Chapter 5 : Bimbang

52 16 12
                                    

Maaf jika ada typo, kesalahan penulisan, atau tanda baca. Karena author tidak sempurna. Kesempurnaan hanya milik Tuhan. Jika ada bahasa yang kurang dimengerti silahkan tandai dan komentar. Kritik dan saran terbuka untuk siapapun, sesungguhnya kritik kalian dibutuhkan.
Terima kasih
Happy reading!!

.
.
.
.

Pagi ini Fanny harus berangkat lebih awal dari biasanya karena hari ini Ia mendapatkan giliran piket kelas , jika tidak maka sekelas akan mendapatkan getahnya.
Guru yang mengajar kali ini guru killer,  jika kelas tidak bersih seperti keinginannya maka ia akan langsung marah-marah. 

Namun ada kendala yang Fanny alami pagi ini, Nathan kakaknya benar-benar lelet, sudah 30 menit Nathan tidak keluar dari kamarnya. 

"Apa yang sedang kamu lakukan, tolong ya jangan seperti perempuan begitu, ini sudah jam 06.20!"

"Yaa ini juga sudah mau selesai kok! , kamu itu cerewet banget sih. " teriak Nathan dari balik pintu kamarnya. 

"Aku tunggu di mobil cepatlah keluar dan ingat jangan lupakan barang apapun jika kau sudah di luar! "

"Iya... aku tahu!!"

Sudah 5 menit lamanya Fanny menunggu di mobil, akhirnya Nathan keluar juga dan ia segera memasuki mobil dan menuju sekolah mereka. Seperti biasa mereka selalu bersitegang jika sudah pergi ke sekolah bersama, suasana di mobil itu benar-benar beku tak satu pun dari mereka saling bicara.

Nathan memarkir mobilnya tak jauh dari sekolah, hanya berjarak 100 M, ia sengaja tidak memarkirkannya di sekolah karena ia belum memiliki SIM. 

"Fanny ! Setelah pulang sekolah cepatlah temui aku, karena aku akan pergi bersama teman-temanku nanti."

"Hmmm...oke, aku akan mencarimu di kelas." sahut Fanny ketus ke Nathan.

Saat di gerbang sekolah, Nathan memanggil seseorang yang berada tepat di depan mereka. 

"Dikk! Dikkaaa! "

Orang itu menoleh ke arah Fanny dan Nathan. 
Fanny tertegun ternyata orang itu adalah Dika yang ia kenal dari SMP.
Dika yang membuat Fanny merasakan bagaimana cinta pertama kali. 

"Hoii Nathann! Tumben dateng pagi, biasanya kamu masih mandi jam segini." canda Dika pada Nathan

"Nihh adikku Fanny kebagian jadwal piket hari ini dan dia harus dateng pagi."

Dika menoleh pada Fanny.
Fanny menjadi salah tingkah, ia hanya bisa tersenyum pada Dika.
Menurut Fanny Dika sekarang masih sama seperti dulu, gayanya sama sekali tidak berubah.
Sikapnya yang ramah masih Dika miliki, hal itu yang membuat Fanny masih menyukainya. 

"Haii Fanny salam kenal, aku Dika."

Ucap Dika sambil mengulurkan tangan. Fanny melirik tangan Dika, membalas jabatan tangannya sambil tersenyum manis. Hari ini Fanny tak menyangka bahwa ia akan menjabat tangan dengan seorang yang telah lama ia sukai. 

"Segitu dulu perkenalan kalian, btw Fanny bukannya kamu harus membersihkan kelas ya." sindir Nathan yang merasa tak dihiraukan oleh mereka berdua. 

"Ohh yaa... baiklah aku duluan, sampai nanti kak Dika." 

Fanny berlalu meninggalkan Dika dan Nathan yang masih terlihat sedang mengobrol. 
Sesampainya di kelas, ternyata kedua sahabatnya telah berada di kelas. Mereka berdua terlihat sedang mengerjakan sesuatu. 

"Alice?Meydi? Apa yang kalian lakukan, tumben banget dateng sepagi ini? "

"Hehehe... Fanny kamu baik deh, tolong bantu kita dong. " rengek mereka pada Fanny

ChangeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang