3 [Final]

609 36 0
                                    

Kurasakan betapa sakitnya kepalaku. Aku berusaha membuka mata dan melihat kesekeliling tempat ini. Tubuh ku terikat dengan kencang dan tidak bisa bergerak sama sekali.Ruangan ini begitu gelap, begitu pengap. Dimana aku sekarang?

"Apa kita tidak beritahu Taehyung saja?" Samar-samar aku mendengar seseorang bertanya.

"Untuk apa? Biarkan saja dia panik kehilangan mangsanya. Lagipula dia sudah meninggalkan kita." Jawab pria yang lain.

Taehyung? Maksudnya V hyung? Kenapa mereka ditinggalkan oleh V Hyung? Siapa sebenarnya mereka? Aku melihat sekeliling ku, tidak adakah sesuatu yang bisa aku gunakan untuk melarikan diri?

"Wah, wah. Sudah bangun ternyata." Seseorang mendekati ku dan betapa terkejutnya diriku karena orang itu adalah pria yang waktu itu muncul didepanku.

"Siapa kalian? Mau apa?"

"Kami?" Pria tadi tertawa terbahak-bahak mendengar pertanyaan ku. "Kau itu cuma umpan agar Taehyung datang kesini. Lihat betapa dia sangat menjaga mu dan memutuskan untuk keluar dari klan kami. Benar-benar ceroboh!"

Tangan pria itu langsung menghantam wajah ku. Darah segar mengalir dari ujung bibirku dan begitu perih rasanya. Belum hilang rasa sakit di wajah ku, sebuah hantaman kayu sukses mendarat di badanku.

"Jangan berharap kau bisa keluar hidup-hidup dari tempat ini." Pria itu pergi meninggalkan ku.

"Hyung." Lirih aku memanggil V hyung dan teringat betapa bodohnya aku meragukan dirinya. Betapa aku pengecut menerima kenyataan yang ada dan berusaha melarikan dari tempat yang paling aman. Berusaha lari dari orang yang jelas-jelas ingin melindungi ku. Betapa bodohnya.

§§§

BRAKK! BRUKK!!

Aku terperanjat kaget mendengar keributan yang ada. Terdengar ada perkelahian ditempat ini tapi aku tidak bisa mendengar lebih jelas siapa itu. Perkelahian itu sepertinya sangat sengit dan tegang.

"JEON JUNGKOOK!" aku terperanjat sekaligus bahagia mendengar suara yang ingin aku dengar.

"V HYUNG AKU DISINI! HYUNG!" Aku berteriak sekuat tenaga.

Seseorang berlari menghampiri ku, tubuh itu memeluk ku dengan hangat. Wajahnya begitu penuh kekhawatiran dan kemarahan yang mendalam.

"Hyung." Tangannya berusaha membuka semua ikatan yang ada ditubuh ku.

"Lari lah." Dia menatap ku dengan tajam.

"Tidak, aku tidak ingin meninggalkan mu."

"LARI!"

Aku terhempas seketika saat tubuh V hyung terlempar kearah ku akibat tendangan pria jahat itu. Aku melihat betapa kesakitannya V hyung namun berusaha untuk tetap melawan.

"Hyung, kau tidak apa-apa?" Aku berusaha membangunkannya.

"Lari lah, mereka bukan tandingan mu. Selamatkan dirimu."

"Tidak. Kita yang harus pergi dari tempat ini. Aku tidak mau meninggalkan mu seorang diri disini."

"Berhenti melakukan drama murahan!" Pria berbaju putih itu mengangkat tubuh V hyung dan melemparkannya dan langsung menendangku dengan keras hingga tubuh ku terpental. Aku meringis kesakitan dan tidak bisa bergerak sama sekali. Sungguh sakit.

Dalam kegelapan, mata ku berusaha mencari tubuh V hyung. Mata ku terhenti pada sudut ruangan yang gelap. Sebuah tubuh berusaha untuk bangun dan melawan rasa sakit yang dirasakannya. Mata ku berusaha mencari sosok pria menakutkan itu. Pria itu terlihat begitu kuat dan susah sekali dikalahkan.

Sesaat aku melihat sebuah taring terlihat disela-sela bibirnya saat dia menyeringai. Apa aku tidak salah lihat? Siapa dia? Vampir?!

Mata ku kembali melihat V hyung dengan cepat. Mereka kembali bertarung dengan sekuat tenaga dan untuk kesekian kalinya tubuh V hyung terhempas keras ke lantai. Kalau seperti ini, dia bisa mati.

"Ada apa ini? Kau bahkan tidak mengeluarkan seluruh kekuatan mu untuk melawan ku. Membosankan sekali." Pria itu menyeringai dan aku masih bisa melihat taringnya yang tajam itu.

"Jangan bodoh, kalian hanya dimanfaatkan saja. Seharusnya kalian sadar."

"Begitu merasa hebatkah dirimu sekarang? Berusaha untuk keluar dan melarikan diri dari klan. Demi manusia lemah itu, kau rela kehilangan semuanya?"

Apa? Manusia? Maksudnya Aku? Kalau aku manusia lantas mereka Vampir? Apa V hyung juga vampir? Aku terus memperhatikan mereka berdua. Pertanyaan demi pertanyaan menghampiri otak ku dan aku berusaha untuk menyusun puzzle-puzle yang selama ini tersebar.

"Ayo keluarkan kemampuan asli mu. Apa kau sudah berubah menjadi pengecut? Atau kau tidak ingin berubah didepan dia?" Aku melirik cepat kearah mereka.

"Diam kau!" V hyung kembali menyerang pria tadi dan lagi-lagi harus terlempar. Dia sudah kepayahan.

"Sepertinya aku harus mengakhiri pertarungan tak berguna ini. Kau benar-benar membosankan." Pria berbaju putih itu mengeluarkan sebuah pasak kayu yang ujungnya benar-benar runcing.

Pria itu mengayunkan pasak kayu ke tubuh V hyung yang masih terbaring lemah. Tapi aku tidak bisa membiarkannya. Tanpa pikir panjang aku langsung memeluk tubuh V hyung dan seketika itu pula pasak kayu menancap mantap di punggung ku. Aku merasakan sakit yang teramat sangat, darah segar pun mengalir dari luka itu.

Pria itu melepaskan pasak itu dan aku masih memeluk V hyung erat dengan menahan sakit. Aku menatap matanya dalam dan penuh kesedihan.

"Jungkook." Suara lirih V hyung terdengar jelas. Matanya seketika dipenuhi dengan kesedihan dan kemarahan. "Bodoh. Kenapa kau melakukan itu?"

V hyung membaringkan tubuh ku di lantai yang dingin. Matanya sedihnya kembali menatap ku dan seketika air mata jatuh dari pelupuk mata ku.

"Hyung."

"Jungkook-ah."

"Hyung... save... me."

"Bodoh. Jangan banyak bicara."

Mata ku terasa berat, aku tidak tahan lagi. Luka ini terlalu menyakitkan dan aku sudah tidak bisa menahannya lagi. Jadi seperti inilah akhir dari hidup ku? Betapa bodohnya aku bisa mati dengan cara seperti ini. Bahkan aku tidak bisa membalas kebaikan V hyung yang selama ini sudah dia berikan untuk ku. Aku bahkan belum mengenal lebih jauh dirinya yang sudah menyelamatkan hidup ku.

"Hyung, maaf kan aku." Ucap ku lirih dan kegelapan sekali lagi menghampiri ku.

§§§

Aku menggerakkan tubuh ku tapi sangat susah sekali. Ada yang mengikat tubuh ku hingga aku tak bisa bergerak sama sekali. Apa ini?

"Hyung! Minggir. Panas!" Aku berusaha melepaskan pelukan V hyung.

"Malam ini saja..." V hyung bergumam pelan.

"Malam ini? Tiap malam juga kau selalu saja seperti ini. Memang tidak bisa kau tidur dikamar sendiri? Sana!" Aku masih berusaha melepaskan pelukannya.

"Aku kesepian tidur sendiri dikamar. Disini lebih enak."

"Hyung....!" Aku menendangnya hingga terjatuh dari kasur.

"Jeon Jungkook!" V hyung menatap tajam kearah ku, tapi justru itu membuat ku tertawa. Tatapannya yang masih menahan kantuk itu benar-benar lucu.

"Berani sekali kau menendang orang yang telah menyelamatkan hidup mu. Rasakan!" V hyung mendarat bebas keatas tubuh ku dan berusaha menggelitik ku.

Jadi inilah akhir dari hidup ku sebagai manusia. Tapi ini adalah awal hidup ku yang baru bersama dengan V hyung sebagai Vampir. Awal yang indah tapi masih panjang perjalanan yang harus kami lewati karena ancaman yang sebenarnya baru saja akan dimulai.

Save Me || VKookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang