Chapter 4 : Awal yang baru

55 30 10
                                    

Alice menunggu di depan sekolah sendirian.
Benar-benar sendirian.
Ia tidak tau akan pulang dengan siapa.
Dengan bodohnya ia meninggalkan dompet dan HPnya di atas meja makan.

Tadi pagi untuk pertama kalinya ia berangkat bersama Alan.
Sarapannya adalah Bulgogi, dan itu kesukaan Alice.
Namun Alan terus saja mengklakson motornya dan berteriak agar Alice cepat.

Jadi itu alasan mengapa Alice melupakan Hp dan Dompetnya.
Ia melihat mobil dan motor yang berada di jalan, berharap salah satu dari mereka kasihan melihat Alice seperti ini.

Sebuah motor besar berhenti di depan Alice, motor itu berwarna hijau dan tertera merknya di tangki bensin motor itu 'Ninja'.

Alice hampir bersorak setelah melihat gaya laki-laki bermotor ninja saat membuka helmnya.
Ia ingin memuji, namun ternyata yang berada di dalam helm itu adalah Anta.

"Hai Lice..."

"Iya... ada apa?"

"Aku disuruh Alan menjemputmu, Alan sedang ada kerja kelompok dengan Nathan. Jadi mari kuantar pulang"

"Tidak usah. Nanti aku menunggu ibuku saja."

Anta mengangkat pundaknya seakan bilang 'terserah' kepada Alice dan lelaki itu segera menaiki kembali motornya.

"Kau menunggu ibumu kan?" Alice mengangguk dan melempar pandangannya ke jalan.

"Tunggu saja dia pulang besok. Ia sedang pergi dengan ayahmu ke pernikahan saudara di luar daerah. itusih yang diberitahu Alan"

Mata Alice terbelak mendengar perkataan Anta. Bagaimana bisa ibunya meninggalkannya seperti itu.

Alice langsung naik ke motor Anta.

Dengan berat hati ia harus menerima tawaran laki-laki itu, walaupun dalam hati ia sedikit senang.
.

.

.

Motor besar itu berhenti di sebuah taman kota.
Alice memperhatikan sekitar taman dan turun dari motor Anta.

"Mau apa kita ke sini?" Anta menatap Alice beberapa saat lalu menunjuk mobil ice cream yang berada tepat di belakang bangku taman.

Anta menyerahkan uangnya ke arah Alice.

"Belikan aku yang mint choco. kamu beli juga kalau mau. aku tunggu di bangku taman itu" Alice bingung kenapa ia diajak kesini, kenapa dia disuruh beli es krim. dan ia juga bingung kenapa ia mau-maunya disuruh seniornya itu.

Alice akhirnya berjalan ke arah mobil itu dan menyelesaikan tugasnya yang diberikan Anta.

"Nih kak..." Alice memberikan pesanan Anta dan laki-laki itu mulai memakannya.

"Kau tau? Ini es krim favorit Meidy."

Jderr

Hati Alice seakan disambar petir dan terpecah menjadi berkeping-keping.

"Aku ke sini untuk mengklasifikasikan hubungan aku dengan Meidy lice.." Anta menatap dalam mata Alice.

Alice ingin menangis saat ini.
Ia takut jika Anta berkata kalau ia dan meidy adalah sepasang kekasih.

"Kami saudara lice... percayalah.." Alice ingin percaya. Namun ia takut. Bukti yang Alan kasih kemarin itu cukup membuat Alice yakin bahwa Anta dan Meidy berpacaran.

"Kalau kalian saudara... Mengapa kalian terlihat seperti itu? Maksudnya mengapa kalian sangat akur? Bukan. Kalian terlalu romantis untuk ukuran saudara kandung. Kau lihat aku dengan Alan? Atau Nathan dengan Fanny? kami tidak seperti itu."

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang