Terjebak perdebatan yang sama

49 2 0
                                    

Saat ini Aldo lagi menunggu Nessa didepan dirumahnya. Sesuai dengan janjinya semalam bahwa dia akan mengantarkan gadis itu pergi kerja.
Bagaimana pun juga ia harus bisa membahagiakan pacarnya itu. Iya Aldo memang sayang sama Nessa tapi tidak mencintai nya.

Saat ini hati dan pikiran Aldo masih dipenuhi dengan nama Ziva. Pikiran Aldo pun terbuyar saat mendengar suara langkah sepatu mendekat kearah mobilnya. Disana sudah ada nessa yang sedang membawa tasnya dengan pakaian formal guru.

"Hei"sapa Nessa pacarnya

"Hei"jawab Aldo sesaat. Dan Aldo pun langsung melajukan mobilnya menuju tempat mengajar pacarnya itu.

"Kamu kemarin habis ada urusan sama siapa do?"tanya nessa

"Em sama ziva"ucapnya yang masih tetap fokus pada jalanan

"Sama ziva ya? Pantesan.."ucapnya nessa emang sengaja digantung. Dia ingin tahu bagaimana reaksi pacarnya itu

Aldo pun langsung menoleh. Dia bingung dengan perkataan Nessa. Kenapa seperti digantung? Atau memang dia sengaja menggantungkan kalimatnya?"batinnya yang bersuara

"Pantesan kenapa?"ucapnya singkat yang mampu memberikan perubahan pada raut muka nessa.

"Pantesan wangi parfumnya masih kecium sampai sekarang. Dia pasti kamu ajak masuk mobil kan do? Bicarain apa aja kalian kemarin?"tanya Nessa dengan tegas dan menoleh ke arah aldo

"Cuma ngobrol biasa aja sayang. Kemarin gak sengaja aku nyerempet dia. Dan akhirnya aku bawa ke rs. Karna aku kasian ngeliat darah yang ngalir dari lutut dan tangannya. Emangnya masih kecium ya aroma parfumnya?"ucap Aldo mantap  dan sesekali melirik kearah nessa.

"Oh. Iya jelas banget baunya. Wangi Vanilla. Ditambah lagi disekitar area ini"ucapnya sambil tangan nya mencolek-colek jendela mobil Aldo

"Oh."hanya itu respon yang diberikan aldo. Dan hal itu mampu membuat emosi nessa tersulut

"Kamu kok biasa aja sih nyium bau parfumnya ziva? Apa jangan-jangan kamu seneng ya kalo dimobil kamu bau MANTAN!."

"Nes stop. Plis jangan bahas mantan dulu"ucap Aldo yang juga pusing memikirkan masalah ini. Nessa pacarnya itu selalu saja membahas tentang mantannya

"Kenapa? Takut gak bisa ngontrol hati kamu hem? Kamu itu plinplan dengan hati kamu do."ucap nessa yang kembali menoleh kearah aldo.

"Aku gak plin plan. Kamu kenapa sih nes. Dari kemarin bawaannya emosi aja. Aku sama ziva kemarin cuma ngobrolin biasa aja. Sama kaya pembicaraan kita biasanya. Aku gak sengaja ketemu dia lagi saat aku pulang. Aku juga kasian ngeliat nya. Aku yang udah nabrak dia masa gak aku tolongin juga. Dimana harga diri aku sebagai lelaki nes. Dan dimana harga diri aku sebagai tentara nes" ucap aldo yang ikut menoleh kearah nessa namun hanya sekilas. Dan kembali fokus pada jalanan.

Nessa yang mendengar perkataan pacarnya itu hanya mampu diam. Aldo benar. Perkataan aldo benar. Mungkin hal yang akan dilakuin Nessa sama halnya dengan Aldo.
Tapi apa salah kalo dia cemburu? Dia takut kehilangan Aldo.

"Termasuk nolongin mantan kamu itu? Aku tahu kamu seorang tentara. Apa pekerjaan seorang tentara harus menolong mantan pacar yang terluka?"ucapnya yang mampu membuat aldo prustasi

Aldo menjambak rambut nya. Dia benar-benar prustasi kali ini dibuat nessa. Gadis itu kenapa selalu berpikiran aneh tentangnya. Arghhh!

"Kamu juga nes. Kamu seorang guru seharusnya kamu bisa memaklumi posisi aku kemarin siang"ucapnya dengan selembut mungkin agar tidak menyakiti hati pacarnya

"Apa kamu mampu memaklumi posisi aku do?" Jawabnya balik yang mampu membuat aldo jadi merasa bersalah.

Yatuhan baru saja mereka semalam berbaikan. Kenapa harus terjadi pertengkaran lagi pagi ini. Kayanya Aldo harus menyetujui ajakan makan malam yang diadakan oleh keluarga Nessa

"Udah ya sayang. Nanti aku usahain jemput kamu. Dan kita nanti malam makan bersama keluarga kamu. Aku setuju. Dan nanti aku izin sama Danki aku untuk acara makan malam hari ini."ucapnya yang mampu membuat nessa memoleh kearahnya.

"Kamu mau mengalihkan pembicaraan dengan mau ikut makan malam dengan keluarga aku gitu?"tanya nya. Yang mampu membuat Aldo menoleh dengan menghembuskan nafas kasar dan mangusap wajahnya kasar.

Ya! Aldo saat ini lagi Prustasi. Ntah lah apa yang ada dipikiran Nessa. Gadis itu selalu saja membahas masalah yang kemarin. Padahal hari ini Aldo ingin membahas masalah baru dan berbaikan dengan pacarnya itu.

"Nes. Gak gitu maksud aku"ucap Aldo yang mencoba bersuara sedatar mungkin dan sedikit lembut.

"Gak gitu apa do? Kamu kemarin-kemarin aku ajakin makan malam sama keluarga aku, kamu selalu bilang gak bisa!, dan sekarang kamu bilang bisa. Kamu memang sengaja mau mengalihkan pembicaraan do!. Dan tadi kamu bilang bukan gitu maksud aku. Tapi apa? Kamu Aneh do!"ucap Nessa yang mencoba mengontrol dirinya agar sebisa mungkin tidak emosi menghadapi pacar tentaranya ini.

"Udahlah Nes. Masalah ini nanti lagi aja bahasnya. Mending sekarang kamu turun. Udah sampe ini"ucap Aldo yang tak mampu berlama-lama bersama Nessa. Dia pusing dengan tingkah Nessa yang selalu saja membahas masa lalu. Ya! Dia memang mengakui kalo masih menyayangi Ziva.
Tapi apa setiap kali pertemuan bersama Nessa, harus selalu membahas tentang Masa Lalu dirinya?.

Nessa pun memejamkan matanya sejenak. Dan kembali membuka suara untuk mengucapkan terimakasih kepada kekasihnya itu. Setidaknya Aldo masih peduli dan perhatian dengannya.

"Makasih do kamu udah mau nganterin aku."ucap Nessa. Dan diangguki oleh Aldo

"Kalo gitu aku kerja dulu. Kamu hati-hati dijalan"ucapnya dan langsung keluar dari mobil Aldo.

Aldo pun hanya mampu menganggukan kepalanya saja.
Dan ia pun langsung menjalankan mobilnya meninggalkan area sekolahan tempat dimana pacarnya itu mengajar.

Pagi ini cukup cerah bagi Kinara Zivaly. Karna dari sebangun tidur tadi dia merasakan kesenangan yang tiada tara. Ntahlah apa yang membuat Ziva merasa senang hari ini. Apa gara-gara pertemuannya dengan Aldo kemarin?

Ziva pun sekarang lagi berada di sebuah restoran. Restoran nya sih gak terlalu mewah ya, itu malah sederhana banget. Untungnya sih makanan nya enak-enak. Disini dia masih sibuk memainkan hpnya. Disaat hujan seperti ini dia memang paling sering datang ke restoran ini, kadang juga Ziva sering dirumah kalo ia lagi bosen keluar. Ya sudah hampir setengah jam hujan yang mengguyur kota jakarta ini belum reda juga. Tadinya Ziva berniat mau langsung pulang sedari mengajar dikampus sebagai assisten dosen, namun berhubung cuaca tadi mendung jadinya ia mampir direstoran ini dulu. Sekalian makan.

Tapi sedari tadi ada seseorang yang melihat tingkah nya dan gerak-gerik nya. Dia pun mendekat kearah gadis itu. Dan langsung duduk di depan gadis itu. Dia adalah Eza Nuraga Zewaldo. Mantan kekasih Kinara Zivaly. Tapi yang masih membingungkan Dunia. Mereka masih memiliki perasaan yang sama di dalam lubuk hatinya.

Masih sama-sama memiliki rasa sayang diantara keduanya. Namun sayang saat ini Aldo sudah memiliki kekasih baru. Yang dirasakan Ziva pertama kali adalah cemburu, sakit hati, dan kecewa. Dia berharap suatu saat nanti bisa kembali lagi bersama Aldo.

Tapi ia juga menyadari bahwa ini adalah kesalahannya di masa lalu. Andai saja ia tidak memutuskan Aldo. Pasti saat ini mereka masih bersama. Tapi ya sudahlah Nasi sudah menjadi bubur. Ziva pun tidakk bisa berbuat apa-apa lagi. Selain terus berdoa, berdoa, dan berdoa.

"Kalo masih sama-sama sayang. Kenapa harus jadi mantan?"

Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NostalgiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang