'Kringggggg'
Lily terbangun oleh alarm. "Ngh, jam 5 ya"
Lily segera bangun, mengambil handuk dan masuk ke kamar mandi. Kepalanya masih sakit karena tertidur dalam keadaan menangis, dia menatap wajahnya dikasa wastafel.
"Harusnya semalem aku ga nangis, huft... mataku jadi bengkak gini" ujarnya sambil memegang kantung mata yang bengkak.
Lily segera mandi dan mengambil air wudhu, setelah berpakaian rapih. Lily pun mengambil mukena dan shalat subuh.
Selesai sholat shubuh lily melihat jam di dinding, "jam setengah 6. Aku harus cepet"
Lily berjalan menuju dapur dan melihat ayahnya tengah membuat kopi.
"Pagi ayah" ucapnya sambil menghampiri ayahnya dan mencium pipi ayahnya.
"Pagi sayang, tumben pagi pagi udah siap" ujar ben heran.
"Emang lily suka bangun pagi ayahhh, nyebelin deh" ujar lily cemberut.
"Haha... pagi-pagi udah cemberut, ayah bercanda sayang." Kata ben yang gemas melihat anak bungsunya cemberut.
"Ayahhh... nyebelin. Lily mau masak buat rey sekarang. Jangan ganggu lily ya ayah nanti masakannya jadi ga enak" kata lily sambil mengeluarkan bahan-bahan dari kulkas.
"Hey, masakan anak ayah selalu enak. Siapa yang bilang tidak enak? Rey? Mana rey? Biar ayah marahi!" Ujar ben bercanda.
"Iiii, ayahhh. Aku baru pertama kali masak buat rey, ayahhh." Ujar lily sambil memotong daging ayam.
"Pasti rey suka! Apalagi yang masak anak ayah yang cantik. Masakin juga untuk ayah!" Ujar ben.
"Yaudah, ayah tunggu dimeja makan aja ya ayah. Kalo ayah disini, lily ga bakal selesai-selesai ayah" ujar lily yang sebal dengan ayahnya yang selalu menggodanya.
"Baik sayang" ujar ben.
Lily berniat membuatkan chiken katsu dan telur gulung untuk rey. Dia pun mulai meracik dan membuatnya.
"mudah-mudahan rey suka!" Ujarnya saat selesai membuat bekal dan memasukannya ke tas, lalu mengambil sepering lagi untuk ayahnya.
"Ayahhhh, makanan sudah siap!!" Teriaknya sambil menghampiri ben yang sudah siap dimeja makan.
"Hmmm, smells good" ujar ben, tak sabar.
"Iya dong yah, habisin ya ayah" ujar lily.
"Pasti sayang!" Ujar ben sambil menyuapkan satu suapan.
"Ehmmm, enak banget sayang" ujar ben sambil menyuapkan satu suapan lagi.
Lily mendengar suara mobil didepan rumahnya.
"Ayah itu pasti rey, lily berangkat ya, yah. Assalamualaikum" ujar lily sambil mencium tangan ayahnya dan berlari keluar rumah.
"Walaikumsalam! Huh, dasar anak muda" ujar ben sambil terus makan dengan lahap.
Lily mendapati mobil rey didepan rumahnya. Dan segera masuk dengan senyuman yang merelah di wajahnya.
"Pagi rey" sapa lily.
"Lama banget sih lo, gue ada ujian pagi nih" ujar rey sebal
"Maaf rey, tadi aku ma..."
"Gue ga peduli!" Ujar rey lalu segera menancap gas.
"Kamu ada ujian apa hari ini?" Tanya lily
"Bukan urusan lo" ucap rey ogah.
"Ehm, iya. Kamu Udah belajar kan?" Tanya lily lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Me Please.
RomanceAku tak pernah berharap banyak agar kamu mencintaiku. Kamu menjadi milikku saja itu sudah cukup, walau ragamu saja yang aku miliki tidak dengan hati dan cintamu.