Chap 4

146 13 0
                                    


Happy Reading!!!

Sebelumnya di chap 3
Aku bernyanyi dengan tulus sambil mengelus tangan kecil hye sung noona, aku tahu noona pasti sudah tertidur karena aku tidak mendengar suaranya lagi…….. aku pun kembali terlelap karena rasa kantukku sudah tidak bisa tertahan…………. ( Woohyun pov end)
……….
Chapter 4.......
……….
H-1 Sunggyu birthday…….. ( Author Pov)
Woohyun terbangun dari tidurnya karena ada seorang perawat bersama seorang dokter masuk ke ruang rawat untuk memeriksa keadaan hye sung. Shin hye yimo pun menarik pelan tubuh woohyun agar memberikan akses untuk perawat mengecek semua alat medis yang terpasang di tubuh hye sung.
“ Yimo mian aku ketiduran……….”
“ Tak apa hyun.“
>>> ( Percakapan dokter, suster kepada tn & Ny.kim pake bahasa jepang ya, anggap aja di sini mereka bicara bahasa korea jadi yg asing itu cuman bahasa jepang)
“ Suster tolong cek tekanan darahnya!.”
“ Baik dokter.”
Dokter yang sedang memeriksa keadaan Hye sung terlihat sangat panic karena hye sung tidak sadar. Tuan dan nyonya kim pun masuk ke dalam ruangan untuk mengetahui keadaan hye sung.
“ Tekanan darahnya turun drastis dok, detak jantungnya semakin lemah!”
“ Kita harus segera melakukan tindakan operasi………..”
“ Dokter apa yang terjadi? Bagaimana keadaan anak saya dokter?”
“ Terjadi pendarahan serius di otak sehingga kami harus melakukan operasi pembedahan sekarang juga……..”
“ Apa? Suamiku bagaimana ini?........” Rintih ny.kim kepada suaminya.
“ Istriku kau harus tenang,…… Dokter segera lakukan yang terbaik untuk hye sung……. Tolong selamatkan anak saya dokter…….”
“ Kami akan berusaha menyelamatkan nyawa putri anda, suster cepat siapkan ruang operasi……..”
“ Baik dokter………”
Semua orang sangat panic di tambah keadaan sunggyu juga tak kunjung menunjukan perkembangan……… Tepat sebelum dokter membawa hye sung ke dalam ruang operasi, hye sung tersadar dan sontak membuat semua orang terkejut…..
“ Eomma……..” Lirih hye sung dengan suara yang tidak jelas.
“ Hye sung-a kau akan baik-baik saja sayang, dokter akan melakukan yang terbaik untukmu……..”
“ Sunggyu…………” Hanya nama adikknya yang terus keluar dari mulut hye sung sebelum akhirnya kembali tak sadarkan diri……. Tiba-tiba sepucuk surat jatuh tapat di bawah kaki ny. Kim, Surat itu berasal dari bawah bantal hye sung.
“ Chagi-ya bertahanlah……… kau harus berjuang untuk sunggyu……..”
Para petugas medis sudah membawa tubuh hye sung masuk ke dalam ruang operasi…….. dan ny. Kim hanya bisa terkulai lemas melihat putrinya yang kini berada di ujung kehidupan.
Perlahan ny.kim memungut surat itu dan membukanya kemudian membaca bait demi bait isi surat tersebut…………
………………….
“ Annyeong eomma, appa, gyu dan semua orang yang menyayangi aku…… mianhae…. jongmal mianhae……….. aku tak tahu berapa banyak kesalahan yang sudah aku perbuat salama aku hidup…… aku hanya berharap kalian semua memaafkanku……. Aku merasa hidupku tak berarti saat melihat adikku yang tengah berjuang seorang diri…….Aku selalu takut saat mendengar bunyi jarum jam yang terus berdetak…… aku semakin takut kala waktu terus berjalan…….. karena semakin waktu berjalan   kondisi sunggyu akan semakin memburuk……..
Karena aku sunggyu seperti ini ! …… harusnya aku tak mengajaknya pergi ……… harusnya aku tak pernah menjemputnya………  ini semua salahku…… aku tak akan memafkan diriku sendiri kalau sampai terjadi sesuatu dengan adikku………. 
Tapi entah kenapa justru aku yang merasa akan mati………. kepalaku selalu terasa sakit dan aku selalu melihat bayangan putih menungguku sejauh mataku memandang………. aku tahu ini akan segera terjadi……. Takdirku akan segera berakhir…….
Dan takdirku adalah untuk sunggyu…… eomma appa setelah kalian membaca surat ini….. aku mohon kabulkan semua permintaan……. Berikan jantungku untuk sunggyu dan kedua mataku untuk woohyun……………… Aku ingin hidupku berguna untuk orang lain terutama untuk adikku…….  Sunggyu lebih pantas hidup dari pada aku…… mungkin tuhan sudah menakdirkan aku hidup sampai hari ini……. eomma appa jebal wujudkan semua permintaanku itu…….. agar saat aku pergi nanti…… aku benar-benar sudah ikhlas……..eomma appa mian aku tidak bisa menemani kalian lebih lama lagi, aku tidak bisa menemani kalian sampai masa tua…….. aku tidak bisa bertahan lebih lama lagi, hye sung sangat mencintai eomma dan appa…… kalian orang tua terbaik yang sudah tuhan pilih untukku…….. saranghae eomma appa nan jongmal manhi manhi saranghae……… katakan pada yimo dan halmeoni kalau aku juga sangat mencintai mereka………Mianhe……
………
………………. 
“ Hye sung-a…….. “ Ny.Kim menangis terisak…… Tuan kim yang selalu terlihat kuat dan tegar pun tak kuasa membendung air matanya……. Ia langsung memeluk tubuh istrinya dengan erat……
“ Suamiku….. kenapa anak kita menulis kata-kata seperti ini….. dia akan sembuh kan? Suamiku apa hye sung kita akan sembuh?”
Tuan Kim hanya terdiam tanpa kata, air matanya terus mengalir……. Ia mempererat pelukannya kepada ny.kim………….
“ Yimo apa noona akan baik-baik saja?”
“ Hye sung adalah gadis yang kuat……. Dia pasti bisa melalui ini semua hyun……….”
Yimo pun langsung memeluk woohyun dengan erat, wanita yang sudah menginjak kepala tiga itu juga menangis karena tak kuasa menahan kesedihannya……..
“ ( Noona tetaplah di sini, sunggyu pasti akan marah kalau kau pergi meninggalkannya…….)” Woohyun terisak dalam pelukan yimo.
Tiba-tiba seorang dokter kembali ke ruang rawat  dan wajahnya terlihat muram……..
“ Dokter apa yang terjadi? Kenapa anda kembali?”
“ Maaf tuan putri anda sudah pergi sebelum kami melakukan tindakan operasi………”
Deg…………
Deg…………………
Tangis tuan kim semakin pecah saat mendengar ucapan dokter…….
“ Dokter anda pasti bohong kan!, selamatkan anak saya sekarang dokter! Hye sung-ku masih hidup dia sudah berjanji pada adiknya……. Mereka akan bersama sampai tua nanti……… anda pasti salah……anakku masih hidup!” Ny.kim menarik jas yang dikenakan oleh dokter sambil menangis.
“ Maaf nyonya kami sudah berusaha, tapi tuhan yang memegang kendalinya..…….”
“ ( Noona kenapa kau pergi begitu cepat, sunggyu bahkan belum sadar……. Bagaimana perasaan sunggyu nanti, kenapa kau tak bisa memenuhi janjimu noona, kenapa?…….. Tuhan kenapa kau ambil noona secepat ini?)” Batin woohyun sambil menangis tatkala mendengar ucapan dokter tadi.
“ Apa yang sebenarnya terjadi dengan anak saya dokter? Kemarin keadaannya mulai membaik….” Tuan kim mulai menyeka air matanya…..
“ Pembuluh darah di otaknya pecah, kejadian seperti sering terjadi pada pasien kecelakaan dan itu seperti bom waktu yang setiap saat bisa membunuh pasien…….. Saya menyesal karena tidak bisa menyelamatkan putri anda tuan…..”
“ Dokter tolong lakukan operasi pencangkokan jantung hye sung untuk sunggyu……”
“ Tidak suamiku, hye sung masih hidup. Kenapa kau tega ingin membunuh satu anak hanya untuk menyelamatkan anak yang lain………”
“ Istriku kau harus sadar, hye sung telah tiada…… anak kita Kim Hye Sung telah pergi meninggalkan kita.”
“  Aniya, gadis kecilku masih hidup…….”
“ Istriku cukup……… kau harus menerima semua kenyataan ini……”
Ny. Kim pun jatuh pinsan kedalam pelukan suaminya…… Dokter pun langsung membantu mengangkat tubuh ny.kim ke atas ranjang.
“ Tuan istri anda pasti masih shock……. Nanti saya akan meminta perawat untuk menangani istri anda……..”
“ Baik dokter, dokter tolong lakukan operasi pencangkokan jantung hye sung untuk sunggyu dan lakukan juga pencangkokan matanya untuk Woohyun………”
“ Baiklah……. Kami akan segera menyiapkan ruang operasi untuk mereka berdua…….” Dokter kembali ke ruang UGD untuk menyiapkan segala keperluan operasi untuk sunggyu dan woohyun.
“ Yimo apa yang Abeoji katakan barusan?.”
“ Kau akan segera melihat hyun,  abeoji akan mewujudkan semua permintaan hye sung……..”
“ Aniya yimo….. noona hye sudah aku anggap seperti noonaku sendiri, aku tidak ingin menerima kedua mata noona……..”
“ Woohyun-a dengar, hye sung yang menginginkan ini semua…….. ini sudah rencana Tuhan untukmu dan sunggyu…… Kau hanya perlu siapkan dirimu untuk menjalani operasi itu……”
“ Keunde yimo……..”
“ Berterima kasihlah kepada hye sung…… karena dia sudah memberikan kedua matanya untukmu……..”
“ Ne yimo.” Balas woohyun sambil memeluk erat tubuh yimo dengan erat.
……………
………………………….
Sunggyu dan woohyun sudah masuk ke dalam ruang operasi untuk menjalani operasi pencangkokan jantung dan mata. Seluruh dokter ahli bedah di kerahkan untuk melakukan operasi tersebut, berita kematian hye sung pun sudah sampai ke telinga seluruh sanak saudara mereka. Halmeoni juga datang ke rumah sakit di antar supir pribadi, halmeoni sangat terpukul karena tidak sempat melihat cucu perempuannya untuk terakhir kalianya.
…………………….
“ Kenapa kalian tidak menginjinkan aku bertemu hye sung-ku…… kenapa?”
“ Mian eomma, mianhae……” Ujar tuan kim.
“ Harusnya aku melihat wajah cucuku untuk terakhir kalinya……..”
“ Ini sangat mendadak eomma, aku juga tidak tahu akan seperti ini…….. Tapi sebelum pergi hye sempat menulis surat ini……. eomma harus membacanya.!”
Halmeoni segera merebut surat itu dan langsung membacanya…… Air matanya perlahan jatuh dan tangisnya semakin terisak……..
“ Hye sung-ku cucu kesayangan halmeoni……… kenapa kau pergi lebih dulu? Harusnya halmeoni yang lebih dulu pergi bukannya kamu sayang………. Kau anak yang baik, kau merelakan jantungmu untuk sunggyu……….. terbuat dari apa hatimu itu sayang………”
“ Hye sung adalah malaikat yang tuhan kirim untuk kami…….”
…………..
………………………..
Tiga jam berlalu……….
Nyonya kim sudah tersadar namun ia masih shock setelah menerima kenyataan kalau anak perempuannya telah tiada. Di depan ruang operasi semua orang berdoa agar operasinya berjalan dengan lancar sehingga sunggyu dan woohyun bisa kembali seperti dulu. Satu persatu dokter yang melakukan operasi atas sunggyu dan woohyun pun keluar dari ruangan, mereka langsung menemui keluarga sunggyu yang sudah menunggu di luar.
“ Dokter bagaimana dengan operasi sunggyu dan woohyun?”
“ Operasinya berjalan dengan lancar, keadaan sunggyu dan woohyun akan segera membaik………”
“ Syukurlah…… lalu kapan saya bisa membawa jasad anak saya ke rumah duka ?”
“ Setelah perawat memandikan tubuhnya, sekali lagi saya turut berduka cita tuan…….”
“ Iya dokter…….. terima kasih berkat dokter operasinya berjalan lancar.”
Dokter hanya mengangguk dan memberikan sebuah senyuman kepada tuan kim sebelum pergi meninggalkan ruang UGD.
Setelah perawat membersihkan tubuh hye sung dan memasukkannya ke dalam peti jenazah. Tuan kim pun langsung membawa jasab putrinya ke rumah duka untuk dikremasi. Setelah dilakukan kremasi tuan kim membawa abu jenazah hye sung ke tempat penyimpanan abu jenazah khusus keluarga besarnya.
Setelah dilakukan acara penyimpanan abu jenazah, keluarga kim kembali ke rumah sakit karena sunggyu dan woohyun masih belum sadarkan diri. Woohyun dan sunggyu di rawat di ruangan yang bersebelahan, agar keluarga bisa mengetahui perkembagan keduanya.
………
…………………
Sunggyu birthday……..
Hari ini tepat tanggal 28 April 2013, hari dimana seorang bayi bernama Kim Sunggyu di lahirkan dari rahim seorang wanita bernama Park Shin Ah 24 tahun silam. Tepat di usianya yang ke-24 ini sunggyu sedang berjuang untuk melewati masa kritisnya paska operasi pencangkokan jantung kemarin. Hari ini woohyun sudah sadar namun dia masih harus banyak istirahat karena perban di matanya belum bisa dibuka. Butuh waktu 3 hari sampai akhirnya perban di matanya bisa dilepas, sesaat setelah woohyun tersadar orang pertama yang dikhawatirkannya adalah sunggyu…… Woohyun sangat takut kehilangan namja yang dicintainya itu…
“ Hyun bagaimana keadaanmu?”
“ Keadaanku jauh lebih baik, yimo apa sunggyu sudah sadar?”
“ Belum hyun, semoga saja secepatnya sunggyu juga akan segera sadar…..”
“ Apa upacara kematian noona berjalan dengan lancar?”
“ Ne, jasadnya sudah di kremasi dan abu jenazahnya di simpan di tempat penyimpanan abu keluarga………….”
“ Yimo aku masih merasa ini seperti mimpi kemarim malam aku masih mendengar suara noona dan menyanyikannya sebuah lagu agar noona bisa tertidur.”
“ Ini sudah kehendak tuhan hyun, yang yimo pikirkan sekarang adalah bagaimana perasaan sunggyu nanti. Sunggyu sangat dekat dengan hye sung, perasaannya pasti hancur setelah mengetahui noonanya telah tiada.”
“ Yimo benar, noona sangat baik dan peduli pada sunggyu. Dia adalah noona terbaik yang pernah aku temui.”
“ Hyun sudah kau jangan bersedih, kau baru saja selesai operasi. Kedua matamu masih sangat rentan.”
“ Yimo apa aku bisa melihat lagi?”
“ Tentu saja, kedua mata hye sung akan membuatmu melihat dunia ini lagi hyun…… tiga hari ini perbanmu bisa di lepas.”
“ Aku sangat berhutang budi pada noona, yimo juga telah banyak membantuku begitu pula keluarganya sunggyu…….”
“ Yimo sudah menganggapmu seperti anak yimo sendiri, yimo akan melakukan apapun untukmu hyun. Dan ini semua adalah anugrah tuhan untukmu yang dititipkan melului sunggyun dan keluarganya.”
“ Yimo benar, mungkin kalau aku tidak mengenal sunggyu semua ini tidak akan pernah terjadi…… “
“ Ini sudah takdirmu hyun……. “
“ Bagaimana keadaanmu hyun?”
“ Eommoni anda di sini?”
“ Ne, apa keadaanmu sudah lebih baik?” Ujar ny. Kim sekali lagi sambil memegang tangan woohyun.
“ Ne, eommoni apa boleh aku memelukmu?”
“ Tentu saja.” Ny.kim menghampiri woohyun dan memelukknya dengan erat.
“ Aku sudah lama sekali merindukan pelukan seorang ibu, dan saat eommoni kemarin memelukku…….. aku merasakan pelukan eomma yang sudah lama aku rindukan……….”
“ Kau pasti sangan merindukan ibumu.”
“ Ne aku selalu merindukannya, aku selalu merindukan keluargaku saat aku sedang kesepian…….”
“ Kau sekarang tidak akan kesepian lagi hyun, ada eomma, appa, gyu, yimo dan juga halmeoni.”
“ Eomma? Appa?”
“ Ne anggaplah kami seperti appa dan eommamu hyun.”
“ Gamsahabnida eommoni jongmal gamsahabnida, aku tidak tahu bagaimana membalas semua kebaikan kalian terutama kepada noona yang telah memberikan kedua matanya untukku………”
“ Berdoalah agar hye sung bahagia di atas sana, dan dia bisa bertemu dengan keluargamu hyun.”
“ Ne eom…….ma…… aku selalu berdoa yang terbaik untuk noona.”
…………………
Hari semakin senja dan sunggyu masih belum sadarkan diri……… Kedua orang tua sunggyu sudah sepenuhnya mengikhlaskan kepergian hye sung dan kini mereka menerima sepenuh hati keberadaan woohyun di keluarganya. Satu persatu kebahagiaan woohyun yang sempat hilang mulai kembali, ia sudah mendapatkan donor mata dari hye sung dan mendapatkan limpahan kasih sayang dari kedua orang tua sunggyu………. Selama berada di Tokyo woohyun belum sempat menghubungi samcheonnya di seoul karena woohyun telah menjalani operasi pencangkokan kedua matanya. Selain itu woohyun pun harus kembali menjalani serangkaian pemeriksaan dari dokter agar keadaannya semakin baik dan ia bisa melihat lagi.
Malam ini setelah menjalani pemeriksaan oleh dokter yang mengoperasinya, woohyun baru diperbolehkan untuk menemui sunggyu yang masih dalam pengawasan para dokter. Ditemani ny.kim, woohyun perlahan mendekati tubuh sunggyu yang sedang terbaring lemah dengan beberapa alat medis yang terpasang di tubuhnya. Ny.kim mengarahkan woohyun untuk menggenggam tangan sunggyu dan mendudukkan woohyun pada kursi di samping ranjang sunggyu.
“ Hyun eomma akan tinggalkan kalian berdua! …….nanti eomma akan kembali lagi.”
“ Ne eomma gomawo……….”
“ Ne…….” Ny.kim meninggalkan sunggyu dan woohyun berdua di ruangan.
………………..
Woohyun mulai menggenggam erat jari-jemari lentik sunggyu dan membasahinya dengan air mata.
“ Gyu kapan kau akan bangun? Apa kau tidak bosan tertidur seperti ini terus? …….Gyu kau bisa mendengar suaraku kan? Bangunlah! Aku sangat merindukanmu, aku rindu suaramu…… aku rindu semua perhatianmu……..aku rindu semua hal tentangmu gyu………”
Woohyun mulai menciumi tangan sunggyu dengan lembut sambil menggenggam jari jemari lentik sunggyu dengan erat……
“ Kenapa tanganmu kurus gyu, dulu aku bia merasakan tanganmu sedikit berisi. Kenapa sekarang terasa begitu keras? Kau semakin kurus ya…… Kau tahu hal bodoh yang telah aku lakukan padamu…… aku telah membohongi perasaanku sendiri gyu…… dulu aku mengatakan kalau ‘aku tak mungkin mencintaimu’ itu semua salah gyu….. kenyataannya aku selalu mencintaimu dan tak akan pernah bisa melupakanmu……. Gyu andai kau tahu kalau sekarang noona telah tiada, betapa hancurnya perasaanmu gyu….. karena noona yang sangat menyayangimu kini telah pergi……..pergi  meninggalkan kita untuk selamanya……… Tapi aku janji gyu……. Aku yang akan melindungimu, aku akan memberikan seluruh cinta dan kasih sayangku hanya untukmu….. namja yang telah membuatku jatuh cinta pada pandangan pertama….. aku memang tidak bisa melihatmu tapi hatiku mengatakan kalau kau adalah cinta sejatiku……… Saranghae kim sunggyu…. Jongmal manhi manhi saranghaeyo…….”
Saat kembali mencium tangan sunggyu, woohyun merasakan jari tangan sunggyu bergerak perlahan…… tak lama gerakannya semakin kuat…..
“ Gyu apa kau sudah sadar? Aku di sini gyu…..”
Woohyun semakin erat mengenggam tangan sunggyu…..
“ Dokter…… eomma palli sunggyu sudah sadar !!.”
“ Woohyun……?”
“ Ne gyu ini aku, aku sekarang ada di sampingmu.”
Satu persatu dokter masuk ke dalam ruangan dan langsung memerika keadaan sunggyu, ny.kim pun masuk bersama tn.kim dan yimo dan meraka terlihat bahagia karena sunggyu telah sadar.
“ Gomawo hyun karena kau sunggyu akhirnya sadar….”
“ Aniya eomma, sunggyu telah berjuang melewati masa kritisnya….. aku sangat senang karena sunggyu sudah sadar….”
“ Ne kau memang ditakdirkan hanya untuk sunggyu…..”
“ Dokter bagaimana keadaan anak saya?”
“ Keadaan anak anda jauh lebih baik dari sebelumnya dan semuanya organ tubuhnya kembali berjalan dengan normal…. Ini sungguh sebuah mukjijat……. Tapi anak anda masih harus banyak beristirahat karena luka jahitannya masih belum kering.”
“ Terima kasih dokter.”
“ Ini sudah tugas saya…… Cepat sembuh kim sunggyu…..”
Sunggyu hanya tersenyum membalas ucapan dokter.
“ Eomma appa…. aku sangat takut.”
“ Gyu kau sudah kembali……. Eomma juga sangat takut kehilangan kamu sayang.” Ny.Kim langsung mencium kening sunggyu dan mengelus pipi anaknya itu dengan lembut.
“ Eomma aku sangat takut meninggalkan kalian……”
“ Aniya, kau tidak akan pergi kemana-mana gyu. Lihatlah kami semua ada di sampingmu….. woohyun juga ada bersamamu sekarang……”
“ Gyu aku senang bisa mendengar suaramu lagi…..”
“ Aku juga hyun, kemarilah aku ingin kau memelukku!.”
“ Baiklah…….”
Woohyun berjalan mendekati sunggyu kemudian memeluk sunggyu yang masih berbaring di atas ranjangnya…….. Woohyun dapat merasakan pelukan hangat dari namja sipit itu dan sunggyu juga memeluknya dengan erat. Woohyun pun melepaskan pelukan mereka karena ada kedua orang tua sunggyu di sana.
“ Cepat sembuh gyu…..”
“ Ne, hyun kenapa matamu diperban? Apa kau sudah mendapatkan pendonor untuk matamu?”
“ Ne seseorang berhati malaikat memberikan kedua bola matanya untukku…..”
“ Jinja? itu berarti kau akan bisa melihat lagi hyun?”
“ Ne gyu, semoga saja aku bisa melihat lagi……”
“ Keunde…..noona di mana? Harusnya dia ada di sini memelukku dan mengkhawatirkan aku……”
“ Nde?..............”
Sontak semua orang yang ada di sana terkejut karena pertanyaan sunggyu, Ny.kim hampir saja terjatuh karena mendengar pertanyaan anaknya tapi Tn.kim sudah lebih dulu menahannya.
“ Eomma kenapa? Apa eomma sakit?”
“ Aniya eomma hanya lemas saja, gyu lebih baik kau istirahat……. luka jahitanmu masih belum kering !”
“ Luka jahitan? Memangnya apa yang terjadi padaku?
“ Sebenarnya ……………”
“ Eomma kenapa dengan tubuhku?”
“ Kau sudah menjalani operasi pencangkokan jantung gyu!”
“ Jinja? memangnya siapa yang sudah mendonorkan jantungnya untukku appa?”
“ Ehmm dia seseorang yang juga mendonorkan matanya untuk woohyun”
“ Jinja? wah…. Aku tidak menyangka ada seseorang seperti dia.”
“ Kau benar gyu.”
“ Aku sangat berhutang budi padanya, changkkeuman berarti orang mendonorkan jantung dan matanya itu sudah tidak ada sekarang.”
“ Ne dia sudah pergi sekarang, tapi sebelum dia pergi dia sudah memberikan jantung dan matanya untuk kalian.”
“ Nanti kalau aku sudah sembuh aku ingin mengunjungi makamnya, dan mengucapkan rasa terima kasihku padanya……..”
Nyonya kim sudah tidak sanggup menahan air matanya, dia lantas berlari meninggalkan ruangan di susul yimo dari belakang.
“ Eomma dan yimo mau kemana?”
“ Eomma dan yimo tadi harus menghadap dokter.”
“ Ahh aku lupa, tadi aku bertanya soal noona, appa di mana noona hye?. aku sangat merindukannya.”
“  Noonamu………..”
“ Dia baik-baik saja kan?”
“ Ne noonamu sedang istirahat di rumah!.”
“ Jinja? wahhh aku juga ingin segera pulang ke rumah, aku merasa telah lama berada di sini.”
“ Gyu kau harus istirahat!.”
“ Ne appa.”
“ Appa harus menemui dokter dulu. Palli hyun kau juga harus istirahat!.” Tn.kim mengajak woohyun kembali keranjangnya.
Sunggyu tidak menolak saat Tn.Kim menyuruhnya istirahat karena keadaannya sendiri masih sangat lemah. Setelah mengantar wooyun ke ruangannya tn.kim pun menemui istrinya,  mereka pun terlibat perdebatan di sebuah lorong sepi dekat pintu keluar.
“ Istirku apa kau baik-baik saja?”
“ Aku hanya tidak sanggup melihatnya, bagaimana perasaan sunggyu nanti setelah mengetahui hye sung telah tiada. Aku benar tidak sanggup menerima semuanya suamiku.”
“ Istriku aku tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya sekarang, kau tahu kan sunggyu baru saja menjalani operasi……bagaimana kalau keadaannya kembali memburuk?”
“ Lalu apa yang harus kita katakan kalau sunggyu kembali menanyakan tentang noonanya?”
“ Kita katakan saja hye sung sedang beristirahat di rumah.”
“ Kau tahu sunggyu bukan orang yang mudah mempercayai sesuatu, aku takut sunggyu akan marah setelah mengetahui semuanya………..”
“ Istriku dengarkan aku!, saat ini yang terpenting adalah sunggyu harus sembuh. Aku tidak peduli kalau sunggyu akan membenciku karena merahasiakan kematian noonanya, bagiku kesembuhan sunggyu yang paling penting. AKU TIDAK INGIN KEHILANGAN ANAKKU UNTUK KEDUA KALINYA………..”
“ Suamiku maafkan aku, aku harusnya mengerti bagaimana perasaanmu. Jongmal mianhaeyo.”
“ Gwaenchanna istriku, kajja kita tidak boleh terlihat bersedih di hadapan sunggyu.”
“ Ne, gomawo kau selalu mengerti perasaanku.”
“ Ne, kau adalah ibu dari anak-anakku. Sudah menjadi keharusan untukku…….”
………..
…………………
Malam semakin larut, baik sunggyu maupun woohyun sudah terlelap dalam tidur mereka. Ny.kim masih menemani sunggyu sambil mengelus lembut rambut sunggyu dan memegang erat tangan putranya itu. Sesekali air matanya kembali menetas karena membayangkan bagaimana perasaan Sunggyu nanti kalau mengetahui noonanya telah pergi. Sunggyu sangat dekat dengan noonanya karena selama kedua orang tuanya sibuk bekerja, hye sung-lah yang selalu menemani sunggyu.
“ Tidurlah sayangku….. kau harus cepat sembuh dan kita kembali lagi ke rumah lalu menghabiskan waktu bersama…… eomma janji setelah ini eomma akan lebih memperhatikanmu dan woohyun… eomma ingin menghabiskan masa eomma bersama kalian….”
“ Apa sunggyu sudah tidur?”
“ Ne, anak kita sudah tidur. Apa woohyun juga sudah tidur?”
“ Ne, istriku kita sudah melupakan sesuatu?”
“ Apa itu suamiku?”
“ Hari ini ulangtahun sunggyu kan?”
“ Kau benar,  kenapa aku bisa melupakan hari yang special untuk sunggyu.”
“ Harusnya hari ini ada sebuah pesta yang meriah, dan kita menyanyikan lagu ultah untuk sunggyu bersama hye sung…….”
“ Aku tidak ingin sunggyu terbangun, kajja kita bicara di luar.” Ajak Nyonya kim.
“ Ne….”
“ Jaljayo gyu, semoga kebahagiaan selalu menyelimutimu……….”
Sebelum pergi meninggalkan ruangan, appa dan eomma sunggyu bergantian mencium pucuk kepada sunggyu.
……….
……………
Keesokan harinya……….
( Nam Woohyun Pov)
Saat aku terbangun dari tidurku aku teringat kalau aku telah melupakan hari special untuk sunggyu, besarnya ujian yang kami hadapi membuat kami semua melupakan hari ultah sunggyu. Padahal hari ultah sunggyu yang ke-24 th ini sudah noona hye siapkan sejak lama, sampai dia mengirimkan tiket untukku agar aku bisa hadir di hari ultah sunggyu. Tapi karena Tuhan yang mempunyai rencana, justru tepat satu hari sebelum itu noona pergi meninggalkan kita.
Akhirnya setelah selesai makan dan meminum obat dan tentunya setelah mendapat ijin dari dokter aku menghampiri sunggyu di ruangannya. Aku juga membawa kado yang telah aku siapkan untuknya, sebuah  cincin dengan lambang huruf V sebagai hiasannya. Aku sengaja memilh sebuah cincin inin untuknya karena aku ingin dia selalu mengingatku meski aku tak ada di sampingnya. Lalu kenapa harus huruf V?....... V yang berarti “ Voice / suara” karena yang membuat aku terus mengingatnya adalah suaranya dan dengan suara aku bisa terus bernyanyi untuknya……
Perlahan aku langkahkan kakiku menuju kamarnya dengan bantuan sebuah tongkat, aku bisa mendengar suaranya saat dia dengan semangat memanggilku…………
“ Hyun palli masuklah, aku sudah menunggumu……….”
Suara yang selalu ingin aku dengar, aku bisa merasakan dari nada bicaranya kalau dia sangat bahagia……
“ Ne gyu, kau sedang apa?”
“ Aku baru saja selesai makan tapi makanannya terasa hambar, bagaimana denganmu?.”
“ Aku juga baru selesai makan dan minum obat.”
“ Hyun duduklah.”
Sebuah tangan menarikku, ini pasti tangan eomma yang mengarahkan aku untuk duduk di samping gyu.
“ Eomma dan appa akan ke ruang dokter sebentar, kalian tetaplah di sini!.”
“ Ne eomma.”
Ku dengar langkah kaki yang semakin lama semakin tak terdengar……. Sepertinya eomma dan abeoji sudah keluar dari ruangan ini. Kini hanya kami berdua yang berada di ruangan, sunggyu perlahan menyentuh tanganku dan menggenggamnya dengan erat.
“ Apa kau sangat merindukanku?”
“ Tentu saja gyu, tak pernah sedetik pun aku tak merindukanmu. Kau tahu betapa tersiksanya hidupku tanpamu di sampingku gyu……”
“ Jinja? Aku juga sangat merindukanmu hyun, selama 4 bulan ini aku selalu menangis saat melihat rekaman videomu…….. aku tak pernah bisa melupankanmu hyun.”
“ Gyu aku ingin memberikan sesuatu padamu…….”
“ Apa itu?”
“ Saengil chukkae gyu, maaf karena aku telat mengucapkannya.”
“ Hyun memangnya sekarang tanggal berapa?”
“ Tanggal 29 april, kemarin hari ulang tahunmu kan?”
“ Ne, aku sendiri tidak ingat. Gomawo hyun kau telah mengingatnya untukku.”
“ Ne, bukalah! Aku sudah menyiapkan kado ini sejak lama.”
“ Aku buka ya………” ( Sunggyu mulai membuka sebuah kotak kecil dari woohyun). “ Cincin? Apa kau sedang melamarku?”
“ Kkkkkkk……. Kita bahkan belum pacaran, apa kau menyukainya?”
“ Tentu saja, aku pakai ya!.”
“ Ne, apa ukurannya pas? Aku berusaha mengingat ukuran jarimu gyu semoga saja cukup……”
“ Ukurannya pas………..”
“ Jinja?”
“ Kalau aku memakainya di jari jempol……. Ini terlalu besar, kau tahu sekarang jari tanganku sangat kurus.”
“ Ahhhh…….. aku sudah menduganya, pasti kau kecewa kan?”
“ Aniya, aku sangat menyukainya. Tapi kenapa ada lambang huruf V di tengahnya?”
“ Oh itu, sebenarnya V itu berarti ‘ voice’ …….. sejujurnya aku jatuh cinta padamu karena suaramu dan karena suara aku bisa bernyanyi untukmu gyu……..”
“ Hyun apa kau benar mencintaiku?”
“ Ne aku sangat mencintaimu, mian selama ini aku sudah berbohong padamu gyu……… apa aku berhak mendapatkan hatimu lagi gyu?”
Lidahku mendadak kelu, aku benar takut sunggyu marah dan menolakku…… Tapi tiba-tiba tangannnya menarikku kedalam pelukannya……… ku bisa rasakan air matanya menetes di pundakku…..
“ Aku masih mencintaimu hyun, aku masih berharap kau juga mencintaiku……. Aku tak peduli dengan alasanmu membohongi aku yang jelas aku bahagia karena kau juga mencintaiku…..”
“ Ne gyu…… mianhaeyo….. aku sudah menyakiti perasaanmu selama ini…..jongmal mianhae gyu.”

The Eye 고마워 ( Ketulusan Cinta yg tak ternilai ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang