cp1: Apa yang terjadi

24 2 3
                                    

Aku menangis.. Terus menangis..

Ku usap dengan perlahan batu nisan dihadapanku. Aku tak percaya mengapa tuhan begitu cepat mencabut nyawanya. Begitu banyak kenanganku bersamanya. Mulai dari saat aku masih pakai popok hingga sudah sebesar ini. Aku tak bisa melupakannya.. Aku tak bisa hidup tanpa kakakku.

Awan mendung serta suara petir mulai menggelegar ditelingaku, seakan akan mengusirku dari sini. Angin yang keras membuat pohon disebelahku tumbang seketika. Dan itu membuat kami terkejut setengah mati.

"Udah lah, res. Ikhlaskan saja kakakmu, agar ia bisa tenang dialam sana" ucap sheina sembari mengusap usap punggungku seraya ingin menenangkanku lalu segera mengajakku untuk meninggalkan area pekuburan. Yah.. Itu karena ia tak merasakan bagaimana rasanya kehilangan orang yang sangat berarti!

"Iya, apa yang sheina katakan itu benar! Lebih baik kita pulang saja dan segera mendoakan kak juellia" ucap nino dengan menarik lenganku hingga aku hampir terjatuh. Tapi aku tetap kekeh akan pendirianku. Aku akan tinggal disini bersama kakakku..

"Biarkan aku disini.. Aku ingin bersama kakak.. Aku tak mau pergi" ucapku dengan merengek.

Tiba tiba..

JGR!!!!!! [Suara petir menyambar]

****

Aku membuka kelopak mataku yang kini terasa berat dengan perlahan. Pemandangan pertama yang aku lihat adalah padang rumput yang luas tiada tara ditambah sinar matahari yang menyilaukan mataku. Aku membangunkan tubuhku untuk berdiri dan mencari seseorang siapapun itu.

"Apa ada orang disini?!" aku berteriak namun hanya dibalas oleh kicauan burung.

Aku terus melangkahkan kakiku mengikuti suara hatiku. Semoga saja sebentar lagi aku dapat menemukan sebuah desa atau perkampungan. Perutku sudah berbunyi namun belum juga aku mendapati makanan.

Tiba tiba aku merasa seolah olah ada seseorang datang kepadaku. Aku mengedarkan pandanganku ke sekelilingku. Yang terlihat hanya hamparan padang rumput beraroma bunga lavender ini.. Membuat rasa laparku terlupakan.

"Satu satunya jalan agar dunia bisa cerah seperti semula adalah kau harus bisa mengalahkan ratu hitam" ucap seorang wanita yang sepertinya tak asing dimataku. Dia adalah.. Kakakku!!

"Kakak.." ucapku lalu memeluknya namun aku malah terjatuh ke atas padang rumput, sosok wanita itu telah hilang bagai ditelan angin.

Aaaaaaaaa!!!!

Aku terpeleset dan meluncur ke bawah perkampungan. Tunggu! Perkampungan? Berarti sebentar lagi aku dapat memenuhi isi perutku!

"Apa?!!" aku terkejut karena ini adalah kota dimana aku tinggal. Namun, mengapa semuanya terlihat mati? Sunyi tanpa suara.

Karena bunyi perutku yang sedari tadi belum diisi. Maka akupun pergi ke sebuah minimarket(lumayan makmin gratis). Namun betapa mengejutkannya aku ketika masuk ke minimarket itu.

Sejumlah orang sedang berkumpul disini. Dari wajah mereka terlihat rasa ketakutan dan kegetiran. Keringat dingin membasahi tubuh mereka. Entah kotoran apa yang menempel dibaju mereka membuatnya terlihat kumal dan lusuh. Nafas yang memburu terdengar seperti suara kumpulan lebah lebah.

"Hmm.. Aku tak mungkin diam disini. Aku harus menyelamatkan dunia! Tapi.. Bagaimana caranya ya??" gumamku terdengar seperti seorang kutu buku yang sedang membaca bukunya namun sebenarnya aku berpikir sembari memakan makanan😂.

"Caranya ada didalam dirimu. Ikuti kata hatimu.. Maka kau akan menemukan jalan yang akan menuntunmu untuk bisa mengalahkan ratu hitam" ucap seorang anak laki laki yang tiba tiba berada dihadapanku dengan membelakangiku. Entah ini hayalanku atau bukan.. Tiba tiba muncul sebuah pusaran angin dan anak laki laki itu dengan tanpa ada keraguan sedikitpun ia langsung memasuki pusaran itu. Dan.. APA?!! ia menarik lenganku!!

Namun saat aku memasuki pusaran angin itu..
Aku merasakan betapa ringannya tubuhku.
Aku memejamkan mataku..
Semilir angin menerpaku..
Membuatku tenang seolah olah aku terlahir kembali..

Angin ini.. Angin ini.. Memusatkan aku!

"Tolong!! Aku terseret angin topan!!" teriakku dengan paniknya.

"Tenanglah.. Itu bukan angin yang berbahaya" ucap seseorang dengan santainya.

Oke.. Tenangkan dirimu tress...
Rasakan semilir angin ini..
Rasakan ketenangan didalamnya..
Juga rasakan kehangatan..

Tanpa aku sadari sedikitpun, angin ini membawaku ke atas langit dan merubah seluruh penampilanku. Lalu setelah beberapa menit angin ini dengan perlahan menurunkanku ke atas tanah.

"Wow.." ucap seseorang dengan wajah yang termangu melihatku.

Secara refleks, sontak saja aku melihat bagaimana penampilanku.

Aku tak percaya!! Pakaian yang kini aku kenakan serba hijau, dimulai dari baju, mantel, celana, dan sepatu. Tunggu!! Rambutku.. Juga berubah. Rambutku kini terasa indah sangat, berwarna hijau. Dan.. Sayap! Ya aku mempunyai sayap dengan warna yang serupa dan juga disekelilingku terdapat semilir angin.

"Kalung itu.. Kalung itu darimana kau dapatkan?" ucapnya sembari menunjukkan jari telunjuknya.

****

The Death Of My Older SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang