Hai._.
Happy Reading.
***
Setelah membersihkan diri, Yoongi mengenakan kemeja berlengan panjang tidak lupa didalamnya ia memakai sebuah kaus yang menutupi leher putihnya.
Melihat ada sedikit bercak lemerahan disana membuat Yoongi kesal pada dirinya sendiri.
Ditambah sebuah scraf untuk melindunginya dari cuaca dingin dan sebuah jaket tebal yang membuat dirinya menjadi sedikit hangat.
Jaket Jungkook.
Yoongi tersenyum melihatnya, diliriknya sebuah arloji yang melekat pada tangannya menunjukan pukul 08.23.
Dengan cepat pemuda manis ini berlari menuju mobilnya yang jarang ia pakai dan melajukan mobil itu menuju bandara.
Ia sudah lama tidak memakai mobil ini. sejak mengenal Taehyung ia selalu berangkat dan pulang pergi bersamanya.Memikirkan itu membuat Yoongi mendesis tak suka, itu tak berlaku sekarang. Ia tak akan pernah lagi bergantung pada lelaki sialan itu.
Ya, tentu saja.
Tidak perlu waktu setengah jam, Yoongi kini sudah berada di Bandara dimana adik kesayangannya itu akan terbang._.
Mata kecilnya menjelajahi seluruh tempat mencari keberadaan Jungkook.
"Mencariku ya?"
Suara itu mengejutkan Yoongi dari arah belakang tubuhnya, "Jungkook!" pekik Yoongi senang lalu berjalan cepat memeluk pemuda tampan itu.
"Aku belum pergi saja kau sudah merindukanku, Hyung." Terdengar kekehan pelan diakhir kalimat yang dilontarkan Jungkook pada sosok yang tengah memeluknya ini.
"Aku ingin mengatakan jangan pergi, namun aku tak bisa."
"Kau sudah mengatakannya tadi, hyung."
Jungkook kembali terkekeh mendengar ucapan Hyungnya itu, dengan gemas ia mengacak surai rambut Yoongi dengan pelan.
"Jaga dirimu baik-baik hyung." Bisik Jungkook tepat pada telinga Yoongi, memeluk sosok mungil tersebut dengan erat.
"Seharusnya aku yang mengatakan itu."
Jungkook tersenyum kecil dan melepas pelukan tersebut, ia tak mau terlalu larut dalam aroma Yoongi.
Ia takut ia tidak akan pergi karena sosok dihadapannya ini.
Dan ia takut tidak bisa bertemu lagi dengan Yoongi nantinya.
"Apa kau baik-baik saja?" Tanya Jungkook dengan nada curiga.
"Tentu,"
"Kau habis menangis?"
"Hm- tidak."
Merasa tak puas dengan jawaban Yoongi, Jungkook mencengkram bahu kecil Yoongi dan mengguncangkannya dengan gerakan pelan.
"Sadarlah Min Yoongi, diluar sana banyak yang mendukungmu bangkit dan menjadi kuat. Dia tidak pantas kau tangisi, Yoongi."
"Masih banyak yang menyayangimu, kita semua menyayangimu. Jangan pikirkan dia yang tidak menyayangimu,"
Perkataan Jungkook hanya terlewat begitu saja ditelinga Yoongi, ia tidak suka jika membahas hal ini lagi.
Membahas betapa lemah dirinya.
Betapa rapuh dirinya.
Hanya karena seseorang.
Seseorang yang menganggapnya hanya sebagai Boneka serba guna.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Boy]-Friend ; TAEGI ✔
Fanfic🍃COMPLETED [Private on some chapter] "Kenapa? Kita tidak berpacaran sungguhan kenapa aku masih di hitung selingkuh?" "Terlalu sayang dan Bodoh itu tenyata beda tipis." #315 Dalam Fanfiction [30.03.17] BROMANCE ✖ YAOI. ©Deexxx12, 2017