"Katherine!!" suara teriakan seorang perempuan mulai terdengar masuk ke telingaku. Tak salah lagi, itu adalah suara seorang perempuan yang sangat galak. Galak yang akan membuat telingaku menjadi tuli olehnya. Dia adalah Jocelyn Ruth. Jocelyn adalah kakakku, selain suka marah-marah dia juga baik dan pintar masak. Dia kakakku yang selalu menjagaku. Setelah masa-masa meninggalnya Mom, kakakku lah yang selalu mengurusku. Dan Dad, Dad selalu sibuk dengan pekerjaan dikantornya. Sampai-sampai, dia pergi ke luar negeri. Inggris- tepatnya di kota London, di sanalah Dad tinggal, sampai sekarang dia belum kembali. Aku tidak tau apa yang terjadi pada Dad. Kejadian ini sudah lama bertahun-tahun terlewati. Namun, setelah kejadian itu-kakakku tak pernah lelah menjagaku. I love you, my sister.
Akupun terbangun dari tidurku, mataku mulai melirik kearah jam yang baru menunjukkan pukul 6 pagi. Akupun mulai kesal, mengapa kakak itu membangunkanku dengan teriakan yang sangat ganas sepagi ini. Aku mulai melangkahkan kakiku sembari mengucek mataku yang masih terasa ngantuk dan langsung turun ke bawah melewati banyaknya anak-anak tangga, tanpa membereskan tempat tidur. Yes, kalian boleh katakan aku pemalas. Memang fakta. Aku memang sudah terlahir menjadi pemalas, mungkin. Dan itu tidak akan menjadi masalah, bukan? Kakakku selalu saja menyuruhku untuk mengubah sikapku menjadi lebih baik. Selalu, selalu, dan selalu. Tanpa henti. Dia menggunakan bibirnya yang merah hanya untuk menyuruhku merubah sikapku.
****
Sesampai didasar lantai, ku lihat kakakku sedang membuat sebuah makanan favoritku. Soal makanan, kakakku selalu membuatkanku spageti dengan dilapisi saus dan keju di atasnya. Spageti ini dapat menghiasi perutku. I like spageti. Kakak, kau sungguh sangat luar biasa. Dia kakak yang baik. Jika dia dapat bekerja di suatu hotel, pasti dia akan mendapat gaji yang cukup tinggih. Bahkan bisa dibilang sangat tinggi. Berkali-kali, selalu saja aku menginginkannya untuk mencari suatu pekerjaan. Karena, aku tidak suka dengan kakakku yang tidak memiliki pekerjaan, Bisa dibilang pengangguran. Ketahuilah, kak. Harta dirumah ini tidak akan cukup lagi untuk kita berdua. Karena, aku sudah mengambil setengah untuk berbelanja di mall. Maafkan aku, kak.
Kakiku mulai terhenti saat melihat sesosok wanita sedang membuatkan makanan favoritku. Tubuhku seperti terasa di paku untuk terdiam melihat wanita itu. Yes, terdiam. Aku sangat takut, jika aku terlambat sedikit pasti dia akan menggunakan bibir merahnya untuk memarahiku, membuat telingaku tuli. Siapa? wanita itu, kakakku. Kak Jocelyn Ruth.
"Kali ini kau terlambat, Kath. Cepat duduk!" suara ka Jocelyn yang sudah hampir selesai membuatkanku spageti. Aku hanya menuruti perintahnya. Tanpa mengeluarkan kata-kata, akupun langsung menempelkan bokongku ke kursi yang sudah disiapkan. Dengan wajah yang ganas, Jocelyn mulai meletakkan hidangan makanan ke hadapanku. Aromanya sangat lezat.
"Mengapa kau sangat lambat sekali??" sembari menarik kursi, ka Jocelyn pun langsung duduk di sampingku. Membuatku sedikit menjauh darinya. Percayalah, Dia memiliki senjata bibir merah yang dahsyat.
Aku tidak menjawab pertanyaan yang dibuat oleh Jocelyn. Sepertinya dia serius, sampai-sampai aku tidak ada nafsu untuk menyantap spageti ini. Perutku terasa sudah kenyang hari ini. Mungkin karena semalam, aku memakan ayam goreng dalam 4 piring. Sungguh sangat kenyang. Namun, aku sangat kasian dengan sosok wanita di sampingku. Dia sudah membuatkanku spageti. Mungkin dengan lelahnya, dia membuatkannya untukku. Maafkan aku, ka. Berkali-kali, selalu saja aku meminta maaf. Namun, kesalahanku terus kuulang.
"Kau tak tau ya?" ka Jocelyn yang mulai memberi teka-teki. Oh, ayolah ka- ini bukan saatnya untuk bermain teka-teki. Pagi ini aku masih mengantuk. Kau membangunkanku sangat pagi ditambah teriakkanmu.
"Kenapa, ka?" aku yang heran dengan raut wajah ka Jocelyn sambil memberi teka-teki itu. Aku yakin, ka Jocelyn sangatlah serius- namun aku menganggapnya enteng. Yes, walaupun seseorang membicarakan hal yang serius, aku selalu saja menganggap itu hanyalah lelucon yang buruk.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Thousand Years
Fanfiction"My name is Hazza." Hazza?? Setelah 5 tahun berlalu tanpa dirinya, akhirnya dia kembali. Dengan niat yang sedikit konyol. *Ralat, kurasa sangat konyol. Dia kembali hanya ingin bertemu denganku. Serindu itukah dia kepadaku? Hey! sadarlah, aku bahkan...