'Tap tap tap'
Seorang gadis berjalan cepat tergesa-gesa ditempat parkir, hatinya was-was karena dia khawatir akan membuat marah kekasihnya yang sudah menunggunya sejam di mobil.
'Ah itu dia' gumam gadis itu dalam hati.
Dia mengetuk kaca mobil, membuat seseorang yang berada didalam mobil menoleh terkejut. Tapi raut wajahnya tidak menunjukan bahwa dia terkejut, tetapi raut wajah kesal, Gadis itu pun masuk ke dalam mobil.
"Maaf aku tadi ad..." ucapanya terpotong.
"Eh, lo kira gue nungguin disini sejam ga bosen? Lo ga bisa apa bilang lo bakal pulang telat? Lo pikir gue supir lo?! " ucap rey kesal, lelaki yang sangat ia cintai. Kekasihnya.
"Ma-maaf, aku ga maksud bikin kamu nunggu lama. Tadi ak..." ucapanya terpotong lagi.
"Terus maksud lo apa?!" Ucap rey
"Aku ada jam tambahan, aku minta maaf" ucap lily.
"Eh, gue udah antar jemput lo ya. Tapi lo masih nyusahin gue dengan gue harus nunggu lo yang lelet!"
Ah, hati lily sakit mendengar itu. Dia berusaha tidak menangis, bagaimanapun ini kesalahannya yang membuat rey menunggu lama. Seharusnya dia menyuruh rey pulang tanpa harus menunggunya.
"A-aku minta maaf, rey" ujar lily
"Kerjaan Lo cuma minta maaf doang" ujar rey kesal dan sangat bosan mendengar ucapan maaf yang sering lily katakan.
Rey menyalakan mesin mobilnya dan segera menancapkan gas kencang. Sepanjang perjalanan, hanya diisi oleh kesunyian. Tak ada satupun dari mereka yang ingin angkat bicara, kecuali lily yg akhirnya berusaha mencairkan suasana.
"Kamu udah makan?" Tanya lily
"Lo fikir gue makan dimana? Dari tadi gue nunggu lo" ucap rey ketus
"Kalau gitu, kamu mampir dulu kerumah. Makan dirumahku" tawar lily, dia sungguh sayang rey.
"Ga, gue udah ada janji." Ucap rey singkat.
Lily tersenyum getir dan diam, 'janji dengan siapa rey?' gumamnya dalam hati.
Lily melamun hingga tak terasa."Eh! Turun!" Ucap rey mengagetkan lily yang masih tenggelam dalam lamunanya.
"Ke-kenapa?" Lily bingung.
"Eh lo galiat? Turun lo! udah nyampe" ucap rey
"Ah, iya." Lily segera turun dari mobil dan saat ia berbalik.
"Hati-hat..."
'Brummmmm' mobil rey sudah melesat dengan cepat meninggalkan lily.
"Huft... hati-hati ya rey." Gumamnya sendiri.
Lily masuk ke dalam rumah dan menemukan ayahnya sedang memainkan laptop diruang tamu.
"Assalamualaikum, ayah" sapa lily sambil tersenyum menghampiri dan memcium tangan ayahnya.
"Waalaikumsalam, sayang. Baru pulang? Mana rey? Kamu pulang sama rey kan?" Tanya ayahnya.
Lily tersenyum getir, "rey langsung pulang ayah, dia bilang dia ada janji"
"Lily ke kamar ya ayah" ucap lily segera meninggalkan ruang tamu menuju kamarnya.
Lily takut ayahnya akan menanyakan soal hubungannya dengan rey yang pasti akan selalu lily jawab dengan kebohongan.
Lily akan bilang bahwa rey adalah sosok yang baik, pengertian dan lembut. Benarkah? Bahkan untuk berkata lembut pun rey tidak pernah.
Arghh... hati lily sakit mengingat rey. "Rey, kapan kamu buka hati kamu buat aku?"
Dan sama seperti malam sebelumnya, lily akan menangis hingga dia terlelap tidur karena lelah menangisi nasibnya dan orang yang ia cintai.
***
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Please.
RomanceAku tak pernah berharap banyak agar kamu mencintaiku. Kamu menjadi milikku saja itu sudah cukup, walau ragamu saja yang aku miliki tidak dengan hati dan cintamu.