernah bertemu lagi.

Jantungku masih saja berdetak tak karuan. Rasa seperti mau copot saja. Ya mungkin memang kuakui kalo aku masih cinta dengannya. Tapi bagaimana dengan dia? Apakah masih cinta atau tidak lagi? Tapi tadi kudengar dia dapat telpon dari pacarnya. Oh Ziva stop berpikiran tentang dia.!

Author

"Do. Kamu masih mikirin pertemuan singkat kamu sama ziva?"tanya gadis itu yang tak lain adalah pacarnya

"..."

"Em ternyata emang bener ya. Katanya kalo habis ketemu mantan itu pikiran nya langsung gak fokus. Itu bener emang ternyata"

"Kamu apaan sih nes"

"Kamu apaan sih nes? Harusnya aku yang tanya kamu. Kamu kenapa sih do? Kamu kenapa diemin aku?"tanya nya lagi

"Aku gak diemin kamu"ucapnya

"Bohong! Kamu pembohong aldo! Kamu pernah bilang sama aku kalo kamu itu udah gak terlalu mikirin MANTAN kamu itu lagi? Tapi apa? Sampai sekarang kamu masih mikirin dia kan? Jawab aku do? Iya kan!"ucapnya sambil memegang tangan aldo

"Maaf. Tapi aku gak lagi mikirin dia nes. Udahlah kenapa kita harus bahas tentang masalah ini sih?"

"Harus dibahas! Kalo gak kamu sampai besok pun mungkin masih mikirin dia. Udahlah do aku udah kenal sama kamu selama 1 tahun. Aku udah tahu banget sama sikap kamu. Kamu hari ini sama yang kemarin beda tahu gak!"ucapnya

"Ya jelas beda dong. Kemarin ya kemarin. Hari ini ya hari inilah nes. Udah ya gak usah bahas masalah mantan lagi. Sekarang mending kita makan aja"ucap aldo yang langsung kembali berubah seperti sikap biasanya

Namun sayang Nessa masih bersikukuh untuk membahas masalah ziva mantan aldo sang kekasihnya. Dia tahu kalo sampai sekarang aldo masih belum bisa melupakan mantannya itu. Dia juga aneh kok aldo masih belum bisa move on dari mantan pacar kecilnya itu.

"Nggak. Kamu aja yang makan. Aku gak mood"ucapnya

"Nes. Kamu itu sebenarnya mau apa sih? Daritadi kok gak capek-capek bahas masalah ini mulu. Tadi kan sudah aku ceritain gimana pertemuan antara aku dan ziva."ucapnya santai masih dengan melanjutkan makannya

"Ulang! Aku mau ulang cerita semuanya. Kamu berapa jam bertemu dengan dia waktu dirs tadi?"

"Yaampun nessa. Oke aku jelasin ulang. Kamu denger baik-baik ya. Tadi aku ketemu sama ziva selama 30 menit. Aku cuma sempet ngobrol aja sama dia. Jujur ya emang sih ada perasaan senang waktu ketemu dia lagi. Kamu tahu sendirilah aku sama ziva udah 7 tahun gak ketemu. Dan sekarang dipertemukan lagi sama dia dalam waktu yang singkat. Ya walaupun singkat tapi bermakna buat aku nes. Kamu jangan berpikiran macem-macem dulu. Dia ke rs buat menembus obatnya. Kalo aku buat besuk tetangga aku yang lagi sakit. Udah itu aja"ucapnya yang tenang dengan raut muka yang tersenyum setelah menjelaskan ceritanya tadi

Nessa yang mendengarnya pun merasakan sakit hati. Dia tahu kalo pertemuan tadi itu adalah pertemuan yang pertama kali bagi keduanya setelah 7 tahun tak bertemu. Tapi nessa berpikir apakah pacarnya itu tidak tahu kalo sekarang nessa sedang cemburu? Ntahlah dia hanya mampu memendam perasaannya itu didalam hati.

Dia kecewa dengan aldo. Segitu besarnya dan senangnya aldo saat ketemu ziva lagi. Oh tuhan bagaimana ini? Nessa sangat mencintai pacarnya itu. Tapi aldo? Dia belum bisa mencintai nessa sampai sekarang.

"Tuh kan. Kamu itu arghh aldo! Stop buat senyum-senyum sendiri. Kamu gak mikirin perasaan aku apa? Andai tadi aku ikut kamu. Gak bakal ada yang namanya pertemuan sama mantan kan? Udahlah mending sekarang kita pulang."ucapnya

"Maaf nes. Tapi aku gak bisa nganterin kamu pulang. Aku ada urusan"ucapnya yang sambil menatap mata nessa

"Apa? Kamu ada urusan? Oh aku tahu. Ada urusan sama kerjaan atau ada urusan sama ziva?"ucapnya yang langsung dapat tatapan menajam dari aldo. Namun nessa tak menghiraukan tatapan itu. Dia masih sibuk cemburu dengan ziva

"Udahlah terserah kamu nes. Aku capek! Aku ada urusan. Terserah aku mau ada urusan dengan siapapun. Termasuk sama ziva. Permisi"ucap aldo yang langsung segera berdiri dan pergi meninggalkan nessa sendirian.

Nessa yang ditinggalkan aldo sendirian pun hanya bisa merenung dan menangis melihat kelakuan aldo. Dia berpikir sampai kapan hubungannya seperti ini dengan aldo,? Dia sudah berumur tidak lagi muda dan aldo pun sama. Tapi sampai sekarang belum ada tanda-tanda kalo aldo mau melamarnya.

Di lain tempat aldo yang fokus sama jalanan. Sampai-sampai dia menabrak seseorang. Dan hal itu langsung membuyarkan konsentrasi aldo. Dia pun langsung segera keluar dan mengecek siapa orang yang ditabrak nya tadi

Setelah keluar dari mobil aldo pun terkejut melihat seseorang yang ditabrak nya tadi. Ya ternyata orang yang ditabrak nya adalah ziva. Mantan pacarnya.

Aldo pun langsung panik luar biasa ketika melihat ziva mengeluarkan airmata nya dan lutut sama tangan nya berdarah. Dia emang cowok. Cowok normal yang nggak bisa ngeliat cewek terluka. Dengan nessa dia tidak sampai begini. Tapi kalau dengan ziva dia sangat khawatir. Ntahlah dia juga masih bingung dengan pikirannya.

Yang terpenting saat ini adalah mengobati ziva dulu.
"Zi. Ayo ikut kakak kita kerumah sakit buat ngobatin luka kamu itu,"ucapnya yang langsung mau menggendong ziva. Tetapi ditolak oleh ziva. Karena dia tahu kalo aldo bukan siapa-siapanya lagi sekarang.

"Maaf kak kayanya gak usah kerumah sakit. Ini gapapa kok gak terlalu parah. Ziva bisa kok ngobatin lukanya sendiri."ucap ziva yang langsung mencoba berdiri namun sayang belum lama dia berdiri sudah terjatuh lagi. Aldo yang melihat itu pun geram dengan tingkah ziva. Tanpa babibu lagi aldo langsung menggendong ziva dan dimasukkan kedalam mobil nya.

"Kak.."ucap ziva

"Udah kamu diem dulu aja zi. Kita mau kerumah sakit."ucapnya

"Tapi kak ziva gapapa kok beneran"

"Gapapa gimana? Itu lutut sama tangan kamu itu berdarah zi. Itu pasti sakit banget iya kan? Udah ya kamu diem aja dulu. Bentar lagi kita sampai rumah sakit kok"ucapnya dan ya langsung memberhentikan mobilnya di parkiran rumah sakit seperti yang dikatakan oleh aldo tadi.

"Kak ini serius"ucap ziva yang melihat aldo melepaskan seatbelt nya

"Yaiyalah ziva. Kita serius ini dirumah sakit. Kamu tunggu disitu dulu"

Aldo pun langsung turun dan berjalan membukakan pintu mobil untuk menggendong ziva dan langsung membawanya kedalam untuk mengobati lukanya.

Ziva pun sudah dapat ruangan. Dan dokter pun sedang membersihkan luka-luka nya. Sedangkan aldo menunggu diluar dengan pikirannya yang berkecamuk mengkhawatirkan kondisi ziva.

Setelah menunggu 15 menit. Akhirnya ziva pun keluar juga dengan diiringi sang dokter dan suster. Aldo pun langsung berdiri ketika melihat ziva yang sudah bisa berjalan.

"Zi sudah?" Ziva yang mendengarnya pun mengangguk

"Terimakasih dok. Kalo gitu saya sama ziva permisi pulang dulu"
Ucapnya dan langsung menarik dan menggandeng tangan ziva. Tanpa disadari aldo bahwa dari tadi detak jantung ziva tak karuan . Semoga saja kak aldo tidak mendengar detak jantungku yang bunyi nya cepat sekali"pikir ziva.

"Hai ini cerita kedua ku. Semoga suka ya. Baca juga cerita pertama ku. Judulnya Perfect Couple"

TBC

NostalgiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang