Chap 3

134 14 0
                                    

Happy Reading!!!
.........
Sebelumnya di chapter 2
Aku semakin takut mendengar detik jarum jam yang terus berputar, karena waktu akan semakin menyempit sedangkan woohyun masih belum muncul......
..................

Chapter 3....... ( Sunggyu Pov)

Aku tak tahu apa yimo sungguh-sungguh mengatakannya tapi aku benar-benar berharap woohyun datang sebelum aku meninggalkannya untuk waktu yang cukup lama. Perasaanku semakin tak karuan saat 10 menit tersisa sebelum perasawat berangkat, kanapa kau belum juga datang hyun? Aku benar-benar mengharapkan kehadiranmu……..
“ Gyu palli kita harus segera ke masuk ke dalam pesawat!”
“ Noona tunggulah lima menit lagi, aku masih ingin terus bersama halmeoni.”
“ Apa kau masih menunggu woohyun, kenapa tidak kau coba hubungi dia?”
“ Aku tidak berani menghubunginya, mungkin dia sedang sibuk.”
“ Gyu itu woohyun!.” Seru noona sambil menepuk bahuku.
Aku segera berbalik dan benar saja dia datang bersama samcheonnya, aku ingin menangis tapi rasanya malu karena ada halmeoni dan yimo sekarang. Aku pun tersenyum melihatnya yang berjalan menuju kea rah kami. Dia terus mengukir senyum indah di bibirnya, akhirnya aku yang menghampiri dan menarik tangannya.
“ Hyun akhirnya kau datang, aku pikir kau masih marah padaku.”
“ Gyu maafkan aku karena aku kembali membuatmu menunggu, tadi kami terjebak macet di jalan. Apa kau baik-baik saja?”
“ Gwaenchanna, hyun aku harus pergi…….” Aku sontak memeluknya dengan erat, aku tidak mempedulikan siapapun lagi yang aku pedulikan saat ini aku ingin menghabiskan waktuku bersamanya sebelum aku pergi untuk waktu yang lama.
“ Aku akan selalu merindukanmu gyu, kau harus makan tepat waktu, hidup dengan baik dan temukan seseorang yang mencintaimu dengan tulus.”
Deg……………………
Kenapa dia mengatakan itu di saat yang tidak tepat? Aku jelas-jelas hanya mencintaimu tapi kenapa kau menyuruhku mencintai orang lain hyun……..
“ Jangan cemas! aku pasti melakukannya. Kau juga harus makan tepat waktu, hidup dengan baik dan jangan lupa pakai sarung tangan saat udara dingin hyun, karena nanti aku tidak akan memakaikannya untukmu.”
“ Ne gyu terima kasih untuk semua waktu dan perhatianmu, maaf aku tidak bisa membalasnya.”
“ Aku tulus padamu hyun, gomawo kau sudah menemani waktu liburanku di sini.”
“ Ne gyu, tetaplah menjadi sahabatku.”
“ Ne tetaplah menjadi sahabat…….” Meski berat mengatakannya tapi aku berusaha untuk tetap tersenyum, seandainya kau tahu hyun bukan kata sahabat yang ingin aku dengar dari mulutmu tapi Namchin. Aku ingin menjadi namja chingu-mu hyun, aku tak peduli dengan keadaanmu, aku tak peduli meski ada ratusan tebing membatasi kita, aku tetap akan memilihmu karena perasaanku tulus dan aku sangat mencintaimu…….
…………………………
Costumer crew telah menginformasikan mengenai keberangkatan menuju Tokyo beberapa menit lagi dan memerintahkan seluruh penumpang agar segera masuk ke dalam pesawat.
“ Gyu palli pesawatnya akan segera berangkat!.”
“ Ne noona, hyun aku harus pergi sekarang!.”
" Ne gyu, semoga penerbanganmu lancar dan kau & noona selamat sampai Tokyo.”
“ Ne hyun gomawo, Mian kalau selama mengenalmu aku pernah berbuat salah padamu.”
“ Aniya, aku yang harusnya minta maaf. Aku selalu merepotkanmu dan membuatmu kesusahan.”
“ Gwaenchanna.” Aku kembali memeluknya sebelum aku benar-benar meninggalkannya.
Setelah memeluknya aku menghampiri halmeoni dan yimo, aku juga memeluk mereka dengan erat dan halmeoni mendaratkan ciuman manis di keningku.
“ Hyun terima kasih untuk semuanya, mian kalau noona pernah membuatmu kesal.”
“ Na do gomawo noona,tolong jaga gyu untukku noona.”
Aku melihat noona juga memeluk woohyun dan mereka bicara sambil berbisik.
“ Noona akan selalu menjaga gyu tanpa kau suruh hyun, kau ingatkan pesan noona kemarin ‘ kau juga harus bahagia hyun’.”
“ Ne aku akan bahagia dan selalu tersenyum untuk gyu.”
“ Jaga dirimu hyun.”
“Ne noona.”
“ Palli gyu.”
Aku dan noona perlahan melangkahkan kaki menuju pintu masuk pesawat, langkahku terasa berat dan air mataku mulai menetes aku ingin berbalik dan kembali memeluk woohyun tapi noona menahan tanganku agar tidak berbalik.
“ Jangan pernah berbalik gyu, kau hanya akan melukai perasaanmu sendiri.”
Ucapan noona benar, aku harus mulai melupakannya……….. melupakan semua perasaanku padanya…………….
Aku dan noona sudah masuk kedalam pesawat dan kami sudah duduk di tempat duduk kami. Masih ada waktu tiga menit lagi sebelum pesawat melayang di udara, aku melihat noona sibuk memainkan handphone-nya sedang akan hanya diam sambil mendengarkan musik.
“ Gyu sebenarnya ada sesuatu yang ingin noona tunjukan padamu!.”
“ Apa?”
“ Ini lihatlah.” Noona menunjukan sebuah rekaman video kepadaku. “ Sebenarnya kemarin noona menemui woohyun dan sebelum noona pergi woohyun meminta noona merekamnya untukmu gyu.”
Aku mengabaikan perkataan noonaku dan fokus pada rekaman video itu. Aku melihat woohyun sedang bermain biola sambil bernyanyi tapi lagunya terasa asing di telingaku, apa woohyun menciptakan lagu itu untukku?
“ Noona kau tahu lagu siapa yang di bawakan olah woohyun?”
“ Itu lagu ciptaannya, dia membuat lagu itu special untukmu sebagai kado natal.”
“ Jinja?.” Aku merasa terharu dan tak terasa air mataku kembali menetes, aku tidak pernah menyangka woohyun akan seromantis itu padaku…………….. tapi tidak!!! Woohyun menciptakan lagu itu bukan karena dia mencintaiku tapi karena aku sahabatnya tidak lebih…………
“ Gyu kau masih ingatkan dengan janjimu?”
“ Janji apa?”
“ Kau sudah janji setelah liburan natal di seoul, kau mau check up!.”
“ Aku pikir noona sudah lupa, aku baik-baik aja.”
“ Gyu jangan menganggap remeh penyakitmu.”
“ Noona tidak usah khawatir, aku yang lebih tahu keadaanku. Kalau aku merasa ada yang tidak enak pasti aku katakan, lagi pula aku minum obatnya tepat waktu.”
“ Tapi gyu kau sudah hampir setahun ini tidak check up, mana mungkin kau baik-baik saja?”
“ Noona sudahlah! Aku malas berdebat.” Aku memasang aerphoneku dan menaikkan volumenya agar suara noona tak terdengar lagi.
“ Gyu kenapa kau benar-benar keras kepala?”
Aku paling benci saat noona mulai mengkhawatirkan aku, aku tidak ingin dia menganggapku sakit dan lemah……………………
Aku ingin dia bersikap biasa saja seolah aku benar-benar sehat……….. lagi pula penyakit ini sudah lama mengendap di tubuhku dan sampai sekarang pun aku masih sehat bahkan aku kuat berlari jauh tanpa harus mengeluh sesak di dada.
Aku juga tak pernah melewatkan waktu minum obatku, karena aku tahu yang dapat menyambung hidupku saat ini adalah obat-obatan itu……….
Harus ada pendonor jantung agar aku benar-benar dinyatakan sembuh tapi mendapat seorang pendonor itu tidak semudah mendapatkan sepatu dengan ukuran yang pas bukan………… bahkan kalau harus mencari ke seluruh rumah sakit di jepang pun tidak mudah dan ada harga mahal yang harus dibayar untuk itu.
Aku hanya bisa berdoa tuhan memanjangkan umurku sampai aku dapat mewujudkan semua mimpiku. Dan hidup bahagia dengan namja yang aku cintai dan juga mencintaiku…………….. walaupun bukan woohyun…………… ( Sunggyu POV)
>> Author POV >>>>
Perjalanan udara dari bandara incheon menuju ke Tokyo hanya memakan waktu 2 jam, setelah pesawat take off sunggyu dan hye sung langsung pulang ke rumah mereka dengan mobil jemputan yang sudah di kirim oleh orang tua mereka. Sunggyu nampaknya masih marah dengan noonanya setelah perdebatan mereka di pesawat tadi. Waktu tempuh dari bandara menuju rumah sekitar satu jam, sunggyu masih enggan untuk menyapa hye sung sampai mereka sampai di rumah. Sunggyu langsung masuk ke kamarnya untuk istirahat.
…………………………………………….
At other place……………..
Setelah bernyanyi di gereja, woohyun kembali menghabiskan waktunya di taman sambil bermain biola. Sore itu salju tidak turun karena namun udara masih sangat dingin, woohyun kini memakai sarung tangan yang pernah dibelikan sunggyu untuknya. Kini senyuman yang selalu woohyun ukir di bibirnya hilang…………….. woohyun seolah kembali ke 10 tahun yang lalu di mana ia baru saja kehilangan seluruh anggota keluarganya…………..
Tidak ada lagi bau parfum sunggyu yang selalu ia cium dan suara merdua sunggyu yang setiap hari ia dengar juga sudah hilang di telinganya…………… Hanya tetesan air mata yang bisa menggambarkan betapa kesepiannya woohyun tanpa sunggyu…………
“ Kemarin kau masih duduk di sampingku gyu…………. Suaramu yang cerewet memenuhi ruang telingaku tapi sekarang semua hilang dan sunyi………….. apa kau juga merasakan hal yang sama denganku?”
Woohyun bukan orang yang cengeng dan larut dalam kesedihan tapi ia juga manusia yang bisa menangis dikala hatinya terluka dan sedih……….. Air mata woohyun kembali mengalir dengan deras………. Ia benar-benar sangat merindukan sunggyu, namja yang juga mencintainya tapi tak akan pernah jadi miliknya……………
.
.
Empat bulan kemudian………………….
Tak terasa empat bulan telah berlalu Sunggyu dan Hye sung kembali pada rutinitasnya di Tokyo, sunggyu kembali malanjutkan kuliahnya untuk mendapatkan gelar sarjana hukum sedangkan hye sung sedang mempersiapkan diri untuk melanjutkan kuliah masternya di Jerman. Empat bulan yang lalu mereka merayakan natal bersama di seoul dan mendapat banyak kenangan indah sekaligus air mata untuk sunggyu………………
( Hye sung Pov)
Tak terasa empat bulan telah berlalu………….. Aku kini sedang mempersiapkan diri untuk kuliah masterku di Jerman, selagi menunggu waktu kebarangkatanku dua bulan lagi aku menghabiskan waktu dengan mengurus bisnis keluarga di bidang fasion dan lebih menghabiskan waktu bersama sunggyu yang tengah fokus untuk gelar sarjananya. Aku mulai melihat banyak perubahan pada adikku itu setelah dia mengenal woohyun, sunggyu lebih menghargai waktu dan jauh lebih mandiri……….. biasanya segala sesuatu pasti minta bantuanku tapi sekarang dia jauh lebih mandiri dan mengurus semua seorang diri. Sunggyu juga mulai melupakan kesedihannya dengan fokus belajar dan sibuk dengan kegiatan barunya di komunitas drama musical, aku tidak menyangka kalau adikku itu punya bakat lain selain di bidang music. Aku juga akhir-akhir ini disibukkan dengan kegiatan baruku  yaitu sekolah mengemudi, aku ingin bisa membawa mobil sendiri agar tidak perlu merepotkan sunggyu. Aku sudah mengikuti sekolah mengemudi selama satu bulan dan sekarang aku sudah pandai mengemudikan mobil di jalan raya.
Bulan ini sudah masuk tanggal 20 April itu artinya sebentar lagi ulang tahun Sunggyu yang ke-24 tahun, aku ingin memberikan sebuah kado special untuk sunggyu yaitu menghadirkan woohyun di hari ulang tahunnya nanti. Aku sudah merencanakan itu sejak lama dan sunggyu tentunya tidak tahu dengan rencanaku itu. Aku juga sudah menghubungi yimo agar datang ke Tokyo bersama halmeoni dan woohyun, aku tahu yimo sudah menganggap woohyun seperti anaknya sendiri jadi yimo tidak mungkin menolak permintaanku. Sekalian woohyun juga bisa liburan di Tokyo beberapa hari bersama yimo dan halmeoni.

The Eye 고마워 ( Ketulusan Cinta yg tak ternilai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang