Karin melajukan mobilnya dengan kencang. Hari ini adalah hari pertamanya sekolah, baginya terlambat akan merusak imagenya sebagai murid baru. Sekarang Karin sudah sampai disekolahnya. Ia langsung bergegas menuju ruang tata usaha untuk mengambil berkas serta dikelas mana ia masuk.
"bruukkk" tiba-tiba seorang cowok menabrak karin dari belakang.
"Kalo jalan ha.." omongan karin menandak terputus saat ia membalikkan badannya, melihat cowok tinggi, tampan, putih, Karya indah Tuhan banget"
"hoi, lo segitu terpesonanya liat gue sampai mangap gitu?"
"ngaco lo. Udah nabrak, gak mintak maaf, kepedean lagi." Karin menyolot dengan nada yang lumayan tinggi.
"biarin daripada lo jadi cewek galak amat."
"lo juga ka..."
Mendadak omongan itu terhenti Karena munculnya suara toa seorang guru yang berlari sambil ngos-ngosan.
"Kamu itu Verrel dihukumnya lari 3keliling lapangan bukan lari ke kelas"
Karin tertawa geli melihat cowok itu dijewer ke lapangan oleh guru toa yang dia belum tau namanya.
Jadi cowok resek itu namanya Verrel. Namanya sih bagus, orangnya tampan, sikapnya aja yang bikin gue kesel. Kok bisa gue masuk sekolah yang salah satu muridnya begituan. Duh Karin, ngapain mikirin cowok itu sih.
Karin mengetok pintu ruang tata usaha dan masuk kedalamnya.
" Eh, Karin kamu sudah datang. Ini berkas-berkas kamu. Dan kamu ikut ibuk ya ke kelas karena sebentar lagi jam belajar dimulai."
"Iya buk." Karin pun mengambil berkasnya dan mengikuti buk Susan yang sudah berjalan didepannya.
"Karin kelas kamu 11 Mia 1 ya, dilantai 2."
"oke buk."
Namanya putih abu-abu. Suara risih kelas pasti kedengar dari jarak 2m dari pintu kelas. Huft kok dari luar rada-rada ngeri ya kelasnya.
Buk Susan masuk kedalam kelas. Dan Karin mengikutinya dari belakang. Seketika semua mata tertuju padanya. Memerhatikan penampilannya dari atas sampai bawah.
"Pagi anak-anak"
"Pagi buk..." suara mereka begitu serempak terdengar.
"Buk tumben bawak bidadari?" sahut salah seorang cowok dari pojok kanan belakang
"Hari ini kita kedatangan murid baru, Karin silahkan perkenalkan diri kamu."
"Baik buk, Perkenalkan nama saya Karina Putri Aghana. Kalian semua cukup panggil saya Karin"
"Halo karin...." Serempak teriakan anak cowok paling sudut belakang.
"Karin udah ada pacar belum?"
"Karin nantik pulangnya sama siapa?"
"Karin bagi ID line dong."
Karin menjadi risih mendengar suara cowok cowok pojok belakang itu. Karin menyorotkan pandangannya ke pojok kanan belakang. Dan dia menemukan cowok yang menabraknya tadi pagi. Cowok itu beda dari yang lainnya, dia hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah temannya.
"Sudah sudah anak-anak. Karin kamu silahkan duduk dikursi yang kosong ya."
"Sini aja karin sebelah gue."
"Enak aja lo. Karin disini aja lebih aman."
Karin tak mempedulikan ocehan itu. Mata Karin langsung menuju kursi yang kosong. Karin langsung menduduki kursi itu.
Duh kok gue bisa sekelas sih sama cowok itu, bisa-bisa tiap hari gue badmood mulu.
"hai, kok bengong sih? Gue Feli, Semoga lo betah ya dikelas ini." Feli mengulurkan tangannya.
"Eh iya. Duh segitu ngerinya ya kelas ini?"
"Nanti pas istirahat gue ceritain deh."
"hmm okedeh."
Semua orang dikelas menampakkan kening berkerut karena pelajaran matematika, ga diperhatiin gurunya killer. Ya mau gamau harus diperhatiin. Lainhal dengan Karin malah seneng banget belajar matematika.
"Yes.." kerutan dikening hilang seketika mendengar bel istirahat berbunyi. Kebahagian akhirnya jam matematika telah berakhir. Karin langsung menuju kantin,pastinya dengan Feli. Disana telah duduk 2cewek yang kayaknya itu temen Feli.
"Lo pesen apa Rin?"
"Sama aja deh kayak lo."
"Gue seperti biasanya." Sahut kedua cewek itu serempak.
"oke oke."
"Eh lo anak baru kan? Kenalin gue Dinda. Kelas 11 ipa 4."
"Gue Yasmin"
"Karin.Salam kenal."
"Oiya Fel, katanya lo mau ceritain ke gue?"
"Oiya gue lupa. Lo sempet merhatiin cowok-cowok pojok kanan belakang tu nggak? Nah mereka emang gitu suka goda cewek. Nah ada cowok yang paling ganteng tu namanya Verrel. Dia itu king sekolah kita. Banyak banget cewek yang ngejar-ngejar dia. Tapi ya gitu selama ini dia belum pernah deketin cewek. Padahal cewek yang naksir dia cantik semua. Nah dia itu suka nongkrong diwarung belakang sekolah bareng kakak kelas dan cowok kelas lain. Dan dia pandai banget bikin cewek baper. Apalagi pesonanya yang bikin cewek sampai terpukau."
"Verrel? Cowok resek, kasar kek gitu lo bilang ganteng? Gaada gantengnya menurut gue." Karin dengan asalnya ceplas ceplos tanpa sadar bahwa Verrel baru saja lewat disampingnya.
"Eh cewek galak. Emang lo sangka lo cantik? Sok tebar pesona lo."
"Emang gue cantik. Kenapa lo? Lo ngaca dong,lo kali yang sok tebar pesona"
"PD lo tinggi banget ya. Lah gue gak tebar pesona aja banyak yang naksir apalagi gue tebar pesona."
"Ihh lo tu bisa gak sih gak PD?"
"Gue yakin lo pasti bakal suka sama gue. Tapi sayang cewek kayak lo gabakal ada yang suka."Verrel langsung pergi meninggalkan tempat duduk Karin
"Ihhh lo tu yaaa .." Karin menukar wajahnya dengan wajah kesal mendengar omongan verrel ditambah ekspresinya yang bikin bête.
"Yaampun rin lo tu berani banget sih lawan dia kek gitu. Sampai-sampai semua pasang mata tertuju ke lo."
"Tuh cowok yang lo bilang ganteng."
"Rin gue saranin lo jangan kek gitu lagi deh sama Verrel, bisa-bisa fansnya dia nyerbu lo." Lanjut Yasmin
"Gue juga malas kali, tapi dia aja tuh yang resek"
a/n
ini cerita perdana gue, semoga bisa ngingatin lagi indahnya masa abu-abu.
Jangan lupa vote & coment ya guys...
KAMU SEDANG MEMBACA
Pelangi
Teen FictionPertemuan Karin dan Verrel, yang dianggapnya sebagai sebuah bencana. Sahabat dan Cinta,dua hal yang sama penting. "Setelah manis dan pahit akan mendatangkan hal yang indah." - Bramasta Verrel De Glyn "Seperti halnya pelangi...